Penderita TB paru di Kota Kediri: analisa mixed method keteraturan berobat dan kecepatan konversi BTS pengobatan tahap intensif

https://doi.org/10.22146/bkm.40483

Akhmadi Abbas(1*)

(1) Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan: Konversi BTA merupakan perubahan dari BTA positif menjadi BTA negatif. Semakin cepat waktu konversi maka akan semakin rendah penularan penyakit TB Paru. Penelitian ini menganalisis keteraturan berobat dan kecepatan konversi BTA pada penderita TB Paru. Metode: Penelitian ini menggunakan mixed methods designs dengan melakukan survey dan wawancara mendalam terhadap informan utama (2 orang penderita TB paru) dan informan kunci (PMO, petugas P2TB dan wakil supervisor TB masing-masing 1 orang). Data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman dan disajikan dengan metode triangulasi sumber. Hasil: Pertama, BTA penderita sudah mengalami konversi setelah 2 minggu mengkonsumsi OAT. Kedua, penderita teratur mengkonsumsi OAT selama menjalani pengobatan tahap intensif. Ketiga, penderita tidak pernah lupa mengkonsumsi obatnya. Obat yang diberikan oleh petugas selalu habis tepat waktu. Simpulan: Keteraturan berobat dapat mempercepat waktu konversi BTA penderita TB paru. Perlunya penggunaan alarm dan peran aktif keluarga untuk menjaga keteraturan berobat penderita TB paru.


Keywords


konversi BTA; keteraturan berobat; OAT; fase intensif; TB paru




DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.40483

Article Metrics

Abstract views : 607 | views : 894

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter