Urgensi Peran Masyarakat Perkotaan dalam Program “Urban Farming” Sebagai Daya Dukung Ketahanan Pangan di Masa Pandemi

https://doi.org/10.22146/jpmmpi.v3i1.73906

Agus Danugroho(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


Paper ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pentingnya peran masyarakat perkotaan dalam pengembangan dan pelaksanaan program Urban Farming pada masa Pandemi untuk menunjang ketahanan pangan nasional. Seperti kita ketahui bahwa masalah pangan merupakan permasalahan yang vital bagi kehidupan manusia. Urban Farming mempunyai tujuan untuk mendukung pembangunan jangka panjang dan meringankan masalah pangan di perkotaan. Maka dari itu, perlu peranan dari masyarakat yang menjadi subjek akan terlaksananya program Urban Farming. Tulisan ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan menggunakan berbagai literatur pustaka dan data untuk memperkuat argumen. Hasil yang ditunjukan dalam paper ini adalah masyarakat perkotaan merupakan subjek utama dalam Program Urban Farming dan sekaligus menjadi penentu keefektifan program ini berjalan atau tidaknya.Sumber daya manusia yang kompeten sangat di perlukan untuk dapat mewujudkan keberhasilan Urban Farming. Selain itu, untuk mendukung ketahanan pangan dapat diwujudkan dengan peran masyarakat dan stakeholder pendukung dari pemerintahan kota untuk mengembangkan Program Urban Farming.




References

Adi, I. R. (2007). Perencanaan Partisipatoris Berbasis Aset Komunitas: Dari Pemikiran Menuju Penerapan. FISIP UI Press.

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka Cipta.

Arip, S. (2003). Modernisasi Irigasi, Pembaharuan Kebijakan Pengelolaan Irigasi (PKPI) dan Kebutuhan Riset Tentang Irigasi di Masa Depan. Prosiding Pertemuan Singkat Di Balai Besar Keteknikan Pertanian.

Athariyanto, & Tauran. (2013). Implementasi program urban farming di Kelurahan Made Kecamatan Sambikerep Kota Surabaya. Journal Publika, 1(2).

Hasibuab. (2007). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara.

Hidayat, M. Y. (2014). Urban Farming: Rekonstruksi Lahan Minimalis Menjadi Lahan Produktif Daerah Perkotaan. Majalah Beranda MITI.

Jalil, A. (2005). Kota: Dari Perspektif Urbanisasi. Jurnal Industri Dan Perkotaan, IX(15).

Noorsya, & Kustiwan. (2013). Potensi Pengembangan Pertanian Perkotaan untuk Mewujudkan Kawasan Perkotaan Bandung yang Berkelanjutan. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota B SAPPK, 2(1).

Puriandi, & Indrajati. (2013). Proses Perencanaan Kegiatan Pertanian Kota yang Dilakukan oleh Komunitas Berkebun di Kota Bandung sebagai Masukan Pengembangan Pertanian Kota di Kawasan Perkotaan. Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 1(2).

Rachmawati, R. (2020). Urban Farming: Strategi Ketahanan Pangan Keluarga Perkotaan pada Masa Pandemi Covid-19.

Sastro. (2013). Pertanian Perkotaan: Peluang, Tantangan, dan Strategi Pengembangan. Buletin Pertanian Perkotaan.

Schermer, M. (2015). From “Food from Nowhere” to “Food from Here”: Changing Producer Consumer Relations in Africa. Agric Hum Values, 32.

Smit, K., de Brabander, C. J., Boekaerts, M., & Martens, R. L. (2017). The self-regulation of motivation: Motivational strategies as mediator between motivational beliefs and engagement for learning. International Journal of Educational Research, 82, 124–134. https://doi.org/10.1016/j.ijer.2017.01.006

Smith, J., Nasr, & Ratta. (2001). Urban Agriculture, Food, Jobs, and Sustainable Cities.

Stevens, J. D., Bonfil, R., Dulvy, N. K., & Walker, P. A. (2000). The effects of fishing on sharks, rays, and chimaeras (chondrichthyans), and the implications for marine ecosystems. ICES Journal of Marine Science, 57.

Suryana, A. (2004). Ketahanan Pangan di Indonesia. Jurnal Pertanian.

Worldometers. (2021). Countries in the world by population.



DOI: https://doi.org/10.22146/jpmmpi.v3i1.73906

Article Metrics

Abstract views : 1809 | views : 1685

Refbacks

  • There are currently no refbacks.