Keluarga Berencana Dan Pembangunan Keluarga
Sudarsono Km(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Fenornena penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta dengan tingkat kepadatan peringkat kedua sesudah DKI Jakarta, mempunyai keadaan denlograji yang balk. Bila dibandingkan dengan propinsi lainnya mempunyai angka-angka kelahiran, kematian dart•erturnbuhan penduduk yang lebih rendah, sedang harapan hidup pendudulaiya lebih tinggi. Namun keadaan sosial ekonominya belum dapat seperti yang diharapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengetahui seberapa banyak institusi pemerintah dan rnasyarakat ikut berperan dalam GKBN dan PKS, b) ingin mengetahui prevalensi akseptor KB, alat kontrasepsi yang digunakan, dan pentahapan KS, yang didasarkan data sekunder, wenvancara, dan perhitungan statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa institusi yang banyak berpengaruh terhadap GKBN & PKS, terutama pelayanan KB dari dokter dan bidan, sedang PPKBD dan dasawisma untuk memotivasi dan mengajak menjadi akseptor barn. Prevalensi akseptor KB sudah memenuhi sasaran. Alat kontrasepsi yang digunakan MKE sedikit diatas Non MKE, MKE terutama AKDR dan Non-MKE terutama suntik.
Pembangunan KS dalam praktek KB untuk yang tidak membayar terutama KS tahap Pra Sejahtera dan KS-I. Proporsi keluarga Pra-Sejahtera dan KS-I ada penurunan, sebaliknya ada kenaikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan pada pembangunan KS. Sebagaimana dengan krisis yang masih berlangsung, maka keberhasilan tersebut menjadi kurang berarti karena harga kontrasepsi menjadi mahal
Penelitian ini bertujuan untuk: a) mengetahui seberapa banyak institusi pemerintah dan rnasyarakat ikut berperan dalam GKBN dan PKS, b) ingin mengetahui prevalensi akseptor KB, alat kontrasepsi yang digunakan, dan pentahapan KS, yang didasarkan data sekunder, wenvancara, dan perhitungan statistik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa institusi yang banyak berpengaruh terhadap GKBN & PKS, terutama pelayanan KB dari dokter dan bidan, sedang PPKBD dan dasawisma untuk memotivasi dan mengajak menjadi akseptor barn. Prevalensi akseptor KB sudah memenuhi sasaran. Alat kontrasepsi yang digunakan MKE sedikit diatas Non MKE, MKE terutama AKDR dan Non-MKE terutama suntik.
Pembangunan KS dalam praktek KB untuk yang tidak membayar terutama KS tahap Pra Sejahtera dan KS-I. Proporsi keluarga Pra-Sejahtera dan KS-I ada penurunan, sebaliknya ada kenaikan. Hal ini menunjukkan keberhasilan pada pembangunan KS. Sebagaimana dengan krisis yang masih berlangsung, maka keberhasilan tersebut menjadi kurang berarti karena harga kontrasepsi menjadi mahal
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/mgi.6754
Article Metrics
Abstract views : 3902 | views : 3233Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2015 Majalah Geografi Indonesia
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Volume 35 No 2 the Year 2021 for Volume 39 No 1 the Year 2025
ISSN 0215-1790 (print) ISSN 2540-945X (online)
Statistik MGI