Keberhasilan perawatan ortodonti lepasan dengan ekspansi dan pencabutan gigi incisisivus

https://doi.org/10.22146/mkgk.76284

Paramita Noviasari(1*), Dyah Karunia(2), Soehardono Dirdjowihardjo(3)

(1) Program Studi Spesialis Ortodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Ekspansi lengkung gigi dan pencabutan gigi dalam perawatan ortodonti merupakan prosedur untuk mendapatkan ruang. Ruang yang tersedia akan digunakan untuk koreksi crowding, mengurangi overjet dan overbite. Plat ekspansi merupakan salah satu alat ortodonti lepasan yang sering digunakan sedangkan pencabutan gigi insisivus merupakan pencabutan yang jarang dilakukan. Kombinasi ekspansi dan pencabutan gigi insisivus bawah dapat dilakukan pada beberapa kasus agar oklusi dan interdigitasi yang baik dapat tercapai. Pencabutan gigi insisivus yang malposisi parah pada perawatan ortodonti lepasan merupakan salah satu cara untuk mencegah relaps post perawatan ortodonti, hal ini juga dapat membatasi pergerakan gigi yang tidak diperlukan. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengevaluasi pemilihan pemecahan masalah kebutuhan ruang dengan ekspansi dan pencabutan gigi insisivus bawah. Artikel ini menyoroti pentingnya mengetahui indikasi, keuntungan dan kerugian perawatan dengan pencabutan gigi insisivus. Seorang pasien perempuan berusia 17 tahun mengeluhkan gigi depan atas bawah tidak rapi sehingga sisa makanan sulit dibersihkan. Pasien memiliki maloklusi Angle Klas I dengan hubungan skeletal klas I, bidental protrusif, linguoversi gigi 42, disertai beberapa malposisi gigi individual. Berdasarkan pertimbangan perhitungan Pont, Howe’s, profil wajah yang baik, dan hasil analisis Bolton maka dipilih perawatan ekspansi rahang atas dan rahang bawah kombinasi pencabutan gigi insisivus lateral kanan bawah untuk memenuhi kebutuhan ruang. Pasien dirawat dengan alat ortodonti lepasan, dan kontrol dilakukan setiap 1 minggu sekali. Setelah perawatan 24 bulan didapatkan overjet normal, overbite normal, interdigitasi baik, dan profil muka cembung normal. Kesimpulan studi kasus ini adalah kombinasi ekspansi dan pencabutan gigi insisivus bawah pada perawatan ortodonti memberikan hasil yang memuaskan.

Keywords


alat ortodonti lepasan; ekspansi lengkung gigi; pencabutan gigi insisivus bawah

Full Text:

PDF


References

Singh H, Kapoor P, Sharma P, Maurya RK, Mittal T, Bhagat DK. Case report: Treatment of a severe tooth size-arch length discrepancy using rapid maxillary expansion and mandibular incisor extraction: an unconventional combination approach. JIOS. 2019; 53 (1): 69-76.

Proffit WR. Fields HW. Sarver DM. Contemporary Orthodontics 4th ed. Philadelpihi: Elsevier; 2007. 221-225.

Agarwal L, Gupta A. Atypical therapeutic extraction in orthodontic (mandibular incisor exraction): a case report. JJOHD. 2016; 2(4): 260-264.

Mavani K, Jain M, Naik V, Tryambake M. Lower incisor extraction as an orthodontic treatment option: a case report. IJODR. 2016; 2(4): 202-206.

Saundaresa B. Orthodontics the art and science 3rd ed. New Delhi: Arya (Medi) Publishing House; 2006. 259-270.

Mitchel L. An introduction to orthodontics 3rd ed. New York: Oxford university press; 2007. 79-80.

Sakinah N, Wibowo D, Helmi ZN. Peningkatan lebar lengkung gigi rahang atas melalui perawatan ortodonti menggunakan sekrup ekspansi. JKG. 2016; 1(1): 83-87.

Phulari BS. Orthodontics: principles and practice. JP Medical Ltd; 2011. 322.

Vania E, Zenab Y, Sunaryo IW. Kemajuan perawatan ortodontik dengan sekrup ekspansi rahang atas pada crowding ringan. J Ked Gig. 2016; 28(2): 113-118.

Bhalajhi SI. Orthodontics the art and science 3rd ed. New Delhi: arya medi) publishing house; 2004. 259-262.



DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.76284

Article Metrics

Abstract views : 5197 | views : 8473

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2022 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.


View my stats

site
stats