Rokok dalam Diskursus Kebertubuhan Masyarakat Desa Paripurno, Kec. Salaman, Kab. Magelang

  • Adhy Kurniawan Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Muhammad Rheza Pramadityo Fakultas Filsafat, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
  • Andryan Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
Kata Kunci: Fenomenologi, Merleau-Ponty, Rokok, Kebertubuhan

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menggali lebih dalam mengenai bagaimana kebertubuhan terhadap rokok terbentuk dalam kebiasaan merokok di Desa Paripurno, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Lebih lanjut, penelitian ini juga menyoroti bagaimana kebiasaan merokok yang sudah dilakukan selama bertahun-tahun secara turun-temurun dapat memainkan peran penting dalam membentuk dinamika sosial dan ekonomi di desa tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi literatur serta wawancara dengan warga Desa Paripurno. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi dengan metode deskriptif-
interpretatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan merokok di Desa Paripurno tidak bisa dilepaskan dari konsep kebertubuhan dalam kajian filsafat. Rokok telah melekat erat dalam tubuh setiap individu di desa
ini, baik generasi muda maupun para sesepuh. Rokok bukan hanya dipandang sekedar objek pasif yang berjarak seperti bahan konsumsi, melainkan juga memiliki makna mendalam yang mencakup aspek aksiologis, epistemologis, dan ontologis yang telah menyatu dengan keseharian masyarakat desa. Fenomena ini menunjukkan bagaimana rokok telah melampaui fungsi materialnya dan menjadi bagian integral dari
kehidupan sehari-hari dengan membawa serta cerita, pengalaman, dan epistemologi secara turun-temurun yang diwariskan dari generasi ke generasi. Pengetahuan ini membentuk cara masyarakat memahami dan
berinteraksi dengan lingkungan sosial mereka. Keberadaan rokok dalam kehidupan sehari-hari mencerminkan hubungan yang erat antara individu dengan kebertubuhannya, serta antara individu dengan komunitas dan lingkungan sosialnya. Ontologi relasional yang terlihat pada relasi rokok sering kali menjadi alat untuk menegaskan identitas sosial dan status dalam komunitas serta sebagai bagian dari ritual sosial yang memperkuat hubungan antar individu. Kebiasaan merokok telah mengintegrasikan diri ke dalam struktur sosial dan budaya desa sehingga menciptakan makna yang mendalam dan kompleks. Pada akhirnya, kebiasaan merokok di Desa Paripurno telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari yang dipengaruhi dan memengaruhi nilai-nilai aksiologis, seperti budaya religius, ekonomi, dan sosio-kultural. Hal ini menunjukan adanya interaksi dinamis antara aspek material dan non-material dalam kehidupan sosial dan budaya di desa tersebut.

Referensi

Assingkily, M. S., Putro, K. Z., & Sirait, S. (2020). Kearifan menyikapi anak usia dasar di era generasi alpha (Ditinjau dari perspektif fenomenologi). Attadib Journal of Elementary Education, 3(2), 107—28.

Habsari, L., Basri, M., & Ekwandari, Y. S. (2023). Promosi rokok di Hindia-Belanda tahun 1930—1942. Jurnal Pendidikan Dan Penelitian Sejarah, 11(2), 44—53.

Jirzanah. (2020). Aksiologi sebagai dasar pembinaan kepribadian bangsa dan negara Indonesia. UGM PRESS.

Kodriati, N., Pursell, L., & Hayati, E. N. (2018). A scoping review of men, masculinities, and smoking behavior: The importance of settings. Global Health Action, 11(3), 1589763. https://doi.org/10.1080/16549716.2019.1589763

Kurniawan, K. (2019). Masokhisme dalam perspektif fenomenologi tubuh-subjek Merleau-Ponty. Mozaik Humaniora, 19(1), 48—62. https://doi.org/10.20473/mozaik.v19i1.11894

Muharamani, A., Nur Kartini, K., Gunardi, G., Permana, T. E., & Sanny, M. Y. (2021). Analisis efektifitas pemungutan cukai rokok terhadap penerimaan pendapatan negara. Jurnal Co Management, 4(1), 543—549. https://doi.org/10.32670/comanagement.v4i1.572

Putra, A. (2021). Kajian teologis terhadap ajaran predestinasi. SOLA GRATIA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 1(2). https://doi.org/10.47596/solagratia.v1i2.128

Siswadi, G. A. (2024). Filsafat manusia memahami manusia sebagai Homo complexus. Mafy Media Literasi Indonesia.

Tjaya, T. H. (2022). Seri pemikiran: Merleau-Ponty dan kebertubuhan. Kepustakaan Populer Gramedia.

Wehinger, D. (2024). “The union of the soul and the body”: Merleau-Ponty on being in the world. Human Studies. https://doi.org/10.1007/s10746-024-09740-7

Williams, O., & Annandale, E. (2023). Embodied subjectivity. Dalam F. Maggino (Eds.), Encyclopedia of quality of life and well-being research. Springer Nature. https://doi.org/10.1007/978-3-031-17299-1_2908

Yoshimi, J., Walsh, P., & Londen, P. (2023). Horizons of phenomenology. Springer Nature.

Diterbitkan
2025-05-19
Bagaimana cara mengutip
Kurniawan, A., Pramadityo, M. R., & Andryan. (2025). Rokok dalam Diskursus Kebertubuhan Masyarakat Desa Paripurno, Kec. Salaman, Kab. Magelang. Jurnal Pengabdian, Riset, Kreativitas, Inovasi, Dan Teknologi Tepat Guna, 3(1), 9-17. https://doi.org/10.22146/parikesit.v3i1.15787
Bagian
Articles