Home visiting dan layanan antar jemput ke rumah sakit lapangan untuk korban gempa: usulan dalam pengembangan rumah sakit lapangan



Dedy Arisjulyanto(1*), Baiq Tiara Hikmatushaliha(2)

(1) Departemen Biostatistik, Epidemiologi, dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Poltekkes Mataram
(*) Corresponding Author

Abstract


Tujuan penggasan program RUSALINA ini merupakan salah satu solusi tepat bagi pemerintah dalam mengatasi masalah kesehatan ibu dan anak pada daerah bencana, karena Indonesia merupakan salah satu negara rawan bencana, dan dampak bencana menimbulkan kerusakan fasilitas umum, korban jiwa, luka-luka hingga permasalahan gizi dan kesehatan. Lombok merupakan salah satu daerah yang tertimpa becana gempa dan mengalami kerusakan fasilitas kesehatan 1 unit rumah sakit umum, 8 unit puskesmas inti dan 30 unit pustu, dan ada sekitar 4000 jiwa ibu hamil dan 929 orang ibu menyusui yang menjadi korban dampak gempa Lombok. Lumpuhnya fasilitas kesehatan dan susahnya akses pelayanan menyebabkan ibu hamil tidak bisa mendapatkan ANC lengkap. Dalam mengatasi masalah ini maka program RUSALINA berbasis home care, dan layanan antar jemput adalah bentuk program solusi utama, dalam pelaksanaannya yang memberikan layanan RUSALINA adalah Dokter Spesialis Obgin dan Ginekologi, Bidan, Perawat yang ditugaskan secara sift dan voluntary dari daerah sekitar, dan pemilihan Gubernur sebagai Kepala rumah sakit, Kepala Dinas dan Dirjen KIA sebagai manager dan pengawas program, sehingga program ini terstruktur dan efektiv juga efisien dalam pelaksanaannya dan mampu mengatasi masalah kesehatan korban gempa khususnya masalah kesehatan ibu dan anak.


Keywords


RUSALINA; rumah sakit lapangan; bencana; ibu dan anak



References

  1. G Barbarosoglu, Y Arda. 2004. “A Two-Stage Stochastic Programming Framework for Trasnportation Planning in Disaster Response.” Journal of the operational researceh society: 43–53.
  2. Goodchild, Michael F., and J. Alan Glennon. 2010. “Crowdsourcing Geographic Information for Disaster Response: A Research Frontier.” International Journal of Digital Earth 3(3): 231–41.
  3. Haifani, Akhmad Muktaf. 2008. “Manajemen Resiko Bencana Gempa Bumi.” Seminar Nasional IV: 25–26.
  4. Harville, Emily, Xu Xiong, and Pierre Buekens. 2010. “Disasters and Perinatal Health: A Systematic Review.” Obstetrical and Gynecological Survey 65(11): 713–28.
  5. Kemenkes. 2008. Pedoman Pengelolaan Rumah Sakit Lapangan Untuk Bencana.
  6. Najera, Pablo, Francisco Moyano, and Javier Lopez. 2009. “Secure Integration of RFID Technology in Personal Documentation for Seamless Identity Validation.” Advances in Soft Computing 51(2): 134–38.
  7. Noji, E. K. 2005. “Public Health in the Aftermath of Disasters.” Bmj 330(7504): 1379–81. http://www.bmj.com/cgi/doi/10.1136/bmj.330.7504.1379.
  8. Rufat, Samuel, Eric Tate, Christopher G. Burton, and Abu Sayeed Maroof. 2015. “Social Vulnerability to Floods: Review of Case Studies and Implications for Measurement.” International Journal of Disaster Risk Reduction 14: 470–86.




Article Metrics

Abstract views : 1623 | views : 1572

Refbacks





Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter