Kain Sebagai Pasĕk-Pasĕk dalam Upacara Penetapan Sῑma Masa Mpu Siṇḍok: Korelasi Jenis Kain dan Kedudukan Penerimanya
Abstract
The type and quantity item as pasĕk-pasĕk received in the sīma establishing ceremony is different each receiver. This diversity is determined by the recipient’s position. Cloth and money are commonly used as pasĕk-pasĕk. A person’s social status can be known based on the type of cloth they wear. This research aims to mapping the distribution of cloth as pasĕk-pasĕk, reconstructing the correlation between individual position and the types of cloth received in the sīma ceremony, and reconstructing the ranking of cloth based the exclusivity of its ownership. The study uses inductive reasoning. The observation is focused on the type of wḍihan cloth mentioned in Mpu Siṇḍok’s inscription and position of the individual recipients. This study shows that each type of cloth has its own distribution scope related to the hierarchy of government official: central level, watak and wanua. Wḍihan gañjar haji and wḍihan bwat kliṅ are the type of cloth with the highest social value because they are only intended for Śrῑ Mahārāja.
===
Jenis serta jumlah barang sebagai pasĕk-pasĕk yang diterima dalam upacara sīma berbeda tiap penerimanya. Keberagaman tersebut ditentukan berdasarkan kedudukan penerima. Kain dan uang umum dijadikan sebagai pasĕk-pasĕk. Status sosial seseorang dapat diketahui berdasarkan jenis kain yang dipakainya. Penelitian ini bertujuan memetakan distribusi kain sebagai pasĕk-pasĕk, rekonstruksi korelasi jabatan individu dan jenis kain yang diterimanya dalam upacara sīma, serta membuat rekonstruksi pemeringkatan kain berdasarkan eksklusifitas kepemilikannya. Penelitian menggunakan penalaran induktif. Pengamatan difokuskan pada penyebutan jenis kain wḍihan dan jabatan dari individu penerimanya yang disebutkan dalam prasasti masa pemerintahan Mpu Siṇḍok. Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa tiap-tiap jenis kain memiliki ruang lingkup distribusi tersendiri terkait dengan penjenjangan pejabat pemerintahan: tingkat pusat, watak, dan wanua. Kain jenis wḍihan gañjar haji dan wḍihan bwat kliṅ merupakan kain dengan nilai sosial tertinggi sebab hanya diperuntukan bagi Śrῑ Mahārāja.
References
Aswoto. (1994). Peranan Pakaian Pada Masyarakat Jawa Kuno: Tinjauan Berdasarkan Prasasti Abad IX-XI Masehi. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Boechari. (2012). Melacak sejarah kuno Indonesia lewat prasasti. Jakarta: Gramedia.
Chairiyani, R. P. (2014). Semiotika Batik Larangan di Yogyakarta. Humaniora, 5(2), 1177–1186. www.isi-dps.ac.id/berita/semiotika .
Dwiyanto, D. et al. (2016). Interpretasi Terhadap Komoditas Dalam Prasasti Jawa Kuno Abad VIII-X M: Sebuah Kajian Fungsi dan Distribusinya. Yogyakarta: Kaliwangi.
Firdatama, Amalia Hani. (2017). Promosi dan Mutasi Jabatan Pada Masa Pu Siṇḍok: Tinjauan Berdasarkan Prasasti-prasastinya. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
Fitriati, Rita. (1987). Pasak-pasak Dari Masa Balitung dan Sindok. Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Haryono, Timbul. (1980). Gambaran Tentang Upacara Penetapan Sima. Majalah Arkeologi III. Jakarta: Fakultas Sastra UI.
Haryono, T. (1999). Sang Hyang Watu Tĕas dan Sang Hyang Kulumpang: Perlengkapan Ritual Upacara Penetapan Sima Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno. Humaniora. No. 2. 14-21
Johnson, L. A. (2013). Social stratification. Biblical Theology Bulletin, 43(3), 155–168. https://doi.org/10.1177/0146107913493565 .
Maziyah, Siti. (2010). Daerah Otonom Pada Masa Kerajaan Mataram Kuno: Tinjauan Berdasarkan Kedudukan dan Fungsinya. Paramita. 20(2). 117-128.
Maziyah, Siti. (2019). Nama Menunjukkan Asal: Studi Kasus Nama Jenis Kain Pada Prasasti dan Susastra Berbahasa Jawa Kuno. Tulisan Pada Menggores Aksara Mengurai Kata Menafsir Makna. pp 182- 202. Yogyakarta: Departemen Arkeologi FIB UGM
Maziyah, Siti. (2022). Kain Di Jawa Dari Era Mataram Kuno Hingga Majapahit. Semarang: Sinar Hidoep.
Noerhadi, Inda Citraninda. (2012). Busana Jawa Kuna. Depok: Komunitas Bambu.
Poesponegoro, Marwati Djoened. dan Notosusanto, Nugroho. (2009). Sejarah Nasional Indonesia II: Zaman Kuno (Edisi Pemutakhiran). Jakarta: Balai Pustaka.
Purnomo, Giri, et al. (2022). Ken Dalam Prasasti Sīma Masa Pemerintahan Kayuwaṅi Dyah Lokapala. Tumotowo. 5(1). Hal. 27-38. DOI: https://jurnaltumotowo.kemdikbud.go.id
Setyorini, Ida. (1995). Struktur Birokrasi Masa Sindok (929-948 Masehi). Skripsi. Jakarta: Universitas Indonesia.
Soekanto, Soerjono. (2014). Sosiologi Suatu Pengantar (Edisi Revisi). Jakarta: Rajawali Pers.
Suhadi, M. (1993). Tanah Sima Dalam Masyarakat Majapahit. Disertai. Jakarta: Universitas Indonesia
Wuryantoro, Edhie. (1986). Wdihan Dalam Masyarakat Jawa Kuno. Pertemuan Ilmiah Arkeologi IV, pp. 98-101.
Copyright (c) 2024 JANUS

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
JANUS publishes articles under the terms of the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License, with the copyright held by the journal.
This means anyone can copy, transform, or redistribute articles for any lawful purpose in any medium, provided they give appropriate credit to the original author(s) and JANUS, link to the license, indicate if changes were made, and redistribute any derivative work under the same license.
Once articles are accepted and published on this website, the author(s) agree to transmit the copyright to JANUS .
===
Author Self-Archiving Policy
As this journal runs an open-access model, author(s) are permitted and encouraged to post items published by this journal on personal websites or institutional repositories both prior to and after publication while providing bibliographic details that credit, if applicable, its publication in this journal.