INTERAKSI MUSIKAL PEMERAN DALAM GENDING KARESMEN SI KABAYAN JEUNG RAJA JIMBUL

Abizar Algifari Saiful(1*), Sukmawati Saleh(2)
(1) 
(2) Institut Seni Budaya Indonesia
(*) Corresponding Author
Abstract
Gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul merupakan karya seni pertunjukan hasil kerja kolektif antara dua seniman Sunda, yaitu Wahyu Wibisana (naskah) dan Mang Koko (musik). Salah satu identitas dari gending karesmen, yaitu setiap pemeran melakukan dialog dengan cara dinyanyikan. Kemampuan pemeran tokoh tidak hanya piawai dalam berperan, namun perlu memiliki kemampuan musikal dan kualitas vokal yang mumpuni, maka interaksi yang terjadi di dalam gending karesmen adalah interaksi musikal. Tujuan penelitan ini adalah mengungkap arah interaksi musikal pemeran yang terjadi di dalam gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, studi dokumentasi, dan catatan reflektif. Fokus objek kajian pada penelitian ini adalah video rekaman pertunjukan gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul. Observasi dilakukan pada data video dan manuskrip musik. Ditemukan tiga arah interaksi musikal yang dipengaruhi oleh stimulus pra pentas dan saat pentas, yaitu interaksi musikal pemeran dengan dirinya terhadap lingkungan, interaksi musikal pemeran dengan pemeran lain (tunggal), dan interaksi musikal pemeran dengan kelompok pemeran. Ketiga arah interaksi musikal tersebut, memperjelas identitas khas gending karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul sebagai salah satu wujud teater rakyat.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abdulah, T. (2013). Teater Tradisional di Priangan (1904-1942) [Disertasi]. Universitas Padjadjaran.
Abdulah, T., Hidayat, I. S., Hardjasaputra, A. S., & Sumardjo, J. (2013). Gending Karesmen: Teater Tradisional Ménak di Priangan 1904-1942. Panggung, 23(3), 294–308.
Abdulla, S. (2016). The use of folk media: a contradictory discourse. Research in Drama Education: The Journal of Applied Theatre and Performance, 21(4), 459–464. https://doi.org/10.1080/13569783.2016.1220248
Bandem, I. M., & Murgiyanto, S. (1996). Teater Daerah. Kanisius.
Burson, A. C. (1980). Model and Text in Folk Drama. The Journal of American Folklore, 93(369), 305. https://doi.org/10.2307/540574
Chapados, C., & Levitin, D. J. (2008). Cross-modal interactions in the experience of musical performances: Physiological correlates. Cognition, 108(3), 639–651. https://doi.org/10.1016/j.cognition.2008.05.008
Choi, I. (2022). An Introduction to Musical Interactions. Multimodal Technologies and Interaction, 6(1), 4. https://doi.org/10.3390/mti6010004
Coutinho, E., & Scherer, K. R. (2017). The effect of context and audio-visual modality on emotions elicited by a musical performance. Psychology of Music, 45(4), 550–569. https://doi.org/10.1177/0305735616670496
Creswell, J. W. (2017). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Pustaka Pelajar.
Gabbert, L. (2019). American Festival and Folk Drama. In S. J. Bronner (Ed.), The Oxford Handbook of American Folklore and Folklife Studies (pp. 276–297). Oxford University Press. https://doi.org/10.1093/oxfordhb/9780190840617.013.13
Green, T. A. (1978). Toward a Definition of Folk Drama. The Journal of American Folklore, 91(361), 843. https://doi.org/10.2307/538679
Hastanto, S. (2012). Kajian Musik Nusantara-2. ISI Press Surakarta.
