NASIONALISME DALAM BINGKAI KRITIK SOSIAL: KAJIAN SOSIO-PRAGMATIK TERHADAP PUISI INDONESIA MODERN
Novi Siti Kussuji Indrastuti(1*)
(1) Faculty of Cultural and Sciences, University of Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Kajian ini bertujuan menemukan bentuk-bentuk kritik sosial yang mengekspresikan nasionalisme dan mengungkapkan relasi antara bentuk-bentuk kritik sosial dan nasionalisme. Puisi sebagai salah satu jenis sastra juga merefleksikan masalah sosial yang terjadi dalam masyarakat. Puisi tidak dapat dipisahkan dari realitas sosial. Respons penyair terhadap realitas sosial yang mengandung ketimpangan, ketidakadilan, dan permasalahan sosial dalam masyarakat disampaikan dalam bentuk kritik sosial yang terefleksi melalui karya-karyanya. Puisi menyatakan kritik sosial yang mengandung nasio-nalisme secara tidak langsung. Dengan demikian, puisi dapat dimanfaatkan sebagai media edukasi, khususnya sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai nasionalisme. Metode yang dipergunakan dalam kajian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan sosio-pragmatik. Hasil penelitian ini mengungkapkan adanya bentuk-bentuk kritik sosial yang mengekspresikan nasionalisme, antara lain nasionalisme dalam kritik terhadap masalah ekonomi, politik, pendidikan, moral, dan lingkungan. Relasi antara bentuk-bentuk kritik sosial dan nasionalisme menunjukkan bahwa kritik sosial, baik dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, moral, maupun lingkungan, dipergunakan sebagai media untuk menyampaikan nasionalisme.
Kata Kunci: nasionalisme; kritik sosial; sosio-pragmatik; puisi
This study discusses finding forms of social criticism that invite nationalism and reveal the relationship between forms of social criticism and nationalism. Poetry as a genre of literature also reflects the social problems. Poetry cannot be removed from social reality. The poet's response to the social reality that contains inequality, injustice, and social conflict is conveyed in the form of social criticism reflected through poetry. Poetry about social criticism contained a sense of nationalism. It gave rise to nationalism in the quotations implicitly. Thus, poetry can be used as an educational medium, specifically as a means to instill nationalism values. The method used in this study is descriptive qualitative using socio-pragmatics approach. The result of this study showed there are poetry contained a form of social criticism that reflect nationalism, including nationalism in criticizing problems of economic problems, politic, education, moral, and environmental. The relation between forms of social criticism and nationalism shows that social criticism, both in the fields of economics, politics, education, morals, and the environment, is used as a medium to convey nationalism.
Keywords: nationalism; social critics; socio-pragmatics; poetry
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abrams, M.H. 1981. A Glossary of Literary Terms. New York: Holt, Rinehart and Winston.
Damono, Sapardi Djoko. 1984. Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebu-dayaan.
Curtis, dkk. 1996. Komunikasi Profesional Bisnis. Jakarta: Rosda Jayapura.
Escarpit, Robert. 2005. Sosiologi Sastra. Yogyakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Ismail, Taufik. 2000. Malu (aku) Jadi Orang Indonesia. Jakarta: Yayasan Indonesia.
Jassin, H.B. 1962. Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kitik dan Esai. Jakarta: Gunung Agung.
Karmini, Ni Nyoman. 2017. “Fungsi dan Makna Sastra Bali Tradisional sebagai Pembentuk Karakter Diri:. Mudra: Jurnal Seni Budaya Vol. 32 No.2, Mei 2017, hlm. 149—161.
Kriyanto, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada.
Luxemburg, Jan van. 1984. Pengantar Ilmu Sastra. Jakarta: Gramedia.
Manuaba, Putra. 2014. “Eksotisme Sastra: Eksistensi dan Fungsi Sastra dalam Pembangunan Karakter dan Perubahan Sosial”. Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar dalam Bidang Sosiologi sastra pada fakultas Ilmu Budaya, Universitas Airlangga di Surabaya. Sabtu 6 September 2014. Surabaya: Airlangga University Press (AUP).
