Membaca Makna Ruang dan Peristiwa pada Pertunjukan Saidja Karya Papermoon Puppet Theatre dan Het Volksoperahuis
Muhammad Abe(1*)
(1) Universitas Gadjah Mada
(*) Corresponding Author
Abstract
Tulisan ini berangkat dari masih sedikitnya penelitian yang dilakukan pada bagaimana ruang difungsikan dan digunakan dalam seni pertunjukan Indonesia. Mengambil pertunjukan teater Saidja karya kolaborasi Papermoon Puppet Theatre dan Het Volksoperahuis, penulis melakukan analisis pada peran tubuh aktor dalam membangun ruang sebagai lokasi peristiwa. Pertunjukan Saidja menampilkan ruang bernama Kampung Tebu di masa lalu dan masa kini, penulis menelusuri makna tempat dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya dalam pertunjukan Saidja. Meminjam klasifikasi tanda-tanda yang digunakan dalam pertunjukan teater oleh Tadeusz Kowzan, relasi tubuh dan ruang yang ditempatinya oleh Setha Low, serta klasifikasi jenis-jenis pertunjukan yang mengangkat ingatan-ingatan tentang masa lalu, penulis menemukan bahwa di atas panggung tubuh para aktor-lah yang berperan besar menciptakan tempat-tempat yang menjadi lokasi peristiwa. Analisis pada pergerakan tubuh aktor dan tempat yang mereka ciptakan di atas panggung memungkinkan untuk membaca pula makna pertunjukan pada konteks yang lebih luas, yaitu pada konteks pandangan hubungan orang Indonesia dan orang Belanda pada relasi mereka di masa lalu.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
van Free, Frank, Karen Tilmans, and Jay Winter (ed). 2010. Performing the Past: Memory, History, Identity in Modern Europe. Amsterdam University Press Sen, Arjit & Lisa Silverman (ed). 2014. Making Place: Space and Embodiment in the City. Indiana University Press Deák, František, “Structuralism in Theatre: The Prague School Contribution” dalam The Drama Review Vol. 20 No. 4, Theatrical Theroy Issue (Dec, 1976) Lewis, J. Lowell. 2013. The Anthropology of Cultural Performance New York: Palgrave Macmillan Goffman, Erving. 1956. The Presentation of Self in Everyday Life. University of Edinburgh Press Rappoport, Amos.1990. The Meaning of Built Environment: a Non-Verbal Communication Approach; with a new epilogue by the author. The University of Arizona Press Daftar Tautan berita: http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2013/08/130831_belanda_minta_maaf diakses 18 April 2016 http://www.bbc.com/indonesia/multimedia/2011/12/111209_pixrawagede.shtml diakses 18 April 2016 http://internasional.kompas.com/read/2013/09/12/1538088/Belanda.secara.Resmi.Minta.Maaf.atas.Pembantaian.pada.1940-an diakses 18 April 2016 http://internasional.kompas.com/read/2012/01/20/08322610/Rawagede.Dipicu.Kekerasan.pada.Indo.Belanda?utm_source=RD&utm_medium=box&utm_campaign=Kaitrd diakses 18 April 2016
DOI: https://doi.org/10.22146/jksks.12143
Article Metrics
Abstract views : 2223 | views : 1879Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 Jurnal Kajian Seni
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.