Pengawasan minuman beralkohol pada remaja di Provinsi Sulawesi Utara

https://doi.org/10.22146/bkm.38186

Wildan Akbar(1*)

(1) Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Kebiasaan mengkonsusmsi minuman beralkohol merupakan tantangan bagi kesehatan masyarakat, penggunaan minuman beralkohol secara berkepanjangan dapat menimbulkan berbagai masalah yang terkait dengan kesehatan. Menurut WHO secara global penggunaan alkohol yang berakibat buruk menyebabkan kurang lebih 3.3 juta kematian per tahunnya (5.9% total dari seluruh kematian) dan 5.1% beban penyakit berhubungan dengan konsumsi minuman beralkohol. Minuman beralkohol memiliki tantangan yang serius pada pertumbuhan dan perkembangan remaja, hal ini diakibatkan dari pengaruh minuman beralkohol pada remaja yang menjadikan tubuh dan pikiran tidak berfungsi dengan baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki pola minum-minuman beralkohol pada remaja dan pengawasan terhadap minuman beralkohol. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yaitu menganalisis dan menyajikan data secara sistemik, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami. Pengkonsumsi minum-minuman beralkohol di Sulawesi Utara ada sebanyak 38,9% satu bulan terakhir dengan mengkonsumsi alkohol 1-3 hari/bulan, sedangkan yang mengkonsumsi lebih dari 5 hari/minggu sebanyak 10,2%. Jenis minuman yang paling banyak dikonsumsi ialah minuman tradisional sebanyak 58,5% kemudian remaja sudah mulai meminum minuman beralkohol sejak pada usia 10-14 tahun dengan frekuensi satu kali perbulan kemudian frekuensinya meningkat seiring dengan bertambahnya usia serta pengaruh ajakan dari teman sebayanya, ini merupakan kondisi yang sangat mengkhawatirkan untuk para remaja kedepannya. Kurangnya pengawasan dari Pemerintah ataupun instansi terkait terhadap pengawasan minuman beralkohol menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan dan ditingkatkan. Faktor usia dan tekanan teman sebaya menjadi faktor utama penyebab penggunaan minuman beralkohol pada remaja serta kegiatan preventif dan promotif yang kurang dari instansi terkait. Perlu adanya pengawasan dari semua pihak serta kontribusi dan kolaborasi dari instansi terkait dalam pencegahan dan pengawasan pada minuman beralkohol seperti melakukan program pendekatan kepada para pedagang untuk tidak menjual minuman beralkohol di dekat pemukiman, sekolah, dan tempat umum lainnya. Melakukan kampanye seperti memperkenalkan efek berbahaya terhadap mengkonsumsi minuman beralkohol pada remaja, memberikan motivasi-motivasi kepada remaja untuk tidak mudah terpengaruh dengan ajakan-ajakan untuk mengkonsumsi minuman beralkohol dan terus menjaga kesehatan untuk masa depan yang lebih baik.

Keywords


pengawasan; remaja; minuman beralkohol



References

Chauke, T. M., Van der Heever, H., & Hoque, M. E. (2015). Alcohol use amongst learners in rural high school in South Africa. African journal of primary health care & family medicine, 7(1), 1-6.

Engs, R. C., & Hanson, D. J. (1988). University students' drinking patterns and problems: examining the effects of raising the purchase age. Public Health Reports, 103(6), 667.

Nilsen, P., Aalto, M., Bendtsen, P., & Seppä, K. (2006). Effectiveness of strategies to implement brief alcohol intervention in primary healthcare: a systematic review. Scandinavian journal of primary health care, 24(1), 5-15.

World Health Organization. The Global Status Report on Alcohol and Health 2014. Geneva: WHO Press 2014.



DOI: https://doi.org/10.22146/bkm.38186

Article Metrics

Abstract views : 2049

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).

Indexed by:


Web
Analytics Visitor Counter