Holland, S., Mudd, T., Wilkie-McKenna, K., McPherson, A., & Wanderley, M. M. (2019). Understanding Music Interaction, and Why It Matters (pp. 1–20). https://doi.org/10.1007/978-3-319-92069-6_1
Ibrahim, J. (2006). Teater Rakyat Sebagai Media Kritik Sosial: Fungsi Humor Dalam Seni Pertunjukan Lenong Betawi. Humaniora, 18, 7–14.
Jaeni. (2012a). Komunikasi Estetik dalam Seni Pertunjukan teater Rakyat Sandiwara Cirebon. Jurnal Seni Dan Budaya Panggung, 22(2), 160–168.
Jaeni. (2012b). Komunikasi Estetik: Menggagas Kajian Seni dari Peristiwa Komunikasi Pertunjukan. IPB Press.
Jaeni. (2023). Arts Communication Model: The Development of Performing Arts through Empowering Cultural Art-Based Tourism. Harmonia, 23(2), 318–332.
Koswara dkk, T. B. (1992). Pembaharu Karawitan Sunda “Mang Koko” (Haji Koko Koswara). Yayasan Cangkurileung Pusat.
Koswara, K. (1963). Manuskrip Musik Gending Karesmen Si Kabayan Jeung Raja Jimbul. In Yayasan Cangkurileung. Tidak Diterbitkan.
Krippendorff, K. (2018). Content Analysis: An Introduction to Its Methodology (Fourth Edi). Sage.
Landy, M. (1985). Communication through drama. Child Language Teaching and Therapy, 1(3), 337–343. https://doi.org/10.1177/026565908500100310
Leavy, P. (2017). Research Design: Quantitative, Qualitative, Mixed Method, Arts-Based, and Community-Based Participatory Research Approaches. The Guilford Press.
Murray-Rust, D., & Smaill, A. (2011). Towards a model of musical interaction and communication. Artificial Intelligence, 175(9–10), 1697–1721. https://doi.org/10.1016/j.artint.2011.01.002
Prior, L. (2014). Content Analysis. In P. Leavy (Ed.), The Oxford Handbook of Qualitative Research. Oxford University Press.
Proschan, F. (1981). Puppet Voices and Interlocutors: Language in Folk Puppetry. The Journal of American Folklore, 94(374), 527. https://doi.org/10.2307/540504
Ramli, A. (2021). Nilai-Nilai Pendidikan dalam Pertunjukan Rakyat Kondobuleng. Publikasi Pendidikan, 11(2), 117–124.
Ruswandi, T. (1997). Bulletin Kebudayaan Jawa Barat Kawit Nomor 49: Peranan Mang Koko Dalam Penggalian Karawitan Sunda.
Ruswandi, T. (2016). Kreativitas Mang Koko Dalam Karawitan Sunda. Panggung, Vol. 26. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.26742/panggung.v26i1.165
Ruswandi, T. (2017). Pandangan Mang Koko dalam Berkesenian. Paraguna, 4(1).
Ruswandi, T. (2020). Mang Koko Dalam Inovasi Gamelan Salendro. Jurnal Paraguna, 7(1), 49–59.
Ruswandi, T. (2021). Kreativitas Mang Koko Dalam Sekar Jenaka Grup Kanca Indihiang. Budaya Etnika, 5(1), 3–13.
Satriana, R. (2016). Karawitan Sunda Gaya Mang Koko dan Pengaruhnya Terhadap Perkembangan Karawitan Sunda. Universitas Gadjah Mada.
Seddon, F. A. (2005). Modes of communication during jazz improvisation. British Journal of Music Education, 22(1), 47–61. https://doi.org/10.1017/S0265051704005984
Sedyawati, E. (1981). Pertumbuhan Seni Pertunjukan. Penerbit Sinar Harapan.
Sehar, N., Bachtiar, A., Oktaviantina, A. D., Rukmini, & Sehabudin. (2014). Fungsi Teater Rakyat Ubrug Bagi Masyarakat Banten. Atavisme, 17(1), 107–120.
Yohanes, B. (2016). Kreativitas Teater: dari Teks ke Pemanggungan. Sunan Ambu Press.

Article Metrics


Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2025 Abizar Algifari Saiful

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.