JEJARING SOSIAL: MEMUPUS SEKALIGUS MENGALIENASI
Gaffari Rahmadian(1*)
(1) Jurusan Antropologi Budaya Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
ABSTRAK
Jejaring sosial sebagai sebuah fenomena sosial yang berkembang
di Indonesia ditandai dengan kemunculan Friendster pada tahun
2000-an. Maraknya jejaring sosial sebagai sebuah fenomena
sosial ini tidak terlepas dari pengaruh ekonomi kapitalis yang
berkembang di Indonesia sendiri yang selanjutnya membawa
masyarakat Indonesia menjadi masyarakat konsumsi. Dalam
analisisnya Marx mengatakan bahwa keterputusan pekerja
dari barang yang diproduksi akhirnya mengalienasi pekerja
di dalam masyarakat yang kapitalis. Lalu ketika masyarakat
kapitalis tersebut bertransformasi menjadi masyarakat konsumtif
bentuk alienasinya pun berubah. Hal inilah yang saya lihat
dalam fenomena jejaring sosial yang berkembang di masyarakat
Indonesia saat ini.
Kata Kunci: jejaring sosial, alienasi, interaksi, kapitalisme
References
Putranto, Hendar dan Mudji Sutrisno (eds.). 2005. Teori-teori Kebudayaan. Yogyakarta:
Kanisius.
Piliang, Yasraf Amir. 1999. Hiper-realitas Kebudayaan. Yogyakarta: LKIS
Sassateli, Roberta. 2007. Consumer Culture: History, Theory, and Politics. London:
Sage.
Jurnal
Fridell, Gavin. 2007. “Fair Trade Coffee and Commodity Fetishism: The Limits of
Market-Driven Social Justice” dalam Journal of Historical Materialism Vol. 15,
No. 2.
Media cetak dan internet
Kertajaya, Hermawan. “From Belief to Humanity”. Senin, 7 September 2009 | 15:35
WIB, diunduh 6 Desember 2011.
Yuana, Suci Lestari. “Merayakan Perdamaian dengan Jejaring Sosial”. Forum Kompas.
Selasa, 21 September 2010 | 11:43 WIB, diunduh Senin 6 Desember 2001.
Tempointeraktif. “Facebook Dominasi Jejaring Sosial”. Jum’at, 15 Agustus 2008 | 10:35
WIB Tempointeraktif.com. Diunduh Senin 6 Desember 2011.
Article Metrics
Abstract views : 1374Refbacks
- There are currently no refbacks.
Jurnal Ranah
ISSN: 2088-4133