PENGELOLAAN SUKARELAWAN DI LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT BIDANG KESEHATAN (STUDI KASUS) YAYASAN KANKER INDONESIA CABANG DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

https://doi.org/10.22146/jmpk.v18i1.5356

Nurhasni Yoisangadji1(1*)

(1) 
(*) Corresponding Author

Abstract


INTISARI

Nurhasni Yoisangadji1, Fatwa Sari Tetra Dewi2, Lutfan Lazuardi3

Latar Belakang: Di negara berkembang sekitar 25 juta orang mengidap kanker. Apabila dilakukan pengobatan dan terapi secara teratur dapat menekan pertumbuhan penyakit kanker. Untuk itu, dibutuhkan program untuk masyarakat yaitu kegiatan pencegahan seperti: skrining, deteksi dini, pengobatan dan perawatan paliatif secara menyeluruh, serta pemeriksaan lanjutan pasca sembuh. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Daerah Istimewa Yogyakarta adalah organisasi nirlaba bersifat sosial dan kemanusiaan di bidang kesehatan serta merupakan organisasi yang mengkhususkan diri untuk menanggulangi kanker. YKI bertujuan mengupayakan penanggulangan kanker dengan menyelenggarakan kegiatan di bidang promotif, preventif, dan supportif. Sesuai dengan visi YKI yaitu PEDULI yang merupakan singkatan dari pertama, PErhatian bahwa masalah kanker bukan hanya masalah individu atau keluarga yang terkena kanker saja. Kedua, memberikan DUkungan baik moral dan material sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya. Ketiga, memberikan LIndungan agar mereka yang terkena kanker merasa terayomi sehingga timbul semangat diri untuk mencari solusi terbaik dalam rangka pengobatan maupun peningkatan kualitas hidup penderita kanker.

Tujuan Penelitian: untuk menganalisa pengelolaan sukarelawan pada lembaga swadaya masyarakat di YKI Cabang DIY.

Metode Penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan studi kasus (case study). Penelitian ini menggunakan metode sampling purposif (purposive sampling), yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Dalam penelitian ini, peneliti menggali informasi dari beberapa informan. Subjek penelitian yaitu, 2 orang pengurus aktif YKI Cabang DIY dan 6 orang relawan aktif yaitu: 3 orang survivor, 3 Orang non survivor.

Hasil: Pengorganisasian kegiatan relawan di Yayasan Kanker Indonesia Cabang DIY selama ini sudah diatur dan ditetapkan dalam rapat pleno, yang diselenggarakan setiap tahun dalam 5 tahun masa kepengurusan. Setiap divisi dalam kepengurusan melakukan evaluasi terhadap program kerja yang tidak terlaksana dalam setahun, serta mengajukan perencanaan program kerja dalam satu tahun kedepan. Pengkoordinasian tata kelola kerja relawan di YKI Cabang DIY, terhadap para relawan dikoordinir langsung oleh pengurus yayasan. Relawan dilibatkan secara langsung dalam semua kegiatan, hal ini dilakukan agar dapat terjalin kerjasama dan hubungan baik antara pengurus YKI Cabang DIY dengan relawan. Ketersediaan relawan di YKI Cabang DIY sampai saat ini berdasarkan penelitian sangat kurang. Walaupun demikian semua kegiatan yang melibatkan relawan dapat terlaksana. Hal ini disebabkan oleh motivasi yang tinggi yang dimiliki oleh relawan.

Kesimpulan: Relawan yang memiliki latar belakang pengalaman sebagai survivor sangat penting dan efektif dalam melakukan pendampingan.

Kata Kunci: Pengelolaan relawan, LSM, Pengorganisasian, Yayasan Kanker Indonesia

 

1Dinas Kesehatan Kabupaten Kepualauan Sula, Propinsi Maluku Utara.

2Kepala Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.

3Sistem Informasi Manajemen Kesehatan, Program Pascasarjana Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada.


 





DOI: https://doi.org/10.22146/jmpk.v18i1.5356

Article Metrics

Abstract views : 4535

Refbacks

  • There are currently no refbacks.