Motivasi Menjadi Anggota GAPOKTAN: Studi Kasus Petani Salak Pondoh di Lereng Gunung Merapi

  • Banu Kurnianto Alumni Magister Antropologi, Universitas Gadjah Mada
Keywords: perubahan kebudayaan, proses pengambilan keputusan, budidaya salak, GAPOKTAN

Abstract

Artikel ini membicarakan proses pengambilan keputusan para petani salak untuk menjadi anggota Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Ngudi Luhur, di Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Apa saja motif yang mereka pertimbangkan ketika bersedia atau tidak bersedia menjadi anggota GAPOKTAN? Pembentukan GAPOKTAN merupakan respons terhadap fluktuasi harga buah salak akibat pertumbuhan sentra buah salak di banyak tempat yang menggangu. Nafkah keluarga para petani salak di Desa Kaliurang pun terganggu. Kendati GAPOKTAN Ngudi Luhur telah mempunyai banyak capaian dan sanggup mengangkat kembali harga buah salak lewat pasar ekspor, ternyata tidak semua petani Kaliurang bergabung dalam GAPOKTAN. Hasil studi ini antara lain menemukan ketidakkompakan atau friksi yang terjadi karena pasar ekspor mensyaratkan standar sesuai dengan ketentuan negara tujuan. Keputusan untuk menjadi anggota Gapoktan oleh karenanya tidak melulu karena motivasi ekonomi saja, ada banyak pertimbangan dalam rumah tangga petani yang perlu diungkapkan. Faktanya, bila petani itu mau menjadi anggota GAPOKTAN, maka dia bersama anggota rumah tangganya harus siap mengubah tradisi budidaya salaknya dengan budaya baru. Jadi seluruh anggota rumah tanggnya akan terlibat dalam proses pengambilan keputusan yang kompleks. Peneliti menggunakan pendekatan antropologi yang bersifat kualitatif, deksriptif, dan eksploratif. Data dikumpulkan melalui serangkaian wawancara bebas dengan para narasumber selama kurang lebih 5 bulan dari Oktober 2021 hingga Maret 2022.

Published
2024-12-20
How to Cite
Kurnianto, B. (2024). Motivasi Menjadi Anggota GAPOKTAN: Studi Kasus Petani Salak Pondoh di Lereng Gunung Merapi. Lembaran Antropologi, 3(2), 184-200. https://doi.org/10.22146/la.5024
Section
Articles