Aplikasi Mordan Tanin pada Pewarnaan Kain Batik Katun Menggunakan Warna Alam Tingi (Ceriops tagal)
Dwi Wiji Lestari(1*), Vivin Atika(2), Yudi Satria(3), Aprilia Fitriani(4), Tri Susanto(5)
(1) Balai Besar Kerajinan dan Batik, Jalan Kusumanegara No.7 Yogyakarta, 55166
(2) Balai Besar Kerajinan dan Batik, Jalan Kusumanegara No.7 Yogyakarta, 55166
(3) Balai Besar Kerajinan dan Batik, Jalan Kusumanegara No.7 Yogyakarta, 55166
(4) Balai Besar Kerajinan dan Batik, Jalan Kusumanegara No.7 Yogyakarta, 55166
(5) Balai Riset dan Standardisasi Industri Palembang, Jl. Perindustrian 2 No.9, Sukarami, Palembang, 30961
(*) Corresponding Author
Abstract
The aim of the study was to evaluate the performance of tannin mordant from Psidium guajava leaves, Peltophorum pterocarpum bark, and Coffea arabica leaves in cotton batik dyeing using tingi bark (Ceriops tagal). This research was conducted by initial quantitative analysis of each extract to measure the quantity of tannin using UV-Vis spectrophotometry with tannic acid as a standard solution. The next process was a fabric pre-mordanting using each mordant extract, batik process, coloring with tingi bark extract, and post-mordanting using each alum solution and guava leaves extract. The dyed batik fabric was tested toward its color intensity and durability/fastness properties. From the quantitative analysis, guava leaves extract contains the biggest tannin content compared with jambal bark and coffee leaves extract, which is 1151.5 μg/mL. The dyed sample from combination of Guava leaves extract pre-mordanting with alum post-mordanting provided the best color intensity of 15.52. While all variables had an equal good value for washing fastness. It can be concluded that all material had potential as natural mordant for cotton batik dyeing with natural dye, but with consideration of using metal mordant for combination to get better results in terms of both color intensity and fastness properties.
Keywords: batik; biomordant; natural dye; tannin mordant
A B S T R A K
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kinerja mordan tanin dari daun jambu biji (Psidium guajava), kulit kayu jambal (Peltophorum pterocarpum) dan daun kopi (Coffea arabica) dalam pewarnaan kain batik katun dengan pewarna alami tingi (Ceriops tagal). Penelitian dilakukan dengan terlebih dahulu mengukur kadar tanin total dari masing-masing ekstrak secara kuantitatif menggunakan spektrofotometri UV-Vis dengan larutan standar asam tanat. Proses selanjutnya adalah mordan awal kain menggunakan masing-masing ekstrak mordan, pembatikan, pewarnaan menggunakan ekstrak kulit kayu tingi, dan mordan akhir menggunakan masing-masing larutan tawas dan ekstrak daun jambu biji. Kain batik berwarna diuji ketuaan warna dan ketahanan luntur warnanya. Dari hasil analisis kuantitatif, didapatkan kandungan tanin terbesar dari ekstrak daun jambu biji yaitu 1.151,5 μg/mL. Hasil uji ketuaan warna paling besar didapatkan dari perlakuan mordan awal daun jambu biji dan mordan akhir tawas dengan nilai 15,52, sedangkan ketahanan luntur warna terhadap pencucian secara rata-rata memberikan nilai 4 (baik) untuk semua variabel. Kesimpulan yang dapat diambil yaitu ekstrak daun jambu biji, kulit kayu jambal, dan daun kopi memiliki potensi untuk digunakan sebagai bahan mordan pada pewarnaan batik. Penggunaan ketiga bahan mordan alami memerlukan kehadiran mordan logam untuk memperkuat intensitas warna dan ketahanan luntur warna kain.
Kata kunci: batik; biomordan; mordan tannin; pewarna alam
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ali, A., Ali, S., Saleem, H. and Hussain, T., 2010, Effect of tannic acid and metallic mordants on the dyeing properties of natural dye extracted from Acacia nilotica bark, Asian J. Chem., 22 (9), 7065–7069.
Failisnur, F., Sofyan, S., Silfia, S., SY, S. and Ardinal, A., 2008, Biomordan gambir pada pewarnaan kain viskos menggunakan ekstrak pewarna dari limbah kulit jengkol (Archidendron jiringa), J. Litbang Ind., 8 (2), 77–82.
Farida, F., Atika, V. and Haerudin, A., 2015, Pengaruh variasi bahan pra mordan pada pewarnaan batik menggunakan akar mengkudu (Morinda citrifolia), Din. Kerajinan dan Batik, 32 (1), 1–8.
Fratiwi, Y., 2015, The Potential of guava leaves (Psidium guajava L.) for diarrhea, J Major., 4 (1), 113–118.
