Membayangkan Tanah Air di Alam: ‘Heimat’ dalam Relasi Manusia-Hutan di Jerman Selatan

  • Fahmi Rizki Fahroji Alumni Departemen Antropologi, Universitas Gadjah Mada
Keywords: Arkeologi Pengetahuan, Heimat, hutan Jerman, kelekatan manusia-hutan, tanah air

Abstract

Hal apa yang cocok untuk menjelaskan fenomena keterikatan manusia dan hutan di ruang waktu yang kompleks ini, ketika kehidupan tampaknya tidak lagi menyentuh hubungan yang tradisional? Tulisan ini hendak menjelaskan identitas Jerman dalam representasi wacana kehutanan yang tidak hanya muncul sebagai gejala alam, melainkan juga sebagai sumber kehidupan (anima) yang bermuara pada narasi tanah air. Dalam penelitian ini, data empiris mengenai heimat dikumpulkan menggunakan metode penelitian etnografi yang dilakukan di Waldhaus, Freiburg. Tulisan ini juga akan melihat secara ringkas seperti apa sejarah penggunaan paradigma ke-‘tanah-air’-an dari generasi ke generasi hingga penelitian ini berlangsung dalam relasi manusia-hutan di Jerman Selatan. Melalui konsep tradisional heimat, diskursus dan narasi pelibatan manusia-hutan banyak diceritakan sebagai realitas kultural yang mengakar dari masa lampau. Heimat yang dipopulerkan Svasek (2002) dikaitkan pula pada arkeologi pengetahuannya Foucault (2002) menjadi arena penting dalam menafsirkan gejala hubungan multispesies ini dalam kacamata antropologis. Studi ini penting dilakukan karena sejauh corak kebudayaan bisa dilihat pada aspek multidimensional, seperti hubungan hutan dan orang Jerman, maka ideologis kultural Jerman Selatan di hutan akan menjadi suatu penyempurnaan dalam kajian-kajian sebelumnya yang lebih berorientasi literal, politis, sosial namun apolitis, dan historis.

Published
2022-01-31
How to Cite
Fahroji, F. R. (2022). Membayangkan Tanah Air di Alam: ‘Heimat’ dalam Relasi Manusia-Hutan di Jerman Selatan. Lembaran Antropologi, 1(1), 65-82. https://doi.org/10.22146/la.3493
Section
Articles