Transformasi Makna Ritus Manten Tebu dalam Program Pemajuan Kebudayaan Nasional

  • Abdila Abdila Departemen Sejarah, Universitas Gadjah Mada
  • Ilham Nur Rahman Departemen Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada
  • Andhika Wira Setiawan Departemen Teknologi Industri Pertanian, Universitas Gadjah Mada
  • Aprillia Firmonasari Departemen Sastra Prancis, Universitas Gadjah Mada
Keywords: ritus, manten tebu, transformasi, distorsi pemaknaan, kebudayaan nasional

Abstract

Upacara perkawinan dua batang tebu yang dilaksanakan saat memasuki musim giling pada pabrik gula di Jawa yang dikenal dengan ritus Manten Tebu merupakan tradisi yang dianggap sebagai kearifan lokal yang berpotensi dapat dipromosikan sebagai bagian dari pemajuan kebudayaan nasional. Namun, statusnya sebagai kearifan lokal masih perlu dipertanyakan. Hal ini disebabkan oleh latar belakang sejarah ritus yang memungkinkan membatalkan persepsi positif terhadap ritus ini sebagaimana yang berkembang di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejarah dan transformasi ritus Manten Tebu di wilayah luar Vorstenlanden di Jawa yang merupakan wilayah kekuasaan kolonial Hindia Belanda. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dan dengan bantuan perspektif wacana media. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi arsip, literatur, berita media massa dan wawancara. Analisis data dilakukan melalui proses kritik sumber, triangulasi, dan interpretasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Ritus Manten Tebu di wilayah luar Vorstenlanden memiliki akar sejarah yang tidak sesuai dengan persepsi yang berkembang di masyarakat; (2) Ritus Manten Tebu di wilayah luar Vorstenlanden yang eksis saat ini telah mengalami transformasi dalam hal bentuk, fungsi, serta makna yang dipengaruhi kuat oleh faktor nasionalisme dan ekonomi kreatif (pariwisata).

Published
2024-12-20
How to Cite
Abdila, A., Rahman, I. N., Setiawan, A. W., & Firmonasari, A. (2024). Transformasi Makna Ritus Manten Tebu dalam Program Pemajuan Kebudayaan Nasional. Lembaran Antropologi, 3(2), 165-183. https://doi.org/10.22146/la.16424
Section
Articles