MEMENTO DARI PULAU ‘PURGATORIO’: Membaca Sejarah Narasi Hak Asasi Manusia Melalui ‘Memoar Pulau Buru Karya Hersri Setiawan’
Budi Irawanto(1*)
(1) 
(*) Corresponding Author
Abstract
Buku Memoar Pulau Buru bukan sekedar mengisahkan kehidupan para tahanan politik akibat dampak peristiwa setelah 30 September 1965 secara dramatis semata. Buku karya Hersri Setiawan ini menyodorkan suatu narasi kemanusiaan yang oleh kebanyakan generasi khususnya di masa Orde Baru nyaris terabaikan. Narasi yang disampaikan di dalam buku ini bukan hanya mengilustrasikan kehidupan pribadi yang dialami oleh penulis selama dalam masa tahanan di pulau itu, melainkan mengisyaratkan adanya suatu harapan yang sebelumnya pernah menjadi ‘mimpi’ para tapol ketika Indonesia baru saja memulai kehidupannya sebagai bangsa yang berdaulat sebelum peristiwa 30 September 1965 terjadi. Narasi sejarah semacam ini memberi alternatif membaca gerakan sosial khususnya ketika persoalan Hak Asasi Manusia (HAM) juga menjadi prasyarat penting bagi masa depan bangsa Indonesia di mata masyarakat internasional.
Keywords
The Buru Memoir; Historical Narratives; Human Rights
Full Text:
PDFDOI: https://doi.org/10.22146/jps.v3i2.23531
Article Metrics
Abstract views : 1975 | views : 6573Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 Jurnal Pemikiran Sosiologi
Jurnal Pemikiran Sosiologi Indexed by:
ISSN 2252-570X (Print), ISSN 2502-2059 (online).