Kontak penderita di lingkungan rumah sebagai faktor dalam kejadian luar biasa campak di dua desa di Kecamatan Jiken Blora
Dahlan Napitupulu(1*), Andarias Paskawanto Kolawi(2), Dibyo Pramono(3), K. Mualim(4)
(1) Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Biostatistik, Epidemiologi dan Kesehatan Populasi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada
(4) Dinas Kesehatan Kabupaten Blora
(*) Corresponding Author
Abstract
Tujuan: Pada hari Selasa, tanggal 19 Mei 2017, Dinas Kesehatan Kabupaten Blora menyampaikan bahwa di Desa Janjang dan Desa Nglebur terdapat 7 orang terdiagnosa sebagai kasus campak klinis . Pada tahun 2016, kejadian campak sebesar 44 kasus, tahun 2015 tidak ada kasus campak, tahun 2014 sebesar 43 kasus. Penyelidikan dilakukan dengan tujuan memastikan adanya kejadian luar biasa (KLB) campak, menentukan faktor risiko terjadinya KLB dan melakukan tindakan pencegahan. Metode: Penyelidikan dilakukan dengan menggunakan pencarian kasus aktif untuk menemukan kasus baru. Penelitian kasus kontrol 1:2 dilakukan untuk menentukan faktor risiko. Kasus adalah seseorang menderita penyakit dengan gejala klinis berupa panas dan rash disertai salah satu gejala batuk, pilek atau mata merah dan diare. Kontrol adalah orang yang tidak memiliki gejala pada kasus dan mempunyai riwayat kontak dengan kasus. Faktor risiko yang diamati adalah Status imunisasi, riwayat sakit campak dan bepergian 2 minggu sebelum KLB campak. Pengumpulan data identitas penderita, riwayat sakit campak dan bepergian dalam 2 minggu sebelum sakit dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Pengumpulan data mengenai status imunisasi menggunakan data sekunder puskesmas atau buku imunisasi. Analisis dilakukan menggunakan chi square dan regresi logistik untuk mendapatkan nilai odds ratio (OR). Hasil: Total terdapat 19 kasus dengan 27,69% umur <9 tahun dan 0,66% dari desa Janjang. KLB campak berlangsung selama 6 minggu (10 April 2017 – 29 Mei 2017) dengan puncak kasus pada minggu ke tiga bulan Mei 2017. Riwayat tidak pernah sakit campak merupakan faktor risiko yang berpengaruh pada KLB ini (OR = 5.56; 95% CI = 2.93 - 71.43) sedangkan status imunisasi dan riwayat bepergian bukan merupakan faktor risiko. Simpulan: Telah terjadi KLB campak di Desa Janjang dan Desa Nglebur Kecamatan Jiken pada 10 April 2017 sampai dengan 29 Mei 2017 dengan index case sdr. Da. Cara penularan melalui kontak dengan penderita di lingkungan rumah. Selektif imunisasi dilakukan untuk memutus rantai penularan.
Keywords
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/bkm.37618
Article Metrics
Abstract views : 1989 | views : 2091Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Berita Kedokteran Masyarakat
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Berita Kedokteran Masyarakat ISSN 0215-1936 (PRINT), ISSN: 2614-8412 (ONLINE).