Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 0 No 0.1 (3000): ONLINE FIRST

Filtrasi limbah batik Kutawaru Cilacap menggunakan fly ash yang diaktivasi asam sulfat

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.11219
Telah diserahkan
Desember 11, 2023
Diterbitkan
Pebruari 24, 2025

Abstrak

Industri batik merupakan salah satu penyumbang limbah cair terbesar. Limbah cair batik jika tidak diolah dengan baik berpotensi menambah penyakit dan mencemari lingkungan. Kadar polutan yang terkandung dalam limbah dapat didegradasi dengan memanfaatkan fly ash sebagai adsorben. Fly ash diperoleh dari limbah Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui konsentrasi asam sulfat terbaik antara penambahan 1M dan 3M untuk mengaktifkan fly ash untuk menurunkan COD, BOD, TSS, perubahan warna dan pH limbah batik Kutawaru. Penelitian terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap pertama aktivasi fly ash dengan cara merendamnya dalam larutan asam sulfat 1M dan 3M dengan perbandingan 1:5 selama 3 jam. Kemudian bilas dengan air hingga pH netral. Selanjutnya fly ash dikeringkan menggunakan oven pada suhu 105oC selama 4 jam hingga berat konstan sehingga menghasilkan fly ash yang teraktivasi asam sulfat. Proses adsorpsi tahap kedua, dimana limbah batik dicampur dengan fly ash yang diaktivasi asam sulfat dengan perbandingan 5:1 selama 3 jam, menghasilkan limbah setelah adsorpsi. Tahap terakhir dilakukan pengujian terhadap limbah sebelum dan sesudah adsorpsi di Laboratorium Lingkungan Cilacap. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi asam sulfat terbaik untuk aktivasi fly ash adalah 1M karena dapat menurunkan COD, BOD dan TSS hingga 90%. Perubahan COD, BOD, TSS, warna dan pH limbah batik sebelum dan sesudah adsorpsi menggunakan abu layang aktif asam sulfat 1 M yaitu COD 13678 mg/L menjadi 1302 mg/L, BOD 8480 mg/L menjadi 870 mg/L , TSS 460 mg/L menjadi 47 mg/L, warna limbah batik berubah dari hitam menjadi kuning, dan pH 9 menjadi 7.

