Manggis Menuju Kampung Jaranan

https://doi.org/10.22146/bb.45031

Aprinus Salam(1*), Wiwien Widyawati Rahayu(2)

(1) Department of Languages and Literature, Universitas Gadjah Mada
(2) Department of Languages and Literature, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Many people are recently pushing their village to become a tourist village as best as they can. Manggis people has no exception; they also want their village to become a tourist destination. With their uniqueness, of course each village has the potential to become a tourist village. With its quite-high hill and rivers surrounding, its trademark art performances like tayub, sholawatan, and especially jaranan, the community service team of FIB UGM will be doing the best at empowering the local people and guiding them to establish Manggis village as a tourist village. Te frst thing to do is identifying the potentials that Manggis village owned and formulating those potentials to become tourist-worthy, afterward. However, with several limitations, mainly because the village is quite far from transportation centers and crowds, hence the most suitable tourism potential of Manggis village is as a special tourist village, namely to Kampung Jaranan.  

=================================================================

Saat ini, banyak masyarakat sedang memacu daerahnya untuk sebisa mungkin menjadi desa wisata. Tidak terkecuali masyarakat Manggis yang menginginkan desanya dapat menjadi salah satu destinasi wisata. Dengan keunikannya masing masing, tentu setiap desa berpotensi untuk dijadikan desa wisata. Dengan potensi alam yang berbukit cukup tinggi dan bersungai sertaadanya kesenian khas seperti tayub dan sholawatan, terutama kampung jaranan, maka tim Pengabdian Masyarakat FIB UGM turut mengupayakan agar Desa Manggis dapat dijadikan desa wisata. Hal-hal yang dilakukan adalah dengan mengidentifkasi potensi yang dimiliki dan memformulasikan potensi itu menjadi layak wisata. Namun, dengan beberapa keterbatasan lainnya, utamanya karena desa ini cukup jauh dari pusat-pusat transportasi dan keramaian, maka potensi wisata Desa Manggis yang paling cocok adalah sebagai desa wisata khusus, yaitu Desa Manggis menuju Kampung Jaranan.


Keywords


Manggis village, potential, tourist village, special tourism, Kampung Jaranan, Desa Manggis, potensi, desa wisata, wisata khusus, Kampung Jaranan

Full Text:

PDF


References

Damanik, Phil Janianton (2013). Pariwisata Indonesia: Antara Peluang dan Tantangan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kristiningrum, Nur Dwi (2014). “Heritage Tourism dan Creative Tourism: Eksistensi Pasar Seni (Central Market) di Malaysia sebagai Salah Satu Pasar Bersejarah”. Jurnal Hubungan Internasional. Tahun VII, No. 1 Januari - Juni 2014. (Diakses 30 Oktober 2018, pukul 23:44 WIB).

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 50 Tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional Tahun 2010-2025.

Sunaryo, Bambang (2013). Kebijakan Pembangunan Destinasi Pariwisata Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Yogyakarta: Gava Media.

Tim KKN PPM (2018). Laporan Pendahuluan: Perencanaan dan Pengembangan Kawasan Pariwisata (Master Plan, Wisata Khusus Desa Manggis, Kecamatan Panggul, TrenggalekJawa Timur). Tidak diterbitkan.



DOI: https://doi.org/10.22146/bb.45031

Article Metrics

Abstract views : 2333 | views : 2494

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2019 Bakti Budaya

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

ISSN: 2655-9846 (Online)


-BB's WebStat