Pembuatan ulang protesa mata non-fabricated untuk rehabilitasi estetik
I Gede Putu Sukrasena Sugiantara(1*), Haryo Mustiko Dipoyono(2), Titik Ismiyati(3), Endang Wahyuningtyas(4)
(1) Program Studi Spesialis Prostodonsia, Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(2) Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(4) Departemen Prostodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author
Abstract
Kehilangan salah satu atau kedua dari bola mata merupakan keadaan yang dapat mempengaruhi keadaan psikologis, fungsi organ sekitar, dan gangguan estetis wajah. Pembuatan protesa mata merupakan salah satu solusi terbaik untuk mengembalikan kepercayaan diri pasien, mencegah kolaps kelopak mata dan menahan bentuk rongga mata, sehingga rehabilitasi estetis pasien dapat terwujud. Tujuan dari laporan kasus ini adalah untuk memberikan informasi tentang proses pembuatan protesa mata menggunakan bahan resin akrilik dalam upaya memperbaiki penampilan. Seorang pria berusia 70 tahun datang ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Prof. Soedomo Universitas Gadjah Mada untuk membuat pengganti protesa mata non-fabricated sebelumnya yang telah digunakan selama 40 tahun dan sudah tidak bagus lagi dari segi warna, mudah terlepas dan mengiritasi jaringan yang tersisa. Pasien kehilangan matanya pada operasi enukleasi okular karena trauma benda tajam 45 tahun yang lalu. Prosedur perawatan pasien dimulai dari anamnesis pasien, pemeriksaan klinis, pencetakan protesa mata yang lama atau sebelumnya menggunakan putty, pembuatan model malam sklera dan mencobakan sklera model malam, pembuatan sklera akrilik, mencobakan sklera akrilik dan menentukan lokasi dan diameter iris, melukis pupil dan iris, prosesing akhir, kemudian insersi protesa mata. Pada kontrol pasca 1 minggu insersi, pasien tidak memiliki keluhan dan puas dengan protesa mata yang baru. Pembuatan ulang protesa mata dengan menggunakan teknik mencetak kembali protesa yang lama menggunakan putty sebagai bahan cetak sangat membantu mempersingkat proses pembuatan sklera menjadi lebih cepat serta penggunaan bahan resin akrilik secara psikologis dapat meningkatkan rasa percaya diri pasien, secara estetik dapat pasien merasa nyaman dan puas dengan protesa baru.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
1. Pearce EC. Anatomi dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama. 2002; 314-322.
2. Schellini SA, El Dib R, Limongi RM, Morschbacher R. Anophthalmic socket: choice of orbital implants for reconstruction. Arq Bras Oftalmol. 2015; 78(4): 260-263.
3. Taylor TD. Clinical maxillofacial prosthetic. Quintessence Publishing Co, Inc; 2001. 265 – 270.
4. Patil BA, Mankani NH, Chowdhary RE, Nagaraj. Rehabilitationof phthisis bulbi: a case report. Journal of Clinical and Diagnostic Research. 2011; 5(8): 1679-1681.
5. Waskitho A, Sugiatno E, Ismiyati T. Protesa mata: rehabilitasi pasien. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2015; 20(2): 178-183.
6. Rosalina C, Sugiatno E, Mustiko H. Pembuatan obturator mata pada pasien dengan kehilangan mata akibat cacat bawaan. Majalah Kedokteran Gigi Indonesia. 2010; 17(1): 41-44.
7. Rahn A, Boucher LJ. Maxillofacial prosthetics: orbital and ocular prostheses. Philadelphia: W.B. Saunders Company; 1970. 151-168.
8. Zoltie T, Bartlett P, Archer T, Walshaw E, Gout T. Digital photographic technique for the production of an artificial eye. Journal of Visual Communication in Medicine. 2021; 44(2): 41-44
DOI: https://doi.org/10.22146/mkgk.49471
Article Metrics
Abstract views : 716 | views : 1724Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 MKGK (Majalah Kedokteran Gigi Klinik) (Clinical Dental Journal) UGM
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.