Anesthesia-Related in Recovery Room Complication: Coma and Delayed Emergence
Abstract
Pada saat ini anestesi sudah dianggap sebagai tindakan yang aman, karena penyulit pascaanestesi yang serius dan berkaitan langsung dengan anestesi (seperti koma dan kematian) jarang detemukan.Data dari Amerika Serikat menunjukkan bahwa setiap hari hampir 60.000 pasien yang mendapat anestesi umum untuk tindakan pembedahan. Mortalitas perioperatif yang pada era sebelum tahun 1970 diperkirakan 1,06% turun menjadi 0,12% di era 1990-2000 an. Pemanjangan proses pulih sadar bahkan sampai koma, merupakan penyulit yang menggugah perhatian dokter anestesi. Data tahun 2005 menunjukkan bahwa angka kejadian koma pascaanestesi sebesar 0,5%. Berbagai penyebab dapat ditengarai berpengaruh terhadap pemanjangan proses pulih sadar, yang terutama berupa efek farmakologik obat, interaksi dari obat pelumpuh otot, dan adanya gangguan endokrin. Penyebab yang sering dihadapi dokter anestesi berupa adanya sisa pelumpuh otot, obat-obat depresi SSP, hipoksemi, hiperkarbi, hipotensi, hipotermi, hipoglikemi, hiperglikemi, dan gangguan keseimbangan elektrolit dan asam-basa. Pengelolaan dan monitoring anestesi diharapkan dapat meminimumkan penyulit tersebut. Namun untuk mengatasi hal tersebut, maka ketiga faktor harus dianalisis secara bersamaan.
Copyright (c) 2014 Siti Chasnak Saleh
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
The Contributor and the company/institution agree that all copies of the Final Published
Version or any part thereof distributed or posted by them in print or electronic format as permitted herein will include the notice of copyright as stipulated in the Journal and a full citation to the Journal.