Lewati ke menu navigasi utama Lewati ke konten utama Lewati ke footer situs

Artikel penelitian

Vol 2 No 1 (2008): Volume 2, Nomor 1, 2008

Pengaruh konsentrasi katalisator dan rasio bahan terhadap kualitas biodiesel dari minyak kelapa

DOI
https://doi.org/10.22146/jrekpros.548
Telah diserahkan
November 11, 2023
Diterbitkan
Juni 30, 2008

Abstrak

Kebutuhan energi di Indonesia dari tahun ke tahun semakin meningkat. Oleh karena itu perlu pengembangan energi alternatif , salah satunya adalah biodiesel. Indonesia sebagai negara penghasil minyak nabati terbesar dunia, juga sebagai negara penghasil minyak kelapa relatif besar dunia mempunyai peluang untuk menghasilkan dan memainkan peranan penting dalam produksi bahan bakar biodiesel. Di antara berbagai jenis minyak nabati, minyak kelapa mempunyai peluang besar untuk digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan biodisel. Penelitian dilakukan dalam labu leher tiga yang dilengkapi motor pengaduk dan termometer. Reaksi transesterifikasi diawali dengan mencampur minyak kelapa yang telah dipanaskan dengan campuran etanol dan katalisator KOH. Reaksi dilakukan selama dua jam dengan variabel proses konsentrasi katalisator 0,65 – 0,95 % b/v dan rasio minyak kelapa/etanol antara 2:1 dan 6:1. Kemudian dilakukan pemisahan biodiesel dari gliserol dan pengeringan. Selanjutnya dilakukan uji sifat biodiesel rapat massa, viskositas, cloud point, flash point dan angka asam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil minyak destilat yang relatif baik dan yang masuk dalam spesifikasi standar dan mutu biodiesel diperoleh pada pada konsentrasi katalisator KOH 0,75 – 0,90 %b/v dan rasio minyak kelapa/etanol 3:1 – 5:1.

Referensi

Bakhtir, A. dkk, 2003. Pembuatan Biodiesel dari Minyak Jarak dengan Basa Kuat, Prosiding Seminar Rekayasa dan Proses 2003, Semarang.

Chongkhong, S., Tongurai, C., Chetpattananondh, P.And Bunyakan, C., 2007. Biodiesel production by esterification of palm fatty acid distillate, Biomass and Bioenergy 31, 563–568.

Demirbas, A., 2005. Biodiesel production from vegetable oils via catalytic and non-catalytic supercritical methanol transesterification methods, Progress in Energy and Combustion Science 31, 466–487.

Freedman, B., Butterfield, R.O., and Pryde, E.H., 1986. Transesterification kinetics of soybean oil, J Am Oil Chem Soc 63, 1375–1380.

Freedman B., Pryde, E.H., Mounts T.L., 1984. Variables affecting the yields of fatty esters from transesterified vegetable oils. J Am Oil Chem Soc 61, 1638–1643.

Hamid, T. dan Hertanto, Y., 2003. Preparasi Biodiesel dari Minyak Kelapa ”BARCO” dengan Variasi Jumlah NaOH, Prosiding Seminar Nasional Teknologi Proses Kimia V 2003.

Leung, D.Y.C., and Guo, Y., 2006. Transesterification of neat and used frying oil: optimization for biodiesel production, Fuel Process Technol 87, 883–890.

Ma, F., Hanna, M.A., 1999. Biodiesel production: a review, Bioresour Technol 70, 1–15.

Makertihartha, IGBN, 2005. Pengembangan Katalis Lempung Aktif untuk Sintesis Biodiesel, Prosiding Seminar Rekayasa dan Proses 2005, Semarang.

Noiroj, K., Intarapong, P., Luengnaruemitchai, A. and Jai-In, S., 2008. A comparative study of KOH/Al2O3 and KOH/NaY catalysts for biodiesel production via transesterification from palm oil, Renewable Energy xxx, 1–6.

Pasae, Y., 2006. Biodiesel Tanaman Tradisional Membangun Masa Depan, BaktiNews 1 (11), 7-8.

Purwono, S., Yulianto, N. dan Pasaribu, R., 2003. Biodiesel dari Minyak Kelapa, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia, Yogyakarta.

Supranto dkk, 2003. Biodisel bahan bakar mesin disel produk Esterifikasi Destilat Asam Lemak Minyak Sawit, Prosiding Seminar Nasional Teknik Kimia Indonesia, Yogyakarta.

Utomo, J., 2004. Studi pembuatan biodiesel sawit dengan katalis asam-basa, Prosiding STNPK VI. Windria, N.H., 2002. Biodiesel : Alternatif Pendamping Solar, BEI NEWS Edisi 12 Tahun IV, Desember 2002-Januari 2003.

Yin, J.Z., Xiao, M. and Song, J.B., 2008. Biodiesel from soybean oil in supercritical methanol with cosolvent, Energy Conv. Manage 49, 908–912.

Zhang ,Y., Dube, M.A., McLean, D.D., and Kates, M., 2003. Biodiesel production from waste cooking oil: 2. Economic assessment and
sensitivity analysis, Bioresour Technol 90, 229–240.