Pertanian Biodinamik: Studi Kasus Sistem Produksi Anggur Alternatif di Ihringen, Jerman Selatan

  • Lara Wilis Alumni Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada
Keywords: Usaha tani skala kecil, anggur ramah lingkungan, anggur biodinamik, Ihringen

Abstract

Industrialisasi pertanian di Jerman diwarnai dengan penggunaan input kimiawi, mekanisasi pertanian dengan tujuan produktivitas dan efisiensi. Dampak lingkungan industrialisasi adalah berkurangnya kesuburan tanah dan biodiversitas. Di sisi lain industrialisasi pertanian mendorong usaha tani skala kecil keluar dari sektor pertanian karena tidak mampu berkompetisi sebagai petani industrial. Praktik pertanian berkelanjutan mulai muncul sebagai gerakan tandingan. Sistem ini menolak penggunaan input kimiawi dan menjunjung tinggi keberlanjutan lingkungan dengan harapan juga dapat meningkatkan kemakmuran petani dengan pemotongan rantai komoditas. Di tengah kompetisi paar yang tinggi, di Desa Ihringen, Jerman Selatan, yang dikenal sebagai wilayah penghasil anggur terdapat usaha tani skala kecil biodinamik. Praktik pertanian ini adalah pertanian ramah lingkungan yang dianggap agak mistis karena panduan kalender rembulan dan sistem pertanian yang spesifik dengan preparasi biodinamik (biodynamische präparate) diyakini mampu menghubungkan energi kosmis dengan pertanian. Praktik tersebut dipercayai dapat mengoptimalkan kualitas pangan. Pada praktiknya pengusahaan tani skala kecil biodinamik ini tidak diterapkan secara ideal karena petani masih berhadapan dengan tantangan kompetitivitas pasar.

Published
2022-01-31
How to Cite
Wilis, L. (2022). Pertanian Biodinamik: Studi Kasus Sistem Produksi Anggur Alternatif di Ihringen, Jerman Selatan. Lembaran Antropologi, 1(1), 83-98. https://doi.org/10.22146/la.3533
Section
Articles