Sindrom neuroleptik maligna aspek diagnosis dan penatalaksanaan
Indera Indera(1*), Damodoro Nuradyo(2), Subagya Subagya(3)
(1) Rumah Sakit Elisabeth Batam Kota, Kepulauan Riau
(2) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Sindrom neuroleptik maligna (SNM) adalah kegawatan neurologis yang berpotensi mengancam nyawa akibat penggunaan obat neuroleptik, antagonis dopamin atau penghentian mendadak agonis dopamin. Sindrom neuroleptik maligna diketahui terjadi akibat penurunan aktivitas dopamin di sistem saraf pusat, baik akibat blokade reseptor dopamin atau penurunan kadar dopamin.
Diagnosis SNM sulit dilakukan karena manifestasi klinis yang menyerupai kelainan metabolik, induksi obat maupun infeksi. Tanda dan gejala kardinal SNM terdiri atas rigiditas muskuler, hipertermia, disfungsi saraf otonom, dan perubahan tingkat kesadaran. Konsensus internasional SNM dengan teknik Delphi telah digunakan sebagai konsensus pertama kriteria diagnosis SNM yang disepakati bersama.
Penatalaksanaan SNM meliputi pengenalan awal, penghentian segera obat pencetus, diikuti perawatan suportif dan terapi farmakologis spesifik. Perawatan suportif berfokus pada proteksi jalan napas, suportif perfusi sistemik, pencegahan gagal organ sistemik, penanganan hipertermia dan rigiditas muskuler serta manajemen keseimbangan cairan dan elektrolit. Farmakoterapi spesifi k diberikan untuk restorasi keseimbangan dopaminergik sentral melalui pemberian benzodiazepine, agonis dopamin (amantadine dan bromocriptine) serta dantrolene.
Diagnosis awal SNM dan penanganan yang tepat, disertai modalitas terapeutik dan perawatan kritis yang tepat memberikan penurunan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.
Diagnosis SNM sulit dilakukan karena manifestasi klinis yang menyerupai kelainan metabolik, induksi obat maupun infeksi. Tanda dan gejala kardinal SNM terdiri atas rigiditas muskuler, hipertermia, disfungsi saraf otonom, dan perubahan tingkat kesadaran. Konsensus internasional SNM dengan teknik Delphi telah digunakan sebagai konsensus pertama kriteria diagnosis SNM yang disepakati bersama.
Penatalaksanaan SNM meliputi pengenalan awal, penghentian segera obat pencetus, diikuti perawatan suportif dan terapi farmakologis spesifik. Perawatan suportif berfokus pada proteksi jalan napas, suportif perfusi sistemik, pencegahan gagal organ sistemik, penanganan hipertermia dan rigiditas muskuler serta manajemen keseimbangan cairan dan elektrolit. Farmakoterapi spesifi k diberikan untuk restorasi keseimbangan dopaminergik sentral melalui pemberian benzodiazepine, agonis dopamin (amantadine dan bromocriptine) serta dantrolene.
Diagnosis awal SNM dan penanganan yang tepat, disertai modalitas terapeutik dan perawatan kritis yang tepat memberikan penurunan morbiditas dan mortalitas yang signifikan.
Keywords
sindrom neuroleptik maligna; diagnosis; penatalaksanaan
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/bns.v17i3.55794
Article Metrics
Abstract views : 23658 | views : 30818Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Berkala NeuroSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.