Pengendalian hipertensi melalui intervensi berbasis masyrakat
Titi Supriati(1*)
(1) Puskesmas Girimulyo II, kabupaten Kulon Progo
(*) Corresponding Author
Abstract
Tujuan: Peningkatan Penyakit Tidak Menular sudah menjadi masalah kesehatan dalam satu decade terakhir ini, terbukti dari hasil Riskesadas 2018 menunjukkan hipertensi meningkat dari 25,8 % menjadi 34,1 %, peningkatan prevalensi stroke dari 7 % menjadi 10,9 %. Hipertensi adalah kondisi penyakit yang dapat dicegah terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat termasuk merokok dan kurangnya aktivitas fisik merupakan faktor risiko utama penyakit kardiovaskular seperti gagal jantung, infark miokard dan stroke. Sebagian besar penyebab penyakit kardiovakular tejadi pada penderita hipertensi akibat ketidakteraturan mengontrolkan tekanan darah, ketidakpatuhan minum obat antihipertensi dan kurangnya interaksi dengan petugas kesehatan, terapi yang tidak adekuat dan faktor social economi.
Metode: Penelitian ini menggunakan literature review dalam paparan prevalensi hipertensi dan dari berbagai hasil penelitian.
Hasil: Hipertensi merupakan beban kesehatan masyarakat, sehingga membutuhkan strategi yang menekankan pada peningkatan kesehatan masyarakat di layanan kesehatan primer. Hambatan yang muncul dalam melakukan kontrol tekanan darah secara teratur diantaranya konseling yang kurang memadai, kurangnya pemahaman tentang penyakit, kesulitan mengakses dokter dan rendahnya kepatuhan pengobatan. Strategi yang dilakukan melalui intervensi berbasis masyarakat dalam mengendalikan hipertensi dengan melibatkan petugas kesehatan masyarakat dalam pencegahan hipertensi, perawatan berbasis tim untuk meningkatkan control tekanan darah dan skrining hipertensi melibatkan komunitas telah banyak mengurangi morbiditas dan mortalitas penyakit kardiovascular.
Simpulan: pengendalian hipertensi melalui intervensi berbasis masyarakat yang menargetkan perubahan perilaku kesehatan dan kepatuhan pengobatan efektif mengurangi biaya perawatan kesehatan jangka panjang. Rekomendasi keberhasilan intervensi melalui penguatan sistem kesehatan pada layanan kesehatan primer dan melibatkan komunitas untuk memperluas layanan promotif dan preventif lebih efektif berdampak terhadap ekonomi dan keberlanjutan program.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.44654
Article Metrics
Abstract views : 13330 | views : 9404Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).