Standar Normatif Analisis Sefalograf Postero-Anterior Sub Ras Jawa Indonesia

https://doi.org/10.22146/majkedgiind.12698

Cendrawasih Andusyana Farmasyanti(1*), Darmawan Sutantyo(2), Sari Karuniawati(3)

(1) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(2) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(3) Departemen Ortodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang. Pasien dengan kelainan asimetri wajah termasuk diantarnya adalah pasien dengan celah bibir dan lelangit memerlukan analisis cefalometri postero-anterior. Tujuan Penelitian. Penelitian pendahuluan ini dilakukan untuk memperoleh standar normal analisis dimensi transversal wajah pada sefalograf postero-anterior orang Jawa serta mengetahui apakah terdapat perbedaan intra dan inter gender. Cara Penelitian. Sampel terdiri dari 30 orang terdiri dari 24 perempuan dan 6 laki-laki yang beretnis Jawa. Subyek adalah individu dengan estesis dan oklusi wajah yang baik, usia 18-30. Hubungan molar klas I dalam variasinya. Setiap subyek di ambil sefalograf postero anterior untuk diukur lebar dimensi transversal landmark dari Broadbent. Penelitian telah mendapatkan ethical approval. Hasil Penelitian. Setelah dilakukan pengujian statistic Wilcoxon, hanya Bi-Zygomatic(Bi-Zyg) yang berbeda bermakna (p<0,05), kanan 66,33 dan kiri 65,28 pada wanita dan Bi-Maxillary(Bi-Mx) kiri 36,31, kanan 34,27 pada laki-laki. Lebar rata-rata pada satu sisi wajah, berturut-turut laki-laki dan perempuan dalam mm adalah Bi-Latero orbitale (Bi-Lo): 45,99 dan 49,51; Bi-Maxillary (Bi-Mx): 33,04 dan 35,29; Bi-Lateronasal (Bi-Ln): 16,6 dan 18,07; Bi-Condylar (Bi-Cond): 50,66 dan 56,08; dan Bi-Gonial (Bi-Go): 44,27 dan 47,59. Uji beda antar gender, Mann Whitney U, dijumpai laki-laki lebih besar bermakna daripada perempuan kecuali lebar Bi-Zyg (p<0,05). Kesimpulan. Lebar Bi-Zyg perempuan dan Bi-M laki-laki pada sisi kiri lebih besar bermakna (p<0,05) daripada sisi kanan. Lebar semua variabel kecuali Bi-Zyg lebih besar bermakna dibandingkan perempuan (p<0,05).

 

Background. Patient with skeletal disorders such as cleft lip and palate patients need a normal standard anteroposterior cephalometric analysis. Aim. The preliminary research was conducted to obtain a normal standard dimensional analysis of Javanese postero-anterior transverse facial cephalography and determined whether there were differences in intra-and inter-gender. Method. The sample consisted of 30 Javanese people, consisting of 24 females and 6 males. Subjects are individuals with good facial aesthetics and occlusion, aged 18-30. The molar relationship were in Class I and its variation. Each subject was taken their postero anterior sefalograph to measure the width of the transverse dimension base on the Broadbent landmarks and has esthically approved. Result. The width of the left side tend to be larger than the right (mm) but only Bi-zygomatic (Bi-Zyg) were significantly different (p<0.05), 66.33 and 65.28 for female and Bi-maxillary (Bi-Mx) 36.31 and 34.27 for males after Wilcoxon statistical test. Average width of the left side of the face, males and females in mm respectively are Bi-Latero orbitale (Bi-Lo): 45.99 and 49.51; Bi-maxillary (Bi-Mx): 33.04 and 35.29; Bi-Lateronasal (Bi-Ln): 16.6 dan 18.07; Bi-Condylar (Bi-Cond): 50.66 and 56.08; and Bi-Gonial (Bi-Go): 44.27 and 47.59. Mann-Whitney U, found that males are significantly greater than females except the width of the Bi-Zyg (p<0.05). Conclusion. Bi Zyg- Bi-Mx width in woman and men on the left side are significantly greater (p<0.05) than the rght side. The width of all variables except Bi-Zyg are significantly larger than females (p<0.05).


Keywords


sefalograf; postero-anterior; Jawa; Indonesia; sefalograf; postero-anterior; Java; Indonesia

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/majkedgiind.12698

Article Metrics

Abstract views : 2293 | views : 2735

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2016 Majalah Kedokteran Gigi Indonesia




 

 View My Stats


real
time web analytics