Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs
Logo Header Halaman

Artikel penelitian

Vol 0 No 0.1 (3000): ONLINE FIRST

Perbedaan struktur molekul karet alam dengan proses termal koagulan berdasarkan analisis FTIR

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.11875
Telah diserahkan
Januari 22, 2024
Diterbitkan
Januari 30, 2025

Abstrak

Karet merupakan salah satu sumber daya alam hayati yang sangat potensial dan berlimpah di Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa yang terdapat dalam karet setelah dilakukan koagulasi dengan cara termal koagulan. Termal koagulan yang digunakan ada 2 (dua) metode, metode tradisional menggunakan kayu bakar dan modern menggunakan metode modern (oven dilaboratorium). Variasi berat lateks yang digunakan 0,5 kg, 0,75 kg, 1 kg, 1,25 kg, dan 1,5 kg. Kemudian hasil termal koagulan dilakukan uji Fourier Transform Infrared (FTIR) untuk melihat kandungan senyawa yang terdapat di dalam karet. Hasil uji FTIR pada termal koagulan tradisional pada api besar dan sedang serta termal koagulan modern pada oven menunjukkan gugus fungsi khas dari karet yaitu adanya ikatan karbon C-H, C=C dan C-C.

Referensi

  1. Achmad F, Deviany D. 2022. The effect of averrhoa bilimbi extract as natural coagulants on the characteristics of rubber. Konversi. 11(1):44–51. doi:10.20527/k.v11i1.12841.
  2. Adi Suhardjo K, Basuki A, Srasno, Randy A, Sondari D. 2011. Modifikasi karet alam menjadi bahan elastomer termoplastik. Jurnal Riset Industri. V(3):283–292. https://lib.ui.ac.id/detail?id=20439103&lokasi=lokal.
  3. Agrebi F, Ghorbel N, Bresson S, Abbas O, Kallel A. 2019. Study of nanocomposites based on cellulose nanoparticles and natural rubber latex by ATR/FTIR spectroscopy: The impact of reinforcement. Polymer Composites. 40(5):2076– 2087. doi:10.1002/pc.24989.
  4. Andriani W, Puspitasari S, Wydiantoro ANZ, Muslich M. 2018. Evaluasi jenis bahan penstabil dan koagulan lateks pada sistem reaksi hidrogenasi katalitik lateks karet alam skala semi pilot. Jurnal Penelitian Karet. 36(1):89–100. doi:10.22302/ppk.jpk.v36i1.559.
  5. Arroyo M, López-Manchado MA, Herrero B. 2003. Organomontmorillonite as substitute of carbon black in natural rubber compounds. Polymer. 44(8):2447–2453. doi: 10.1016/S0032-3861(03)00090-9.
  6. Astrid D, Febrianti I, Mulyasari R, Hidayat AS, Hidayat AT, Rachman SD, Maksum IP, Rahayu I, Soedjanaatmadja UMS. 2014. Proses deproteinisasi karet alam (DPNR) dari lateks hevea brasiliensis muell arg. Dengan cara enzimatik. Chimica et Natura Acta. 2(2):105–114. doi:10.24198/cna.v2.n2.9152.
  7. Budiman A. 1996. Penanggulangan gejala kering alur sadap pada beberapa klon karet anjuran. Warta Pusat Penelitian Karet. 15(3):176–183.
  8. Chen D, Shao H, Yao W, Huang B. 2013. Fourier transform infrared spectral analysis of polyisoprene of a different microstructure. International Journal of Polymer Science. 4(10):1–5. doi:10.1155/2013/937284.
  9. Cholifah S. 2016. Penggunaan metode FTIR (fourier transform infra red) untuk studi analisis gugus fungsi sampelminyakgorengdenganperlakuanvariasipemanasan. Jurnal FMIPA UNDIP. 2(1):1–5. http://eprints.undip.ac.id/3031/.
  10. Cifriadi A, Budianto E, Alfa AA. 2011. Karakterisasi karet siklo berbasis lateks karet alam berbobot molekul rendah. Jurnal Penelitin Karet. 29(1):35–48. https://ejournal.puslitk aret.co.id/index.php/jpk/article/view/110.
  11. Dalimunthe R, Anwar A, Anas A. 1996. Pengaruh campuran asam mineral terhadap mutu karet. Jurnal Penelitian Pertanian. 15(1):47–60.
  12. Eddiyanto E, Nababan A, Sinaga A. 2022. Modification of naturalrubbersir-20withcyclisationandgraftingmethods with maleic anhydride. Indonesian Journal of Chemical Science and Technology (IJCST). 5(2):67. doi:10.24114/ijcst.v5i2.37450.
