Potensi Hasil dan Toleransi Kekeringan Seri Klon Teh (Camelia sinensis (L.) Kuntze) PGL di Kebun Poduksi Pagilaran Bagian Andongsili
Pradisya Krisyando, Didik Indradewa, Sriyanto Waluyo(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Teh (Camellia sinensis (L.) O.Kuntze) merupakan tanaman yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat di dunia. Curah hujan merupakan faktor iklim yang dapat berpengaruh pada pertumbuhan dan hasil tanaman teh. Musim kemarau yang panjang lebih dari dua bulan kering biasanya menurunkan hasil pertanaman. Tujuan dari penelitian ini adalah pertama untuk mengetahui potensi hasil klon – klon PGL. Kedua untuk mengetahui ketahanan klon PGL terhadap kekeringan. Penelitian dilakukan di Afdeling Andongsili, Kebun Produksi Pagilaran pada ketinggian 980 m dpl menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Lengkap dengan tiga ulangan. Klon TRI 2025 digunakan sebagai pembanding. Variabel pengamatan meliputi jumlah pucuk, hasil segar pucuk, hasil kering pucuk, bobot per pucuk dan kualitas hasil pucuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat enam klon PGL yang memiliki hasil pucuk segar yang tinggi, yaitu PGL 3, PGL 4, PGL 10, PGL 12, PGL 15 dan PGL 17. Hanya PGL 4, PGL 12, PGL 15, dan PGL 17 yang tahan kering dengan penurunan hasil saat kondisi kering masing – masing 10,8%, 1,07%, 8,51%, dan 11,3%. Klon PGL yang tahan terhadap intensitas curah hujan yang tinggi hanya klon PGL 4 dengan penurunan hasil saat kondisi hujan adalah 5,58%. Pada umumnya kualitas hasil pucuk klon PGL masih rendah dibandingkan klon TRI 2025, namun hanya PGL 17 yang memiliki kualitas hasil pucuk yang hampir sama dengan TRI 2025.
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/veg.1394
Article Metrics
Abstract views : 1411 | views : 3021Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c)
VEGETALIKA journal indexed by: