Karakterisasi Permeabilitas Serabut Kelapa Sebagai Bahan Media Filtrasi
Nur Wahyudi(1*), Heru S. B. Rochardjo(2), Joko Waluyo(3)
(1) Magister Teknik Mesin, Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika 2, Yogyakarta 55281, Indonesia
(2) Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika 2, Yogyakarta 55281, Indonesia
(3) Departemen Teknik Mesin dan Industri, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada Jl. Grafika 2, Yogyakarta 55281, Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Media filtrasi merupakan material yang pada saat kondisi operasi sebuah filter memiliki sifat mampu alir terhadap fluida tertentu dan juga memiliki sifat tidak mampu alir terhadat zat-zat pengotor tertentu. Filter tipe Deep-bed filtration memiliki media filtrasi berbentuk padatan granular seperti pasir maupun berupa lapisan serat alam, serat sintetis ataupun serat metal yang dipadatkan. Serat yang digunakan sebagai media filtrasi Deep-bed filtration bekerja dengan prinsip saat fluida mengalir melalui filter maka zat-zat partikulat pengotor tertahan dan terkumpul di sela-sela rongga pori-pori yang terbentuk diantara sekumpulan serat media filtrasi. Jumlah serat yang digunakan per satuan volume atau densitas media filtrasi menentukan nilai tahanan alir atau permeabilitas sebuah media filtrasi. Penelitian ini difokuskan dalam melihat karakteristik permeabilitas media filtrasi serat sabut kelapa berdasarkan jumlah kerapatan serat yang digunakan. Karakteristik permeabilitas media filtrasi sangat berpengaruh terhadap efisiensi aliran fluida dalam aplikasi filter pasir sumur minyak bumi. Karakteristik permeabilitas serat sabut kelapa diukur dengan cara membuat core spesimen uji diameter 3,8 cm, panjang 7 cm dan variasi massa serat sabut kelapa spesimen uji 7,5; 10; 15; 17,5 dan 20 gram. Kemudian masing-masing spesimen uji core diukur nilai permeabilitasnya menggunakan alat Permeability Meter AFS200. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai permeabilitas serat sabut kelapa menurun seiring bertambahnya massa serat sabut kelapa yang digunakan untuk membuat core spesimen uji. Nilai permeabilitas paling rendah 8508 miliDarcy diperoleh dari spesimen uji dengan massa sabut 20 gram dan nilai permeabilitas paling tinggi 19.790 miliDarcy dihasilkan dari spesimen uji dengan massa sabut 7,5 gram.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Djatmiko B., Raharja S., dan Iskandar A., 1990, Pra Studi Kelayakan Komoditi, Semarang.
Hodge R. M., Burton R. C., Constein V., and Skidmore V., 2002, An Evaluation Method for Screen-Only and Gravel-Pack Completions, SPE-73772.
Lay, A. dan Pasang P. M., 2003, Alat penyerat sabut kelapa tipe balitka, Prosiding Konferensi Nasional Kelapa V, Riau.
Pratama I. M. R., Sulhadi, Aji M. P., 2016, Pemanfaatan Serabut Cocos Nucifera Sebagai Filter Air Limbah Pewarna tekstil, Prosiding Pertemuan Ilmiah XXX HFI Jateng & DIY, Salatiga.
Sparks, T., and Chase, G., 2016, Filter & Filtration Handbook, Edisi Ketujuh, Butterworth-Heinemann, Inggris.
Utomo K. P., Pramadita S., and Saziati A., 2018, Coco Fiber Sebagai Filter Limbah Cair Rumah makan Cepat Saji, Jurnal Teknologi Lingkungan Lahan Basah, Vol.01, No.2, 2018: 030-039
Wahyuningrum A., Wardoyo A. Y. P., dan Darmawan H. A., 2014, Sistem Filtering Berbahan Serabut Kelapa Untuk Emisi Partikulat PM 2,5 (Particulate Matter 2,5) dari Sepeda Motor, Jurusan Fisika FMIPA Universitas Brawijaya, Malang.
Marketwatch, 2019. https://www.marketwatch.com/press-release/coir-market-growth-opportunities-analysis-of-sales-unit-and-share-by-players-and-forecast-to-2025-2019-05-14, (online accessed 16 Agustus 2019).
Worldatlas, 2019. The World Leaders in Coconut Production. https://www.worldatlas.com/articles/the-world-leaders-in-coconut-production.html, (online accessed 18 Agustus 2019).
DOI: https://doi.org/10.22146/jmdt.62971
Article Metrics
Abstract views : 2259 | views : 4269Refbacks
- There are currently no refbacks.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.