  13. Gunasekaran S, Natarajan R, Kala A. 2007. FTIR spectra and mechanical strength analysis of some selected rubber derivatives. Spectrochimica Acta Part A: Molecular and Biomolecular Spectroscopy. 68(2):323–330. doi:10.1016/j. saa.2006.11.039.
  14. Hasan A, Dewi E, Purnamasari I, Irawan D, Yoga P. 2019. Sifat fisik vulkanisatkaretdenganbahanpengisivariasitanah liat di berbagai lapisan area tambang pt. Bukit asam (persero) tbk. Jurnal Kinetika. 10(01):31–37. https://jurnal.pol sri.ac.id/index.php/kimia/article/view/2986.
  15. Kamil E, Khoesoema E, Harahap H. 2012. Pengaruh biodegradasi dengan teknik penaman terhadap produk lateks karet alam berpengsi tepung kulit pisang yang diputihkan dengan hidrogen peroksida. Jurnal Teknik Kimia USU.1(2):11–15. doi:http://dx.doi.org/10.32734/jtk.v1i2.1411.
  16. Mirwan A, Rahmat Wicakso D. 2005. Pemanfaatan batubara sebagai bahan bakar alternatif untuk pengeroingan karet remah pada industri karet. Jurnal Info-Teknik. 12(2):1– 12. https://ppjp.ulm.ac.id/journal/index.php/infoteknik/article/viewFile/1661/1434.
  17. Narathichat M, Sahakaro K, Nakason C. 2010. Assessment degradation of natural rubber by moving die processability test and FTIR spectroscopy. Journal of Applied Polymer Science. 115(3):1702–1709. doi:10.1002/app.31194.
  18. Nurfitriyana N, Najma Annuria Fithri, Fitria, Rini Yanuarti. 2022. Analisis interaksi kimia fourier transform infrared (ftir) tablet gastrorentif ekstrak daun petai (parkia speciosa hassk) dengan polimer hpmc-k4m dan kitosan. ISTA Online Technologi Journal. 3(2):27–33. doi:10.62702/ion.v 3i2.69.
  19. Prastanto H, Firdaus Y, Puspitasari S, Ramadhan A, Falaah AF. 2018. Sifat fisika aspal modifikasi karet alam pada berbagai jenis dan dosis lateks karet alam. Jurnal Penelitian Karet. 36(1):65–76. doi:10.22302/ppk.jpk.v36i1.444.
  20. Pusari D, Haryanti S. 2014. Pemanenan getah karet (heveabrasiliensismuell.arg)danpenentuankadarkaretkering (KKK) dengan variasi temperatur pengovenan di pt. Djambi waras jujuhan Kabupaten Bungo, Jambi. Jurnal Anatomi Fisiologi. 12(2):64–74. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/janafis/article/view/7819.
  21. Puspitasari S, Budianto E, Maspanger DR. 2015. Kajian modifikasi kimia secara kopolimerisasi cangkok pada pembuatan karet alam termoplastik. Warta Perkaretan. 34(1):65. doi:10.22302/ppk.wp.v34i1.64.
  22. Rahardiansyah H, Taruna I, Soekarno S. 2014. Kajian pengeringan lateks dengan unit pengeringan bertenaga listrik pada pengolahankaret (hevenbrassiliensis). JurnalAgroteknologi. 08(2):179–184. https://jurnal.unej.ac.id/index.php/JAGT/article/view/3095/0.
  23. Rahman Hakim A, Citra, Daviya Nur Fauzi M. 2019. Industri pengolahan karet di indonesia. [Doctoral thesis]. [Padang]: .
  24. Rolere S, Liengprayoon S, Vaysse L, Sainte-Beuve J, Bonfils F. 2015. Investigating natural rubber composition with Fourier Transform Infrared (FT-IR) spectroscopy: A rapid and non-destructive method to determine both protein and lipid contents simultaneously. Polymer Testing. 43(2):83–93. doi:10.1016/j.polymertesting.2015.02.011.
  25. Sasmita RN. 2016. Pengeringan lembaran karet (SHEET) dengan cara penjemuran, pengeringan rumah kaca, dan pengasapan. [Doctoral thesis]. [Bandar Lampung]: .
  26. Suwardin D, Purbaya M, Vachlepi A. 2016. Audit energi dalam pengolahan karet. Warta Perkaretan. 35(2):167. doi:10.2 2302/ppk.wp.v35i2.98.
  27. Vachlepi A, Suwardin D. 2013. Penggunaan biobriket sebagai bahan bakar alternatif dalam pengeringan karet alam. Warta Perkaretan. 32(2):65. doi:10.22302/ppk.wp.v32i2.38.