Modifikasi kantong SOSA dalam pemutusan penularan TB paru di kota Medan tahun 2018

https://doi.org/10.22146/bkm.40625

Sorimuda Sarumpaet(1*), Evawany Aritonang(2), Lina Tarigan(3)

(1) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara
(2) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara
(3) Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sumatera Utara
(*) Corresponding Author

Abstract


Prevales rate TB Paru di Sumatera Utara 794/100.000 penduduk dan Insidens Rate 501/100.000 penduduk dengan kematian akibat TB 41/100.000 penduduk.  Insidens rate TB  di Kota Medan diperkirakan 129 per 100.000 penduduk. Kantong SOSA (Sori Syarifah) wadah yang diisi dengan lisol 5-20 % dapat membunuh kuman TB dalam dahak, kantong ini juga disertai pesan promosi kesehatan. Kantong SOSA pernah diuji coba dalam upaya pemutusan rantai penularan TBC Paru dengan penilaian masa penularan yang masih singkat sehingga belum didapatkan hasil yang signifikan. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk memodifikasi kantong SOSA dan botol SOSA menganalisa efektivitas  kantong SOSA dan botol SOSA. Disain penelitian crossectional, variabel independen karakteristik penderita (umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan) dan variabel dependen risiko penularan TBC Paru berdasarkan peran PMO, kepatuhan minum obat, kebiasaan menggunakan masker, kebiasaan membuang dahak, perilaku mencegah penularan melalui lingkungan dan efektivitas penggunaan botol dan kantong. Populasi seluruh penderita TBC Paru BTA+ yang berobat ke Puskesmas kota Medan dari bulan Maret sampai Juli 2018 berjumlah 125 penderita dan analisa menggunakan uji Kruskal-Wallis da Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peran PMO, kepatuhan minum obat, kebiasaan menggunakan masker, kebiasaan membuang dahak dan perilaku mencegah penularan melalui lingkungan ternyata penggunaan kantong dan botol SOSA lebih efektif dibandingkan dengan kelompok non intervensi (p<0,05). Demikian juga botol SOSA lebih efektif dan lebih dapat diterima oleh penderita TBC Paru dalam menurunkan risiko penularan TB Paru dibandingkan dengan kantong SOSA (p=0,039). Direkomendasikan kepada petugas TB puskesmas agar lebih memotivasi dan mengedukasi penderita TBC Paru untuk menggunakan botol SOSA sebagai wadah tempat membuang dahak, masker dan tisu habis pakai. Penderita TBC Paru dianjurkan patuh minum obat sesuai dengan anjuran petugas TB Puskesmas, selalu memakai masker ketika batuk dan membuang dahak pada botol SOSA. Penderita TBC Paru dan orang sekitarnya dianjurkan untuk selalu melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).


Keywords


pemutusan penularan TBC paru; kantong SOSA; botol SOSA




DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.40625

Article Metrics

Abstract views : 2302 | views : 1070

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter