Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 12 No 1 (2018): Volume 12, Number 1, 2018

Nilai parameter kadar pencemar sebagai penentu tingkat efektivitas tahapan pengolahan limbah cair industri batik lilin

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.35754
Telah diserahkan
November 16, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2018

Abstrak

Sektor industri batik mempunyai peranan strategis dalam pembangunan, terutama untuk menumbuhkan tingkat penyerapan tenaga kerja serta kontribusinya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif. Seiring dengan perkembangan industri batik yang sudah dikenal secara global, industri batik menghasilkan dampak negatif berupa limbah cair dalam kuantitas cukup besar yang berpotensi mencemari lingkungan. Dalam makalah ini dijelaskan karateristik limbah cair industri batik dan tahapan pengolahan limbah baik secara fisika, kimia dan biologi. Limbah yang telah diolah dianalisis dan disesuaikan dengan parameter baku mutu limbah yang dipersyaratkan. Dari nilai hasil pengujian dilakukan perhitungan nilai efisiensi pada tiap tahapan pengolahan limbah. Instalasi pengolahan limbah cair batik di IPAL BBKB menggunakan proses pengolahan fisika yaitu sedimentasi; pengolahan biologis dengan pemanfaatan bakteri anaerob; pengolahan kimia dengan penambahan koagulasi. Efektivitas pengolahan dari proses-fisika, biologi dan kimia tersebut berturut- turut adalah 71,69%; 55,31%; 40,75%. Keseluruhan kadar pencemar mengalami penurunan nilai sehingga limbah cair batik yang telah dilakukan pengolahan pada IPAL BBKB dapat dinyatakan aman untuk dibuang ke lingkungan.

Referensi

  1. Boyd CE, 1990, Water quality in ponds for aquaculture, Auburn (AL): Alabama Agricultural Experiment Station, Auburn University.
  2. De Santo R.S., 1978, Concepts of applied ecology, Springer-Verlag, Heidelberg Science Library.
  3. Eskani I.N., Ivone De Carlo, Suleman, 2005, Efektifitas pengolahan air limbah dengan cara kimia dan biologi, Jurnal Dinamika Kerajinan dan Batik, 22, 16-27
  4. Haryadi S., 2004, BOD dan COD sebagai Parameter Pencemaran Air Dan Baku Mutu Air Limbah, Institut Pertanian Bogor (IPB), Bogor.
  5. Kurniawan M.W., Purwanto P., Sudarso S., 2013, Stratergi pengelolaan air limbah sentra UMKM batik yang berkelanjutan di kabupaten Sukoharjo, Jurnal Ilmu Lingkungan, 11(2),62-72.
  6. Manurung R., Hasibuan R., Irvan, 2004, Perombakan Zat Warna Azo secara Anaerob-aerob. Universitas Sumatera Utara, Medan.
  7. Muljadi, Muniarti T., 2013, Pengolahan limbah batik cetak dengan menggunakan metode filtrasi-elektrolisis untuk menentukan efisiensi penurunan parameter COD, BOD, dan logam berat (Cr) setelah perlakuan fisika-kimia, Ekuilibrium, 12 (1),27-36.
  8. Purwaningsih I., 2008, Pengolahan limbah cair industri batik CV. Batik Indah Raradjonggrang Yogyakarta dengan metode elektrokoagulasi ditinjau dari parameter Chemical Oxygen Demand (COD) dan Warna. Skripsi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.
  9. Rohasliney H., Subki N.S., 2011, A Preliminary Study on Batik Effluent in Kelantan State: A Water Quality Perspectiv. International Conference on Chemical, Biological, and Environment Science 2011, Bangkok, Thailand.
  10. Satrawijaya A. T., 2009, Pencemaran Lingkungan. Rineka Cipta, Jakarta
  11. Tjokrokusumo, 1998, Pengantar Teknik Lingkungan, Sekolah Tinggi Teknik Lingkungan, Yogyakarta.
  12. Umaly R.C., Cuvin M.L.A. 1988, Limnology: Laboratory and Field Guide, Physicochemical Factors, Biological Factors, Metro Manila, Manila.
  13. Wardhana W.A., 2004, Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi Yogyakarta, Yogyakarta