Ni’mah, Evayatun. 2017. “Pandangan Nasio-nalisme dalam Puisi Maḥmūd Darwisy dan Rendra dalam Analisis Sastra Banding”. Pandangan Nasionalisme. Vol. 2, No, 1.
Panitia Dialog Borneo-Kalimantan XI bekerja sama dengan Dinas Pendidikan. 2011. Kalimantan dalam puisi Indonesia. Kalimantan Timur.
Pareira, Berthoid Auton. 2006. Kritik Sosial Politik Nabi Yesaya. Malang: Dioma.
Pradopo, Rachmat Djoko. 1997. Prinsip-Prinsip Kritik Sastra. Cetakan Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
_____. 2017. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: UGM Press.
Purnawati, Ita. 2017. “Kritik Sosial dan Nasionalisme dalam Novel Gading-Gading Ganesha (3G) Karya Dermawan Wibisono. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah, Universitas Mataram.
Putra, I Nyoman Darma. 2011. A Literary Mirror: Balinese Reflections on Modernity and Identity in the Twentieth Century. Leiden: KITVL.
Ratna, Nyoman Kutha. 2008. Teori, Metode, dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rendra, W.S. 1984. Mempertimbangkan Tradisi. Jakarta: Gramedia.
_____. 1996. Potret Pembangunan dalam Puisi. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington-London: Indiana University Press.
Ritter, Herry. 1986. Dictionary of Concepts in History. New York: Greenwood Press.
Sari, Permata Angie. “Gagasan Nasionalisme Pramoedya Ananta Toer dalam Karya Tetralogi Buru”. Skripsi. Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Diponegoro.
Smith, A. D. 1979. Nationalist Movement. London: The Macmillan Press.
Soemanto, Bakdi. 2001. Jagat Teater. Yogyakarta: Media Pressindo.
Susanto, Astrid. 1982. Komunikasi Massa. Bandung: Bina Cipta.
Snyder, L. L. 1964. The Dynamic of Nationalism. Princeton: D. Van Nostrand Co. Inc.
Taum, Yoseph Yapi. 2015. Sastra dan Politik: Representasi Tragedi 1965 dalam Negara Orde Baru. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Thukul, Wiji. 1986. Peringatan. Tidak diterbitkan.
Teeuw, A. 2003. Sastra dan Ilmu Sastra. Jakarta: Pustaka Jaya.
Toda, Dami. 1980. Novel Baru Indonesia. Jakarta: Pustaka jaya.
Walzer, Michael. 1985. Interpretation and Social Criticism. Cambridge: Mass Harvard University Press.
Wildan. 2009. “Nasionalisme: Kajian Novel A. Hasjmy”. Disertasi. Fakultas Sains Sosial dan Kemanusiaan, Universitas Kebangsaan Malaysia.
Wiyatmi. 2013. “Konstruksi Nasionalisme dalam Novel-Novel Indonesia Prakemerdekaan (Student Hijo dan Salah Asuhan)”. Kawistara. Vol. 3, No. 2, hlm. 117-226.
Daftar Laman
Efendi, Anwar. 2008. Gagasan Nasionalisme dan Wawasan Kebangsaan dalam Novel Indonesia Modern. Dimuat dalam http://staffnew.uny.ac.id/upload/ 132086367/lainlainWawasan+Kebang-saan.doc. Diunduh pada 1 April 2019.
Thukul, Wiji. 1986. Peringatan. Dimuat dalam http://www.wijithukul.tk. Diunduh pada 2 April 2019.
_____. 1989. Gumam Sehari-hari. Dimuat dalam http://www.wijithukul.tk. Diun-duh pada 2 April 2019.
DOI: https://doi.org/10.22146/poetika.v7i1.45421
Article Metrics
Abstract views : 7822 | views : 9149Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 Jurnal POETIKA
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.