KARAKTERISASI DUA PULUH PADI (Oryza sativa. L.) LOKAL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

https://doi.org/10.22146/veg.10475

Adik Supriyanti(1*), Supriyanta Supriyanta(2), Kristamtini Kristamtini(3)

(1) 
(2) 
(3) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Padi (Oryza sativa L.) adalah salah satu tanaman penting karena merupakan sumber makanan pokok untuk sebagian besar manusia. Kualitas dan kuantitas hasil tanaman padi penting untuk terus ditingkatkan demi memenuhi kebutuhan pangan. Proses pemuliaan tanaman memerlukan informasi dari tetua yang akan digunakan. Karakterisasi dilakukan untuk mengetahui deskripsi atau karakter yang dimiliki oleh suatu tanaman. Informasi keragaman genetik diperlukan dalam proses pemuliaan tanaman. Informasi tentang karakter suatu tanaman sangat dibutuhkan untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki serta menghilangkan karakter yang tidak diinginkan dengan tujuan perbaikan varietas. Di Daerah Istimewa Yogyakarta banyak kultivar padi lokal yang perlu dilakukan identifikasi untuk mengetahui karakter dan potensi yang dimiliki. Penelitian ini bertujuan mengetahui karakter morfologi dua puluh kultivar padi lokal di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kultivar- kultivar tersebut diidentifikasi berdasar sifat morfologinya. Karakter yang diamati yaitu tinggi tanaman, warna telinga daun, bentuk dan warna lidah daun, warna helaian daun, warna pelepah daun, warna ruas dan buku batang, sudut batang, tinggi batang, tipe malai, keluarnya malai, cabang malai sekunder, warna kepala putik, jumlah dan berat gabah isi per malai, fertilitas gabah, kerontokan, bentuk dan warna gabah, bobot 100 butir dan bentuk dan warna beras. Data hasil pengamatan karakter morfologi dianalisis gerombol meggunakan SAS sehingga diperoleh dendogram. Berdasarkan hasil analisis, umur tanaman dapat dibagi menjadi 3 kelompok.  Kelompok pertama (116-120 hari) yaitu Andel hitam 1, Sentani, Cempo merah, Mariti merah, Hitam mujiono, Merah pepen, Segreng, da Andel merah.  Kelompok kedua (121-130 hari) yaitu Rojolele, Mandala, Rojolele Gebyok, Jepang, Padi hitam batul da Mentik wangi. Kelompok ketiga (131-140 hari) yaitu Rojolele genjah, Ho-ing inbuh, Mutiara, Ho-ing batag biru, Sedani dan Cempo kenaga. Dari hasil analisis Bobot gabah isi per rumpun didapatkan 4 kelompok. Kelompok pertama yaitu (≤ 50 gram per rumpun) yaitu Hitam Mujiono, Mandala, Sentani, Cempo kenanga, Mariti merah, Andel Hitam 1, dan Sedani.  Kelompok kedua (51-60 gram per rumpun) yaitu Merah pepen, Rojolele gebyok, Padi hitam Bantul, Andel merah, Jepang, Mentik Wangi dan Ho-ing batang biru.  Kelompok ketiga (61-90 gram per rumpun) yaitu Rojolele genjah, Ho-ing inbuh, Rojolele, Segreng dan Cempo merah. Kelompok keempat (> 90 gram per rumpun) yaitu Mutiara.



References

BPS. 2011. Konsumsi Beras Masyarakat Indonesia. http://bps.tnmnpgn.go.id. 17 Oktober 2014.

Komnas Plasma Nutfah. 2003. Panduan Sistem Karakterisasi dan Evaluasi Tanaman Padi. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Sekretariat Komisi Nasional Plasma Nutfah. Bogor.

Situmeang, H.D. 2013. Peran Plasma Nutfah sebagai Sumber Daya Genetik dalam Mendukung Program Pemuliaan Tanaman. Makalah Publikasi Hasil Penelitian BBPPTP (Balai Besar Perbeihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan). Medan.

Sudarmo, S., 1991. Pestisida. Kanisius. Yogyakarta.



DOI: https://doi.org/10.22146/veg.10475

Article Metrics

Abstract views : 34864 | views : 39591

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Budidaya Pertanian



VEGETALIKA journal indexed by: 

 

       

  

View My Stats