Pemberian Ekstrak Daun Singkong pada Burung Puyuh yang Mengalami Cekaman Panas
Koekoeh Santoso(1*), Joanita Maria(2), Ni Luh Putu Ika Mayasari(3), La Jumadin(4)
(1) Sekolah Kedokteran Hewan dan Bomedis, Institut Pertanian Bogor
(2) Sekolah Kedokteran Hewan dan Bomedis, Institut Pertanian Bogor
(3) Departemen Ilmu Penyakit Hewan dan Kesmavet Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis, Kampus IPB Dramaga, Institut Pertanian Bogor
(4) Sekolah Kedokteran Hewan dan Bomedis, Institut Pertanian Bogor
(*) Corresponding Author
Abstract
Fenomena iklim tropis, ekuinoks, dan pemanasan global di Indonesia dapat menyebabkan masalah cekaman panas pada peternakan unggas termasuk puyuh. Dampaknya adalah penurunan performa dan produksi puyuh, oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk mengatasi masalah heat stress. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan potensi ekstrak daun singkong untuk mengatasi cekaman panas pada puyuh dewasa anas. Penelitian dilakukan dengan menggunakan 16 ekor puyuh yang dibagi menjadi 4 kelompok, terdiri dari 4 ekor puyuh sebagai kontrol yang diberi perlakuan suhu 35 °C, dan masing-masing 4 ekor puyuh lainnya diberi perlakuan suhu 35 °C dan diberi ekstrak daun singkong dengan dosis yang berbeda-beda sebesar 5,292 mg/168g, 10,584 mg/168 g, dan 21,168 mg/168 g berat badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun singkong yang mengandung flavonoid dan klorofil terbukti dapat menurunkan kadar malondialdehida (MDA) pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Kualitas telur juga meningkat berdasarkan parameter tinggi albumin, tinggi kuning telur, dan tebal cangkang, namun kadarnya tidak signifikan. Parameter total leukosit, rasio heterofil per limfosit, dan diferensial leukosit tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Ekstrak daun singkong juga belum terbukti mampu menurunkan total protein pada puyuh yang mengalami cekaman panas. Hasil vaksinasi ND inaktif yang dilakukan satu kali menunjukkan titer antibodi yang rendah pada semua kelompok.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Aengwanich W, Sridama P, Phasuk Y, Vongpralab T, Pakdee P, Katawatin S, Simarak S. 2003. Effects of ascorbi c acid on cell mediated, humoral immune response and pathophysiology of white blood cell in broilers under heat stress. Songklanakarin J Sci Technol. 25: 297-305. Aengwanich W. 2007. Effects of High Environmental Temperature on Blood Indices of Thai Indigenous Chickens, Thai Indigenous Chickens Crossbred and Broilers. International Poult. Sci. 6: 427-430. Blecha F. 2000. Immune system respon to stress. Di dalam: GP Moberg dan JA Mench, editor. The Biology of Animals Stress Basic Principles and Implications for Animals Welfare; Wallingford, Inggris. Wallingford (GB): CABI. Cesar NT, Ginette DD, Monique T. 2011. Antioxidant and Antiradical Activities of Manihot esculenta Crantz (Euphorbiaceae) Leaves and Other Selected Tropical Green Vegetables Investigated on Lipoperoxidation and PMA Activated Monocytes. Nutrients. 3(9): 818-838. Chaitali N, Preeti SM. 2014. Preliminary phytochemical screening of leaf exstract of mulberry (Sturnus vulgaris) from Chahattisgarh. IJABPT. 5(3):131-136. Dewi NW, Puspawati NM, Swantara IM, Asih IA, Rita WS. 2014. Aktivitas antioksidan senyawa flaonoid ekstrak etanol biji terong belanda (Solanum betaceum, syn) dalam menghambat reaksi peroksidasi lemak pada plasma darah tikus wistar. Cakra Kimia. 2(1). Dharmawan NS. 2002. Pengantar Patologi Klinik Veteriner (Hematologi Klinik). Cetakan II. Denpasar (ID): Pelawa Sari. Gudev D, Ralcheva PS, Ianchev I, Moneva P. 2011. Effect of betaine and air ammoniac concentration on broiler performance, plasma corticosterone level, lymphoid organ weights, and some hematological indices. Biotech in Animal Husb. 27(3): 687-700 Handoko TH. 2010. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta (ID): BPFE. Hendromartono S. 2000. Peran Radikal Bebas terhadap Komplikasi Vaskuler. Majalah Penyakit Dalam Udayana. 1:89-92 Islam MA, Bulbul SM, Seeland G, Islam ABBM. 2001. Egg quality of different chicken genotypes in summer-winter. Pakistan J Bio Sci. 4(11):1411-1414. Jumadin L. 2016. Potensi ekstrak daun singkong sebagai antioksidan pada burung puyuh (Coturnix coturnix Japonica) dewasa yang diberi cekaman panas singkat [Tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Kusnadi E. 2009. Perubahan malonaldehida hati, bobot relatif bursa fabricius dan rasio heterofil/limfosit (H/L) ayam broiler yang diberi cekaman panas. Media Peternakan. 32(2): 81-87. Mardani W. 2005. Profil protein total dan trigliserida darah ayam petelur fase layer pada temperature humidity index yang berbeda. J Univ Padj. 4(1): 2-4. Mashaly MM, Hendricks GL, Kalama MA, Gehad AE, Abbas AO, Patterson PH. 2004. Effect of heat stress on production parameters and immune responses of commercial laying hens. Poult Sci. 83:889-894. North MO, Bell DD. 1992. Commercial chicken production manual. 4th ed. New York (US): Van Nostrand Reinhold. [OIE] Office International des Epizooties. 2012.Manual of Diagnostic Test and Vaccine for Terrestrial Animal. Paris (FR): World Organization for Animal Health. Rahadian A, Mushawwir A, Kamil KA. 2015. Profil albumin dan glubulin darah ayam petelur fase layer pada temperatur humidity index yang berbeda. J Univ Padj. 4(1). Sahin K, Sahin N, Kucuk O, Gursu MP. 2002. Optimal dietary concentration of vitamin E for alleviating the effect of heat stress on performance, thyroid status, ACTH, and some serum metabolite and mineral concentration in broilers. Vet Med. 447: 110-116. Siegrist CA. 2008. Vaccine immunology. Di dalam: Plotkin SA, Orenstein WA, Offit PA, editor. Vaccines. Elsevier Inc. hlm 17–36. Suarsana IN, Utama IH, Agung IG, Suartini A. 2011. Pengaruh hiperglikemia dan vitamin E pada kadar Malonaldehida dan enzim antioksidan intrasel jaringan pankreas tikus. MKB. 43(2): 72-6. Sudaryani T. 2006. Kualitas Telur. Jakarta (ID): Penebar Swadaya. St-Pierre NR, Cobanov B, Schnitkey G. 2003. Economic losses from heat stress by US livestock industries. J Dairy Sci. 86: E52-E77. Tamzil MH, Noor RR, Hardjosworo PS, Manalu W, Sumantri C. 2014. Hematological response of chickens with different heat shock protein 70 genotypes to acute heat stress. Int J Poult Sci. 13:14- 20. Tizard. 2000. Pengantar Imunologi Veteriner. Edisi II. Partodiredjo M, penerjemah. Surabaya(ID) : Airlangga University Press. Terjemahan dari: Introduction to Veterinary Immunology. Valko M. 2006. Free Radical, metal and antioxidant in oxidative stress induced cancer. J Chem. Biol. 160: 1-40. Vincent JL. 2009. Relevance of albumin in modern critical care medicine. Best Pract Res Clin Anaesthesiol. 23:183–191. Wang M, Tan Z, Zhang R, Kotenko SV, Liang P. 2002. Interleukin 24 (MDA-7/MOB-5) signals through two heterodimeric receptors, IL-22R1/IL-20R2 and IL-20R1/IL-20R2. J Biol Chem. 277:7341–7347. Yahav SA, Straschnow D, Luger D, Shinder, Tanny, Cohen S. 2004. Ventilation, Sensible Heat Loss, Broiler Energy, and Water Balance Under Harsh Environmental Conditions. J Poult Sci. 83: 253–258. Yuwanta T. 2010. Telur dan Kualitas Telur. Yogyakarta (ID): UGM Press.
DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.73585
Article Metrics
Abstract views : 1091 | views : 816Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 Jurnal Sain Veteriner
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Jurnal Sain Veteriner Indexed by
Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).
Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada
Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta
Phone: 0274-560862
Fax: 0274-560861
Email: jsv_fkh@ugm.ac.id
HP. 0895363078367
Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
View My Stats