Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Manajemen Inventory Instalasi Farmasi Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i1.86822

Meidina Filirida(1*), Lutfan Lazuardi(2), Satibi Satibi(3)

(1) Magister Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada
(3) Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author

Abstract


Manajemen inventaris Instalasi Farmasi Pemerintah (IFP) Provinsi Kalimantan Tengah masih dilakukan secara semi konvensional yang menyebabkan selisih stok obat; selisih stok kartu; pelaporan lama; data tidak real time ; kehilangan dokumen . Hal ini membuat pengelolaan informasi dalam proses tersebut menjadi sangat vital sehingga perlu dilakukan analisis kebutuhan untuk pengembangan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Inventory di IFP. Penelitian ini bertujuan menganalisis kebutuhan pengguna untuk pengembangan SIM Inventory IFP. Penelitian ini merupakan studi kualitatif deskriptif kasus yaitu analisis kebutuhan SIM Inventory menggunakan metode wawancara mendalam,Focus Group Discussion , dan telaah dokumen dengan pendekatan U ser-Centered Design . Subyek penelitian terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan; Sekretaris Dinas Kesahatan; Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan; Kepala Seksi Farmasi, Alat Kesehatan, dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga; Apoteker Penanggung Jawab IFP Provinsi; 3 orang apoteker IFP Provinsi; 1 orang Tenaga Teknis Kefarmasian IFP Provinsi; 6 orang apoteker IFP kabupaten/kota di Kalimantan Tengah; 1 orang anggota tim Teknologi Informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan manajemen data inventoryIFP terdiri dari data penerimaan sediaan farmasi, data distribusi sediaan farmasi, data stok opname sediaan farmasi, data pemusnahan sediaan farmasi, dan pengembalian sediaan farmasi. Kebutuhan data menyusut ke dalam kebutuhan penerimaan data, distribusi, dan pelaporan yang terdiri dari 6 jenis laporan. Kesimpulan  penelitian ini adalah analisis kebutuhan pengguna dalam pengelolaan inventaris IFP menghasilkan kebutuhan data yang mendukung proses penerimaan, distribusi, dan pelaporan.

Keywords


Instalasi farmasi pemerintah; manajemen inventory; kebutuhan data

Full Text:

PDF


References

Abras, C., Maloney-Krichmar, D., & Preece, J. (2004). User-Centered Design. Sage Publications.

Afrizal, A. S. (2016). Rancang Bangun Sistem Informasi Persediaan Obat dan Perbekalan Kesehatan Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Musi Banyuasin. Jurnal Teknik Informatika Politeknik Sekayu (TIPS), V(2), 12–19.

Aisah, N., & Suryawati, S. (2020). Evaluasi Pengelolaan Obat pada Tahap Perencanaan dan Pengadaan di Dinas Kesehatan Kabupaten Pati Evaluation of Medicine Management in Planning and Procurement Stage in the Health Office of Pati District. Majalah Farmaseutik, 16(1), 34–42. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v16i1.47972

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2019. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 9 Tahun 2019 Tentang Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat yang Baik.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2021. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 24 Tahun 2021 Tentang Pengawasan Pengelolaan Obat, Bahan Obat, Narkotika, Psikotropika, dan Prekursor Farmasi di Fasilitas Pelayanan Kefarmasian.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. 2022. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Penerapan 2D Barcode Dalam Pengawas Obat dan Makanan.

Boku, Y., Satibi, S., & Yasin, N. M. (2019). Evaluasi Perencanaan dan Distribusi Obat Program di Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tenggara. JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice), 9(2). https://doi.org/10.22146/jmpf.42951

de Troyer, O.M.F. dan Leune, C.J., 1998. WSDM: a user centered design method for Web sites. Computer Networks and ISDN Systems, Proceedings of the Seventh International World Wide Web Conference 30:2

Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan. (2016). User Manual Sistem Informasi Manajemen Logistik Obat dan BMHP (elogistik). Panduan Penggunaan Sistem Informasi Manajemen Logistik Di Instalasi Farmasi Pemerintah.

Kinzie, M. B., Cohn, W. F., Julian, M. F., & Knaus, W. A. (2002). A user-centered model for Web site design: Needs assessment, user interface design, and rapid prototyping. In Journal of the American Medical Informatics Association (Vol. 9, Issue 4, pp. 320–330). https://doi.org/10.1197/jamia.M0822

Musliyana, Z. (2020). Sistem Informasi Pendistribusian Obat pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Journal of Informatics and Computer Science, 6(1).

Nasir, J. A., Satoto, K. I., & Kridalukmana, R. 2014. Sistem Informasi Pengelolaan Obat di Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan.

Octavia, H., Kristina, S. A., & Nugroho, E. (2019). Desain Sistem Pelayanan Resep Rawat Jalan RSUD Blambangan Melalui Pendekatan User Centered. Majalah Farmaseutik, 15(2), 59. https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v15i2.45419

Rahmawatie, E., & Santosa, S. (2015). Sistem Informasi Perencanaan Pengadaan Obat di Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali. In Jurnal Pseudocode (Vol. 2, Issue 1). www.ejournal.unib.ac.id45

Saputra, D., Martias, & Tri Sarfani, R., 2018. Aplikasi Sistem ManajemenLogistik Obat pada Dinas Kesehatan Kota Pontianak Berbasis Web. VI(1).

Suryagama, D., Satibi, S., & Sumarni, S. (2019). Analisis Perencanaan dan Ketersediaan Obat di Kabupaten dan Kota Provinsi Jawa Timur. JURNAL MANAJEMEN DAN PELAYANAN FARMASI (Journal of Management and Pharmacy Practice), 9(4), 243. https://doi.org/10.22146/jmpf.44444



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v20i1.86822

Article Metrics

Abstract views : 125 | views : 66

Refbacks



Majalah Farmaseutik Indexed by:

   
 
Creative Commons Licence
 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.