Handayani, P.A. and Maulana, I., 2013, Pewarna alami batik dari kulit soga tingi (Ceriops tagal) dengan metode ekstraksi, J. Bahan Alam Terbarukan, 2 (2), 1–6.
Hasanah, M., Maharani, B. and Munarsih, E., 2017, Daya antioksidan ekstrak dan fraksi daun kopi robusta (Coffea robusta) terhadap pereaksi DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil), Indones. J. Pharm. Sci. Technol., 4 (2), 42–49.
Hernani, H., Risfaheri, R. and Hidayat, T., 2017, Ekstraksi dan aplikasi pewarna alami kayu secang dan jambal dengan beberapa jenis pelarut, Din. Kerajinan dan Batik, 34 (2), 113–124.
Irianty, R.S. and Yenti, S.R., 2014, Pengaruh perbandingan pelarut etanol-air terhadap kadar tanin pada sokletasi daun gambir (Uncaria gambir Roxb), SAGU, 13 (1), 1–7.
Kumar, R.P.S., Bhuvaneshwari, V., Sathiyavimal, S., Amasaveni, R., Kaliaselvi, M. and V, M., 2015, Natural colours from dyeing plants for textiles, Nat. Colours, 2 (7), 160–174.
Lestari, D.W. and Satria, Y., 2017, Pemanfaatan kulit kayu angsana (Pterocarpus indicus) Sebagai sumber zat warna alam pada pewarnaan kain batik sutera, Din. Kerajinan dan Batik, 34 (1), 35–42.
Mailoa, M.N., Mahendradatta, M., Laga, A. and Djide, N., 2014, Effectiveness of tannins extract from leaf guava (Psidium guajava L) on the growth and damage of cell morphology Escherichia coli, Int. J. Adv. Res., 2 (1), 908–914.
Marnoto, T., Haryono, G., Gustinah, D. and Putra, F.A., 2012, Ekstraksi tannin sebagai bahan pewarna alami dari tanaman putrimalu (Mimosa Pudica) menggunakan pelarut organik, Reaktor, 14 (1), 39–45.
Mathur, J.P. and Gupta, N.P., 2003, Use of natural mordant in dyeing of wool, Indian J. Fibre Text. Res., 28, 90–93.
Mishra, P. and Patni, V., 2011, Extraction and application of dye extracted from eriophyid leaf galls of Quercus leucotrichophora-A Himalayan blue jack oak, African J. Biochem. Res., 5 (3), 90–94.
Prabhu, K.H. and Bhute, A.S., 2012, Plant based natural dyes and mordants: A review, Sch. Res. Libr. J. Nat. Prod. Plant Resour., 2 (6), 649–664.
Prabhu, K.H. and Teli, M.D., 2014, Eco-dyeing using Tamarindus indica L. seed coat tannin as a natural mordant for textiles with antibacterial activity, J. Saudi Chem. Soc., 18 (6), 864–872.
Pujilestari, T., 2015, Review : Sumber dan pemanfaatan zat warna alam untuk keperluan industri, Din. Kerajinan Dan Batik, 32 (2), 93–106.
Pujilestari, T., 2017, Optimasi pencelupan kain batik katundengan pewarna alam tingi (Ceriops tagal) dan Indigofera sp., Din. Kerajinan dan Batik, 34 (1), 53–62.
Retnaningtyas, Y., Hamzah, M.H. and Kristiningrum, N., 2017, Uji aktivitas antioksidan kombinasi daun kopi arabika (Coffea Arabica) dan daun pandan (Pandanus amarylifolius) dengan metode DPPH, J. Farm. Indones., 9 (1), 26–32.
Samanta, A.K. and Konar, A., 2011, Dyeing of Textiles with Natural Dyes, in IntechOpen (Ed.), Nat. Dye., Natural Dy., IntechOpen, London, pp. 29–56.
Singh, S. and Singh, D.R., 2018, Application of natural mordants on textile, Int. J. Appl. Home Sci., 5 (1), 252–260.
Siva, R., 2007, Status of natural dyes and dye-yielding plants in India, Curr. Sci., 92 (7), 916–925.
SNI ISO 105 – C06, 2010, Tekstil- Cara Uji Tahan Luntur Warna – Bagian C06: Tahan Luntur Warna Terhadap Pencucian Rumah Tangga dan Komersial, Badan Standardisasi Nasional, Jakarta.
The Kubelka-Monk Theory and K/S., 2008, , HunterLab, Virginia.
Wangatia, L.M., Tadesse, K. and Moyo, S., 2015, Mango bark mordant for dyeing cotton with natural dye: Fully eco-friendly natural dyeing, Int. J. Text. Sci., 4 (2), 36–41.
Zubairu, A. and Mshelia, Y.M., 2015, Effects of Selected mordants on the application of natural dye from onion skin (Allium cepa), Sci. Technol., 5 (2), 26–32.
DOI: https://doi.org/10.22146/jrekpros.57891
Article Metrics
Abstract views : 4918 | views : 5430Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 The authors
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.