Peranan EEG biofeedback sebagai terapi anak dengan attention deficit/hyperactivity disorder
Ahmad Asmedi(1*), Sri Sutarni(2), Milasari Dwi Sutadi(3)
(1) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Neurologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) RSUD dr. Tjitrowardojo, Purworejo
(*) Corresponding Author
Abstract
Attention defi cit hyperactivity disorder (ADHD) merupakan gangguan neurobehavioral yang ditandai adanya inatensi, hiperaktivitas dan impulsivitas. Penggunaan obat-obat seperti methylphenidate untuk mengurangi gejala ADHD, memiliki efek samping yang dapat menghalangi penggunaan dosis klinis yang efektif. Methylphenidate bekerja dengan durasi singkat, kadar dalam plasma berfluktuasi sepanjang hari, sehingga berpengaruh pada kepatuhan minum obat dan sekitar 25-35% dari pasien ADHD tidak merespons obat stimulan. EEG biofeedback sebagai terapi alternatif untuk ADHD berdasarkan temuan bahwa 80-90% individu dengan ADHD menunjukkan keadaan hypoarousal di daerah frontal, ditandai dengan kelebihan gelombang theta, kekurangan gelombang beta. Konsep EEG biofeedback adalah bahwa otak dapat dilatih untuk menormalkan gelombang otak dengan meningkatkan gelombang beta dan mengurangi gelombang theta dan tujuannya adalah mengurangi gejala ADHD. Review ini mendapatkan bahwa EEG biofeedback mempunyai efek yang sama dengan obat stimulan, dapat dimanfaatkan sebagai kombinasi dengan terapi farmakologis dan terbukti mempunyai efek jangka panjang sampai 6 bulan.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/bns.v15i2.55754
Article Metrics
Abstract views : 740 | views : 4492Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 Berkala NeuroSains
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.