Implementasi Pentahelik dalam Pengembangan Desa Wisata di Kabupaten Gunungkidul
Sumarni Sumarni(1*)
(1) Prodi Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Gunung Kidul, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Munculnya konsep Pentahelik didasari oleh dua alasan pertama karena hasil penelitian yang pernah kami lakukan bahwa setiap pokdarwis tidak semua mampu mengelola destinasi wisata secara individu pasca adanya pandemik, kedua dikarenakan program pemerintah pusat yang mendorong adanya pariwisata yang berkelanjutan, penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan sample yang di ambil adalah 1 destinasi wisata yakni Desa Wisata Nglanggeran destinasi ini dianggap oleh peneliti sebagai representasi destinasi wisata yang sukses dalam mengelola destinasi wisatanya terbukti dengan prestasi yang mereka raih sampai saat ini. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui implementasi pentahelik yang ada di destinasi Nglanggeran. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa destinasi wisata Nglanggeran sudah menerapkan konsep Pentahelik walaupun awalnya mereka fokus pada penerapan model CBT namun semakin berkembangnya kemampuan mereka dalam mengelola destinasi wisata mereka akhirnya ada dorongan dari pihak lain yang ingin bekerjasama.
Kata kunci : Implementasi; Pentahelik; Gunung Kidul; Pariwisata
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Christia, A. M., & Ispriyarso, B. (2019). Desentralisasi Fiskal Dan Otonomi Daerah Di Indonesia. Law Reform. 15(1), 149-163.
Creswell, J. W., Plano Clark, V. L., Gutmann, M. L., & Hanson,W. E. (2003). Advance mixed methods research designs. In A.Tashakkori & C. Teddlie (Eds.), Handbook of mixed methods in social and behavioral research (pp. 209-240). Thousand Oaks, CA: Sage
Dewanta, A. S. (2004). Otonomi dan Pembangunan Daerah. Unisia. 0(53), 325-329
Jati, W. R. (2012). Inkonsistensi Paradigma Otonomi Daerah Di Indonesia: Dilema Sentralisasi Atau Desentralisasi. Jurnal Konstitusi. 9(4), 743-769
Karimah, F., Saleh, C., & Wanusmawatie, I. (2014). Pengelolaan alokasi dana desa dalam pemberdayaan masyarakat (Studi pada Desa Deket Kulon Kecamatan Deket Kabupaten Lamongan). Jurnal Administrasi Publik., 2(4), 597-602
Maturbongs, E. E. (2020). Kolaborasi Model Pentahelix Dalam Pengembangan Pariwisata Berbasis Kearifan Lokal Di Kabupaten Merauke. Transparansi : Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi. 3(1),
Saragih, J. P. (2003). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi, Ghalia Indonesia.
Suhartanto, S. (2019). Mewadahi Community Based Tourism Dalam Community Group Untuk Pengembangan Industri Pariwisata. Efisiensi - Kajian Ilmu Administrasi, XVI(2), 39-51
Yuningsih, T., Darmi, T., & Sulandari, S. (2019). Model Pentahelik Dalam Pengembangan Pariwisata Di Kota Semarang. JPSI (Journal Of Public Sector Innovations). 3(2), 84-93
Thoha, Miftah. (2008). Ilmu Administrasi Publik Kontemporer. Kencana Prenada Media Group.
Rahayu, S., Dewi, U., dan Fitriana, K.N. (2016). Pengembangan Community Based Tourism Sebagai Strategi Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Penelitian Humaniora. (21)1, 1-13.
DOI: https://doi.org/10.22146/jpmmpi.v1i2.71359
Article Metrics
Abstract views : 1143 | views : 2481Refbacks
- There are currently no refbacks.
_______________________________________________________________________
Jurnal ini diterbitkan oleh:
Bidang Jurnal Paradigma Himpunan Mahasiswa Pascasarjana (HMP UGM) Universitas Gadjah Mada
69PF+FWC, Pogung Kidul, Pogung Kidul, Sinduadi, Kec. Mlati, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Dengan dukungan dari:
Direktorat Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada
Gedung Pusat UGM, Lantai 1 Sayap Utara, Bulaksumur, Yogyakarta, Indonesia