Studi epidemiologi penyakit metabolik di Kota Tomohon

https://doi.org/10.22146/bkm.40475

Mayang Januarti Permatasari(1*), Ferry Fredy Karwur(2), Retno Triandhini(3), Rosiana Eva Rayanti(4), Rully Toar Tumanduk(5)

(1) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
(2) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
(3) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
(4) Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Kristen Satya Wacana
(5) Dinas Kesehatan Kota Tomohon
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar belakang: Riskesdas 2007, 2013 dan 2018 menunjukkan Penyakit Tidak Menular di Sulawesi Utara menduduki peringkat 10 besar di tingkat nasional. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan tingginya Penyakit Tidak Menular di Sulawesi Utara, maka diperlukan studi jangka panjang tentang prevalensi, dan komorbiditas penyakit metabolik dengan lebih rinci. Penelitian ini bertujuan untuk melihat prevalensi dan komorbiditas penyakit tidak menular di kota Tomohon. Metode: Kami menggunakan data dari Dinas Kesehatan kota Tomohon dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir untuk melihat pola perubahan penyakit selama periode tersebut. Kami juga mencari data dari dua Rumah Sakit di kota Tomohon dan salah satu Puskesmas di Tomohon untuk melihat apakah ada persamaan pola kejadian penyakit. Untuk membandingkan data sekunder, kami melakukan survei prevalensi penyakit tidak menular secara langsung ke 630 orang dengan rentang usia antara 17-91 tahun yang mewakili 25% populasi masyarakat tersebut. Hasil: Dari penelitian ini kami menemukan (1) Hipertensi, arthritis dan penyakit sendi, dan diabetes mellitus konsisten menjadi penyakit metabolik utama selama 9 tahun terakhir. (II) Pola yang sama juga terlihat pada laporan Rumah Sakit dengan tambahan penyakit yang berhubungan dengan jantung, stroke dan penyakit ginjal. (III) Data dari puskesmas juga menunjukkan hipertensi, diabetes mellitus dan arthritis menjadi penyakit metabolik utama dengan tambahan hiperurisemia. (IV) Survei secara langsung menunjukkan hiperurisemia, hipertensi, hiperkolesterolmia, gout arthritis dan diabetes mellitus merupakan 5 penyakit metabolik terbanyak pada populasi tersebut. Selain itu, kami juga menemukan komorbiditas penyakit metabolik dari data Puskesmas dan survei secara langsung. (I) Puskesmas menunjukkan hipertensi dan kormobiditasnya menempati posisi pertama komorbiditas penyakit metabolik. (II) Data survei secara langsung juga menunjukkan pola yang sama dengan data Puskesmas. Simpulan: Menurut data keempat sumber data yang kami kumpulkan, tiga penyakit metabolik utama kota Tomohon adalah hipertensi, diabetes mellitus dan penyakit persendian.

Keywords


Tomohon; matani; penyakit metabolik



References

  1. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007, Jakarta: Balitbang Depkes RI; 2009.
  2. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2013, Jakarta: Balitbang Depkes RI; 2014.
  3. Badan Penelitian Dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2018, Jakarta: Balitbang Depkes RI; 2018



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.40475

Article Metrics

Abstract views : 4796 | views : 3604

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter