Evaluasi Praktek Pemilihan Obat di Rumah Sakit Umum AN NI’MAH Menggunakan Instrumen Berbasis Indikator

https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v21i3.101587

Adnan Muhammad Uno J Hidayat(1*), Satibi Satibi(2), Endang Yuniarti(3)

(1) Magister Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(2) Departemen Farmasetika, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada
(3) Rumah Sakit PKU Muhammadiyyah Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Manajemen obat dimulai dari proses seleksi yang dilakukan oleh Komite Farmasi dan Terapi atas dasar pertimbangan tertentu, kemudian dilanjutkan dengan proses pengadaan, distribusi, dan penggunaan. Proses pemilihan obat harus terlaksana dengan baik dan efektif sehingga mampu menghasilkan Formularium Rumah Sakit yang efektif dan efisien. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran alur pemilihan obat dan evaluasi praktek pemilihan obat yang ada di rumah sakit menggunakan instrumen berbasis indikator. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Selanjutnya dilakukan wawancara bebas dengan para pihak yang dinilai berperan dalam proses pemilihan obat di rumah sakit untuk mempertajam hasil evaluasi praktek pemilihan obat. Hasil penelitian menunjukkan alur pemilihan obat sudah sesuai dengan pedoman penyusunan formularium yang ditetapkan oleh KEMENKES RI. Evaluasi praktek pemilihan obat masih belum berjalan optimal dilihat dari capaian indikator kualitatif adalah 19 indikator tercapai dari total 28 indikator. Pada indikator kuantitatif terdapat indikator alokasi anggaran, obat DOEN yang tersedia, kesesuaian formularium rumah sakit terhadap FORNAS, kesesuaian item pengadaan terhadap formularium rumah sakit, serta ketersediaan obat generik masih belum memenuhi standar.


Keywords


Komite Farmasi dan Terapi; manajemen kefarmasian; pemilihan obat; formularium rumah sakit

Full Text:

PDF


References

Anggraini, Y., Pudjaningsih, D., & Suryawati, D. (2008). Pengaruh Proses Pengembangan dan Revisi Formularium Rumah Sakit Terhadap Pengadaan Stok Obat. Jurnal Ilmu Kefarmasian Indonesia, Vol. 6(No. 1), 41–49.

Aprilliani, R. P. C., & Pratiwi, Y. (2017). Evaluasi Pengendalian Obat Pada Tahap Perencanaan Obat di Puskesmas Karanganyar I Kab. Demak pada Tahun 2017, Prosiding Hefa: 251-256. Prosiding Hefa: 251-256, 251–256.

ASHP. (2008). Pharmacy and Therapeutics Committee and the Formulary System. 3.

Buchert, A. R., & Butler, G. A. (2016). Clinical Pathways. Pediatric Clinics of North America, 63(2), 317–328. https://doi.org/10.1016/j.pcl.2015.12.005

Cudré, L., Mabire, C., Pellet, J., & Demartines, N. (2015). Implementation of a visceral surgery clinical pathway: Evaluating patient satisfaction with information, safety and involvement in care. International Journal of Care Coordination, 18(4), 93–99. https://doi.org/10.1177/2053434515620224

Dwiprahasto, I. (2014). Formularium Nasional Untuk Terapi Berbasis EBM dalam Jaminan Kesehatan Nasional; Sosialisasi Formularium Nasional Direktorat Bina Pelayanan Kefarmasian. Yogyakarta.

Gallini, A., Juillard‐Condat, B., Saux, M., & Taboulet, F. (2011). Drug selection in French university hospitals: Analysis of formularies for nine competitive pharmacological classes. British Journal of Clinical Pharmacology, 72(5), 823–831. https://doi.org/10.1111/j.1365-2125.2011.03997.x

Handayani, R. S., Supardi, S., & Susyanty, A. L. (2009). KETERSEDIAAN DAN PERESEPAN OBAT GENERIK DAN OBAT ESENSIAL DI FASILITAS PELAYANAN KEFARMASIAN DI 10 KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan, 13(1).

Iqbal, M. J., Geer, M. I., & Dar, P. A. (2016). DEVELOPMENT OF AN INDICATOR BASED TOOL FOR THE ASSESSMENT OF MEDICINES SELECTION PRACTICES IN VARIOUS PUBLIC SECTOR HOSPITALS. International Journal of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, 8(11), Article 11. https://doi.org/10.22159/ijpps.2016v8i11.14536

Mater, W., & Ibrahim, R. (2014). Delivering Quality Healthcare Services using Clinical Pathways. International Journal of Computer Applications, 95(1), 5–8. https://doi.org/10.5120/16556-1441

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2015). KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR HK.02.02/MENKES/524/2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN PENERAPAN FORMULARIUM NASIONAL. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2016 Tentang Standar Pelayaan Kefarmasian di Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/114491/permenkes-no-72-tahun-2016

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020a). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/200/2020 Tentang Pedoman Penyusunan Formularium Rumah Sakit, Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2020b). Pedoman Penyusunan Formularium Rumah Sakit. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. https://farmalkes.kemkes.go.id/2021/09/pedoman-penyusunan-formularium-rs/

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/6477/2021 tentang Daftar Obat Esensial Nasional. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Nabilah, T., Dewi, N. M. A. R., & Aini, S. R. (2023). Evaluasi kesesuaian peresepan obat terhadap formularium nasional di Rumah Sakit Umum Daerah Sumbawa tahun 2021. Sasambo Journal of Pharmacy, 4(1), 14–18. https://doi.org/10.29303/sjp.v4i1.204

Oktaviani, N., & Pamudji, G. (2018). Evaluasi Pengelolaan Obat Di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi NTB Tahun 2017. Jurnal Farmasi Indonesia, 15(2), 135–147. https://doi.org/10.31001/jfi.v15i2.443

Pudjaningsih, D. (2006). Pengembangan Indikator Efisiensi Pengelolaan Obat di Farmasi Rumah Sakit. Jurnal LOGIKA, Vol 3, No. 1.

Sariah, S., Fernanda, Y., Annisa, R., & Wathan, N. (2022). Evaluasi Pengelolaan Obat di Puskesmas Terminal Kota Banjarmasin Tahun 2021. Borneo Journal of Pharmascientech, 6(2), 86–93. https://doi.org/10.51817/bjp.v6i2.432

Satibi. (2016). Manajemen Obat di Rumah Sakit, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Gadjah Mada University Press.

Sulistyaningrum, I. H., Santoso, A., Lestari, S. I., & Arbianti, K. (2019). Analysis Of Drug Indicator At The Procurement Stage In The National Health Insurance Era:

Tjahjani, T. R. (2001). Analisis Komparasi Daftar Obat yang Berkaitan dengan Pelayanan Farmasi Rumah Sakit dalam Upaya Penentuan Daftar Obat Standar (Studi Kasus Manajemen Logistik Farmasi di Rumah Sakit Gatoel Mojokerto). Jurnal Administrasi Kebijakan Kesehatan; Vol 2; No 3.

Tyler, L. S., Cole, S. W., May, J. R., Millares, M., Valentino, M. A., Vermeulen, L. C., & Wilson, A. L. (2008). ASHP Guidelines on the Pharmacy and Therapeutics Committee and the Formulary System. American Journal of Health-System Pharmacy, 65(13), 1272–1283. https://doi.org/10.2146/ajhp080086

Winda, S. (2018). Formularium Nasional (FORNAS) dan e-Catalogue Obat Sebagai Upaya Pencegahan Korupsi dalam Tata Kelola Obat Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). 4, 30.

World Health Organization. (1999). Indicators for Monitoring National Drug POlities, Second Edition, WHO, Geneva.

World Health Organization. (2003). Introducing to Drug Utilization Research.

World Health Organization. (2004). Drug and Therapeutics Committees: A Practical Guide. Department of Essential Drugs and Medicines Policy.



DOI: https://doi.org/10.22146/farmaseutik.v21i3.101587

Article Metrics

Abstract views : 694 | views : 634

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


©Majalah Farmaseutik
 ISSN 2406-9086
Faculty of Pharmacy
Universitas Gadjah Mada
 
 
web
analytics 

Creative Commons Licence 
 
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License