Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 4 No 2 (2010): Volume 4, Number 2, 2010

Teknologi co-processing : solusi alternatif mereduksi bahan bakar fosil dan gas CO2 di industri semen Indonesia

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.1890
Telah diserahkan
November 14, 2023
Diterbitkan
Desember 31, 2010

Abstrak

Teknologi co-processing dalam industri semen didefinisikan sebagai teknik pemakaian kembali limbah suatu industri sebagai substitusi bahan bakar fosil dan bahan baku semen (bahan galian C) dengan tujuan untuk memanfaatkan nilai energi dan nilai bahan yang masih terkandung di dalam limbah tersebut. Di Eropa teknologi co-processing dikenal juga sebagai co-incinerator dan telah berkembang pesat. Sementara di Indonesia pemusnahan limbah masih dilakukan terpisah dan menggunakan teknologi incenerator yang masih menghasilkan residu yang harus dilakukan pemusnahan kembali. Industri besar yang menggunakan sistem reaktor pembakaran seperti semen, baja, kapur, pembangkit listrik sangat mungkin memanfaatkan teknologi co-processing dalam strategi jangka panjangnya dalam mengelola pemakaian bahan bakar dan bahan baku berupa bahan galian C. Teknologi co-processing yang dilakukan secara konsisten dapat membantu penghematan energi fosil, mengurangi pemanasan global yang diakibatkan oleh peningkatan emisi CO2 dan mempunyai dampak lingkungan yang lebih bersih dalam hal pemusnahan limbah industri. Dalam industri semen, kunci keberhasilan teknologi co-processing adalah penentuan lokasi dan sistem pengumpanan limbah, konsistensi kualitas nilai energi dan nilai bahan dari limbah dan pengelolaan limbah yang memperhatikan sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH). Hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan teknologi co-processing adalah komposisi, bentuk dan ukuran serta kandungan air dan zat pengotor yang bervariasi antara berbagai jenis limbah agar tidak mempengaruhi kestabilan operasi dan kualitas produk. 

Referensi

  1. Anonim, 2006, “Guidelines on Co-procesing Waste Materials in Cement Production“ , The GTZHolcim Public Partnership.
  2. Chandelle, J-M, 2009, “Co-processing of Alternative Fuels in the Cement Industry: Sustainable Energy with a Future”, EUROPEAN ENERGY FORUM, 6 Oktober 2009.
  3. Claude, LOREA – CEMBUREAU, 2006, “ Use of Aternativre Fuels and Materials In The European Cement Industry “, IEA MEETING, 4 September 2006.
  4. Ewall, M dan Nicholson, K,, 2005, “Hazardous Waste and Tire Incineration in the U.S. and Mexican Cement Industries: Environmental and Health Problems”, Energy Justice Network, Nov 2005; updated Nov 2007.
  5. Nørskov, L. , Dam-Johansen, K., Glarborg, P., Larsen, M.B., Hjuler, K., dan Smidth, F.L., 2009, “Fuel Flexible Burners in Cement and Mineral Industry“, CHEC Annual Day , 01 Oktober 2009
  6. Sprott, J. C., 2006, “Is Global Warming for Real?”, the Chaos and Complex Systems Seminar, Madison, Wisconsin, January 17, 2006.
  7. van der Meer, R., 2007, “Current CDM experiences HeidelbergCement“, Heidelberg Cement , member of WBCSD / CSI
  8. Verhagen, P., 2006, “Potential and Opportunities For Increased Waste Use “, IEA / WBCSD Cement Energy Efficiency Workshop, Corporate Industrial Ecology, Holcim Group Support Ltd, September 4, 2006.