Wacana Penjarahan Dan Kekerasan Simbolik Terhadap Petani

https://doi.org/10.22146/jsp.11150

Agus Sudibyo(1*)

(1) Anggota Dewan Pers 2010-2013
(*) Corresponding Author

Abstract


Perlawanan kaum petani sudah lama terjadi dalam konteks sejarah hubungan antara si kaya dan si miskin dan antara kaum petani dan negara. Persoralannya selalu bahwa negara, aparat keamanan dan pemilik modal telah mengambil alih secara paksa surplus ekonomi dari petani. Mereka bekerja sama dalam aksi penyerobotan tanah petani, pendirian perkebunan-perkebunan dan dalam menghadapi gerakan protes petani. Negara bukan hanya menghadapi gerakan perlawanan petani dengan represi-represi fisik. Secara sistematis negara juga melakukan propaganda dengan menciptakan gambaran-gambaran yang unfavourable tentang petani pelaku penjarahan dalam berbagai representasi wacana. Dalam batas tertentu, media massa justru memperkuat kecenderungan ini dengan menonjolkan dimensi kekerasan, pemberontakan dan anarkisme dalam mewacanakan aksi-aksi penjarahan petani.

Full Text:

PDF



DOI: https://doi.org/10.22146/jsp.11150

Article Metrics

Abstract views : 1399 | views : 1546

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik



  Information:

 

    

    

    

 

 

  View My Stats