Pengembangan Deteksi Aeromonas hydrophila pada Ikan Nila (Oreochromis niloticus) dengan Metoda Agar Gel Presipitasi di Yogyakarta

https://doi.org/10.22146/jsv.17921

Surya Amanu(1*), Tri Untari(2), Michael Haryadi Wibowo(3), Sidna Artanto(4)

(1) Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, UGM
(2) Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, UGM
(3) Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, UGM
(4) Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran Hewan, UGM
(*) Corresponding Author

Abstract


Aeromonas hydrophila telah diidentifikasi sebagai agen penyebab penyakit pada ikan Nila.
Mikroorganisme ini diketahui patogen terhadap manusia terutama sebagai penyebab gastroentritis, meskipun demikian, belum dilaporkan adanya infeksi pada manusia di Yogyakarta. Uji karakteristik biokimiawi dapat mengarahkan pada diagnosa yang kurang akurat, oleh karena itu terdapat kebutuhan untuk mengembangkan metode yang lebih spesifik dan akurat, yaitu dengan metode agar gel presipitasi (AGP). Dua sampel yang dikoleksi berasal dari lokasi budidaya ikan Nila di Yogyakarta yang terjadi outbreak A. hydrophila dengan mortalitas lebih dari 50%. Antigen terlarut yang tahan terhadap panas dipersiapkan dari 4 kultur isolat murni yang diperoleh untuk uji AGP. Antiserum yang digunakan untuk uji pada sumuran adalah antiserum A. hydrophila (ATCC 35654) yang diproduksi dengan menginokulasikan whole-cell antigen (heat-stable) dan antigen flagellar (formalin-killed) pada kelinci. Kontrol positif yang digunakan untuk uji ini berasal dari A. hydrophila (ATCC 35654), dan kontrol negatif berasal dari Edwardsiella tarda (E. tarda) ATCC 15947 dan Aeromonas salmonicida (A. salmonicida). Antiserum yang digunakan terhadap kultur isolat murni dan juga kontrol positif menunjukkan adanya reaksi positif saat diujikan menggunakan metode AGP. Hasil reaksi positif adalah dengan adanya pembentukan garis presipitasi diantara sumuran antiserum dan antigen, sedangkan hasil
negatif tidak menunjukkan adanya garis presipitasi tersebut. Hasil dari uji ini menunjukkan bahwa AGP dapat dianggap sebagai metode yang dapat digunakan dan diandalkan (reliable) untuk mengidentifikasi A. hydrophila. Hasil yang sama ditunjukkan melalui uji AGP terhadap antiserum pada isolat A. hydrophila yang berasal dari isolat sampel ikan Nila dari Yogyakarta serta A. hydrophila sebagai kontrol positif (ATCC 35654).

Keywords


Aeromonas hydrophila, antiserum, antigen terlarut, agar gel presipitasi

Full Text:

PDF


References

Daftar Pustaka

Afrianto, E. dan Lianawati, E. (1972). Pengendalian

Hama dan Penyakit Ikan, Cetakan I, Penerbit

Kanisius, Yogyakarta.

Angka, S.L. (2001). Studi Karakterisasi dan Patologi

Aeromonas hydrophila pada Ikan Lele Dumbo

(Clarias gariepinus). Makalah Falsafah Sains.

Bogor: Program Pasca Sarjana, Institut

Pertanian Bogor. 12.

Austin, B and Austin, D.A. (1987). Bacterial Fish

Pathogens: Disease in Farmed and Wild Fish.

Ellis, Horwood Ltd., Chichaster, John Wiley

and Sons. New York.

Bullock, G.I., Stuckey, H.M. and Chen, P.K. (1974).

Corynebacterial kidney disease of salmonids:

Growth and serological studies on the causative

bacterium. Applied Microbiology 28, 811-814.

Chen, P.K., Bullock, G.I., Stuckey, H.M. and

Bullock, A.C. (1974). Serological diagnosis of

corynebacterial kidney disease of salmonids.

Journal of the Fisheries Research Board of

Canada 31, 1939-1940.

Cipriano, R.C. (2001). Aeromonas hydrophila and

motile Aeromonad Septicemia of fish. Fish and

Wildlife Service Division of Fishery Research,

Washington, D.C.

Garvey, J.S., Cremer, N.E., Sussdorf, D.H., (1977).

Methods in Immunology, A Laboratory test for

Instruction and Research, 3rd Ed. W.A.

Benjamin, Inc. Reading, Massachusetts 01867,

USA.

Kordi, M.G., (2004). Penanggulangan Hama dan

Penyakit Ikan. PT. Rineka Cipta Bina

Adiaksara, Jakarta. Pp 116; 122-124; 135-136.

Roberts, J.R., (1989). Fish Pathology, Second

edition. London, Philadelphia, Sydney, Tokyo,

Toronto. hal. 260-306

Roberts, R.J., (2001). The Bacteriology of Teleosts

dalam Fish Pathology, Third Edition. Roberts,

R.J. (ed). WB Saunders. Edinburgh. pp 315-

Swann, L., and White, M.R. (1989). Diagnosis and

treatment of “Aeromonas hydrophila” infection

of Fish. Aqua Culture Extention, Illinois-

Indiana Sea Grant Program.

Toranzo, A.E., Baya, A.M., Roberson, B.S., Barja,

J.L., Grimes, D.J., Hetrick, F.M. (1987).

Specificity of slide agglutination test for

detecting bacterial fish pathogens. Aquaculture

, Issue 2, 81-97.

Yunus, M. Handjatno, D., dkk., (2010). Bahan Ajar

Ilmu Penyakit Satwa Akuatik S1, Universitas

Airlangga, Surabaya.

Zulfahrudin. (2011). Efektifitas Ikan Nila dan

Manipulasi Lingkungan untuk Menurunkan

Kepadatan Jentik Nyamuk Anopheles sp. Di

Laguna Kecamatan Tanjung Lombok Utara.

Tesis Universitas Gadjah Mada.



DOI: https://doi.org/10.22146/jsv.17921

Article Metrics

Abstract views : 5369 | views : 5999

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Copyright (c) 2017 Jurnal Sain Veteriner

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Sain Veteriner Indexed by

    CrossrefROADCOREProduct DetailsDESKRIPSI GAMBAR


Copyright of JSV (Jurnal Sain Veteriner) ISSN 0126-0421 (print), ISSN 2407-3733 (online).

Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Fauna No.2, Karangmalang, Yogyakarta

Phone: 0274-560862

Fax: 0274-560861

Email: jsv_fkh@ugm.ac.id

HP. 0895363078367

Jurnal Sain Veteriner is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

 

free
web stats View My Stats