Referensi

  1. Apriyani N. 2018. Industri batik: Kandungan limbah cair dan metode pengolahannya. Media Ilmiah Teknik Lingkungan. 3(1):21–29. doi:10.33084/mitl.v3i1.640.
  2. Arnesya Ramadhani, Sonya Hakim Raharjo, Retno Dwi Nyamiati. 2023. Utilization of fly ash and zeolite to reduce chemical oxygen demand (COD) in domestic waste at the Al Ihya Ulumaddin Islamic Boarding School Cilacap. Formosa Journal of Applied Sciences. 2(3):303–312. doi:10.55927/fjas.v2i3.3347.
  3. Blissett RS, Rowson NA. 2012. A review of the multicomponent utilisation of coal fly ash. Fuel. 97:1–23. doi: 10.1016/j.fuel.2012.03.024.
  4. Caroles JDS. 2019. Ekstraksi silika yang terkandung dalam limbah abu terbang batu bara. Fullerene Journal of
  5. Chemistry. 4(1):5. doi:10.37033/fjc.v4i1.43.
  6. Chadijah S, Ilyas Jurusan Kimia A, Sains dan Teknologi F, Alauddin Makassar U. 2013. Analisa penurunan kadar COD dan BOD limbah cair laboratorium biokimia uin makassar menggunakan fly ash (abu terbang) batubara. Jurnal Penelitian Sains Kimia. 1(1):64–75. https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/al-kimia/article/view/16 22.
  7. Chen C, Zhang P, Zeng G, Deng J, Zhou Y, Lu H. 2010. Sewage sludge conditioning with coal fly ash modified by sulfuric acid. Chemical Engineering Journal. 158(3):616–622. doi: 10.1016/j.cej.2010.02.021.
  8. Danarto YC, Samun D. 2008. Pengaruh aktivasi karbon dari sekam padi pada proses adsorpsi logam Cr(VI). Ekuilibrium. 7(Vi):13–18. https://jurnal.uns.ac.id/ekuilibrium/article/view/49499.
  9. Doraja PH, Shovitri M, Kuswytasari ND. 2012. Biodegradasi limbah domestik dengan menggunakan inokulum alami dari tangki septik. Jurnal Sains dan Seni ITS. 1(1):44–47. http://www.ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/788/244. ISSN:2301-928X.
  10. Erwindo SJ. 2019. Karakterisasi air limbah batik di Kota Yogyakarta Dan Kabupaten Bantul dengan parameter BOD, COD, dan TSS. Jurnal Lingkungan. 1(7):1–14. https://dspa ce.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/16295/08nask ahpublikasi.pdf?sequence=16.
  11. Goodarzi F. 2006. Characteristics and composition of fly ash from Canadian coal-fired power plants. Fuel. 85(10-11):1418–1427. doi:10.1016/j.fuel.2005.11.022.
  12. Han F, Zhang GH, Gu P. 2012. Removal of cesium from simulated liquid waste with countercurrent two-stage adsorption followed by microfiltration. Journal of Hazardous Materials. 225-226:107–113. doi:10.1016/j.jhazmat.2012 .04.069.
  13. Jiyah, Sudarsono B, Sukmono A. 2017. Studi distribusi total suspended solid (TSS) di perairan pantai kabupaten demak menggunakan citra landsat. Jurnal Geodesi Undip.6(1):41–47. https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/geod esi/article/view/15033.
  14. Konig-Péter A, Kocsis B, Kilár F, Pernyeszi T. 2014. Bioadsorption characteristics of Pseudomonas aeruginosa PAO1. Journal of the Serbian Chemical Society. 79(4):495– 508. doi:10.2298/JSC130314070K.
  15. Lumaela AK, Otok BW, Sutikno S. 2013. Pemodelan chemical oxygen demand (COD) sungai di surabaya dengan metode mixed geographically weighted regression. Jurnal Sains dan Seni ITS. 2(1):100–105. https://ejurnal.its.ac.id/index.php/sains_seni/article/view/3204.
  16. Lv GJ, Wu SB, Lou R. 2010. Characteristics of corn stalk hemicellulose pyrolysis in a tubular reactor. BioResources. 5(4):2051–2062. doi:10.15376/biores.5.4.2051-2062.
  17. Ma’arif NL, Hidayah Z. 2020. Kajian pola arus permukaan dan sebaran konsentrasi total suspended solid (TSS) di pesisir pantai kenjeran surabaya. Juvenil:Jurnal Ilmiah Kelautan dan Perikanan. 1(3):417–426. doi:10.21107/juven il.v1i3.8842.
  18. Menteri Negara Kependudukan Dan Lingkungan Hidup. 1991. Keputusan menteri negara kependudukan dan lingkungan hidup Nomor: Kep-03 / Menklh / II / 1991 tentang baku mutu limbah cair:707–712. https://www.regulasip.id/book/5306/read.
  19. Mufrodi Z, Widiastuti N, Kardika RC. 2008. Adsorpsi zat warna tekstil dengan menggunakan abu terbang (fly ash) untuk variasi massa adsorben dan suhu operasi. Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik Kimia dan Tekstil:90–93.
  20. Niu P. 2013. Photocatalytic degradation of methyl orange in aqueous TiO2 suspensions. Asian Journal of Chemistry. 25(2):1103–1106. doi:10.14233/ajchem.2013.13539.
  21. Setiawati M, Martini S, Nurulita R. 2022. Variasi molaritas NAOH dan alkali aktivator beton geopolimer. Jurnal Deformasi. 7(1):56. doi:10.31851/deformasi.v7i1.7983.
  22. Sulistia S, Septisya AC. 2020. Analisis kualitas air limbah domestik perkantoran. Jurnal Rekayasa Lingkungan.
  23. (1):41–57. doi:10.29122/jrl.v12i1.3658.
  24. Wijaya RA, Wijayanti S, Astuti Y. 2021. Fly ash limbah pembakaran batubara sebagai zat mineral tambahan (additive) untuk perbaikan kualitas dan kuat tekan semen. Media Komunikasi Teknik Sipil. 27(1):127–134. https://ejourn al.undip.ac.id/index.php/mkts/article/download/31558/1 9904.
  25. Yulianti E, Mahmudah R, Royana I. 2018. Pemanfaatan biosorben batang jagung teraktivasi asam nitrat dan asam sulfat untuk penurunan angka peroksida – asam lemak bebas minyak goreng bekas. Alchemy. 5(1):9. doi:10.18860
  26. /al.v5i1.3685.
  27. Yuniarti DP, Komala R, Aziz S. 2019. Pengaruh proses aerasi terhadap pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit di PTPN VII secara aerobik. Universitas PGRI Palembang. 4(2):7–16. https://jurnal.univpgri-palembang.ac.id/index.php/redoks/article/view/3504.