Rekanalisasi Tuba Fallopi Paska Sterilisasi dan Luaran Kehamilannya: Case Report

https://doi.org/10.22146/jkr.73600

Muhammad Lutfi(1*), Annisa Fitriani(2)

(1) Departemen Obgin, FKKMK UGM
(2) Departemen Obgin, FKKMK UGM
(*) Corresponding Author

Abstract


Latar Belakang: Sekitar 1-3% wanita yang telah melakukan sterilisasi berkeinginan untuk memiliki anak kembali di kemudian hari. Sementara beberapa penelitian menunjukkan bahwa kehamilan tidak terencana yang terjadi setelah prosedur sterilisasi dapat meningkatkan risiko kehamilan ektopik. Rekanalisasi tuba fallopi merupakan suatu alternatif dari fertilisasi in vitro (IVF) untuk pasien yang menginginkan kehamilan setelah sterilisasi dan mungkin lebih sesuai untuk dilakukan di negara berkembang karena efektivitas biayanya.

Tujuan: Untuk memberikan informasi mengenai prosedur rekanalisasi tuba fallopi yang dilakukan pada wanita yang sebelumnya menjalani sterilisasi serta luaran kehamilannya.

Laporan Kasus: Kami melaporkan dua kehamilan pada wanita yang menjalani rekanalisasi tuba fallopi. Pada kedua wanita tersebut dilakukan pendekatan laparotomi mikro dari reanastomosis tuba setelah mengidentifikasi tuba fallopi yang diikat sebelumnya. Pembedahan mikro dilakukan dengan menjahit mesosalping menggunakan bahan polypropylene no. 6.0. Selanjutnya lapisan otot di ujung kedua tuba diidentifikasi dan dijahit secara sistematis pada jam 6, 12, 3, 9 dan diakhiri dengan penjahitan lapisan serosa menggunakan jahitan satu-satu. Uji patensi kedua tuba dilakukan dengan mengalirkan pewarna metilen biru untuk memastikan tidak ada kebocoran dari jahitan reanastomosis. Evaluasi pencitraan HSG satu bulan paska tindakan didapatkan hasil tuba dalam kondisi baik dan kurang lebih satu tahun setelahnya kedua pasien berhasil hamil dan melahirkan dengan kondisi ibu dan bayi baik.

Kesimpulan: Keberhasilan rekanalisasi tuba dan kehamilan setelahnya ditentukan sejak dokter melakukan skrining awal pada kandidat operasi, penjelasan yang tepat mengenai teknik prosedur yang dilakukan dan persiapan pre-operasi yang detail dan baik. Banyak studi menyebutkan rekanalisasi tuba fallopi sebagai pilihan yang patut untuk dikerjakan karena memiliki keunggulan pada kelayakan tindakan dan juga efektivitas biayanya. Beberapa faktor penting yang dapat memengaruhi keberhasilan rekanalisasi adalah usia pasien, interval waktu antara sterilisasi dengan tindakan rekanalisasi, tempat ligasi, metode yang digunakan pada ligasi sebelumnya dan sisa panjang tuba setelah operasi.

 

Kata Kunci: rekanalisasi tuba fallopi paska sterilisasi;luaran kehamilan

 


Keywords


rekanalisasi tuba fallopi paska sterilisasi;luaran kehamilan

Full Text:

PDF


References

  1. Becner, A., Turkanović, A. B. dan But, I. Regret following female sterilization in Slovenia’, International Journal of Gynecology and Obstetrics 2015;130(1), pp. 45–48. doi: 10.1016/j.ijgo.2015.02.024.
  2. Boeckxstaens A, Devroey P, Collins J, T. H. Getting pregnant after tubal sterilization: surgical reversal or IVF, Human Reproduction. 2017.
  3. American College of Obstetricians and Gynecologists: Benefits and risks of sterilization. Practice Bulletin No. 133, February 2013, Reaffirmed 2017a
  4. American College of Obstetricians and Gynecologists: Sterilization of women: ethical issues and considerations. Committee Opinion No. 695, Apri 2017c
  5. Xue P, Fa Y: Microsurgical reversal of female sterilization: Long-term follow-up of 117 cases. J Reprod Med 34: 451, 1989)
  6. Gauwerky JF, Klose RP, Vierneisel P et al: Fibrin glue for reanastomosis of the fallopian tube in the rabbit: Adhesions and fertility. Human Reprod 7: 1274, 1992
  7. Rock JA: Reconstruction of the fallopian tube. In Mattingly RF, Thompson JD (eds): TeLinde's Operative Gynecology, 6th ed, pp 381–410. Philadelphia, JB Lippincott, 1985
  8. Frank D. DeLeon and Albert J. Peters. Reversal of Female Sterilization. Glob. libr. women's med., Vol 1, Chap 34; Vol 6, Chap 46. https://www.glowm.com/section-view/heading/Reversal%20of%20Female%20Sterilization/item/405#.YSsHKC0RpN2, diakses pada 26 Agustus 2021 pukul 12.50.
  9. (Courtesy of Marvin Yussman, MD.)
  10. Diamond E: A comparison of gross and microsurgical techniques for repair of cornual occlusion in infertility: A retrospective study, 1968-1978. Fertil Steril 32: 370, 1979
  11. Fayez JA, Suliman SO: Infertility surgery of the oviduct: Comparison between macrosurgery and microsurgery. Fertil Steril 37: 73, 1982
  12. Winston RML: Microsurgical tubocornual anastomosis for reversal of sterilization. Lancet 1: 284, 1977
  13. Donnez J, Casans-Ronx F: Prognostic factors influencing the pregnancy rate after microsurgical cornual anastomosis. Fertil Steril 46: 1089, 1986.
  14. Gupta I, Sawhney H, Mahajan U. Macroscopic tuboplasty: reversal of female sterilization. Asia Oceania J Obstet Gynaecol. 1990 Dec;16(4):307-14. doi: 10.1111/j.1447-0756.1990.tb00354.x. PMID: 2099726.
  15. Berger, G. S., Thorp, J. M. & Weaver, M. A. Effectiveness of bilateral tubotubal anastomosis in a large outpatient population. Hum. Reprod. 31, 1120–1125 (2016).
  16. Moon, H. S. et al. High pregnancy rate after microsurgical tubal reanastomosis by temporary loose parallel 4-quadrant sutures technique: A long long-term follow-up report on 961 cases. Hum. Reprod. 27, 1657–1662 (2012).



DOI: https://doi.org/10.22146/jkr.73600

Article Metrics

Abstract views : 9231 | views : 7970

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2022 The Author(s)

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Jurnal Kesehatan Reproduksi Indexed by:

 

 



SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043