Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Berhenti Pakai (Drop Out) Kontrasepsi Di Kalimantan Barat (Analisis Data SDKI Tahun 2017)
Elma Marsita(1*), Lydia Febri Kurniatin(2), Septi Nur(3)
(1) Poltekkes Kemenkes Pontianak
(2) Poltekkes Kemenkes Pontianak
(3) Pusat Penelitian dan Pengembangan Kependudukan BKKBN
(*) Corresponding Author
Abstract
Latar Belakang: Berhenti pakai (drop out) kontrasepsi merupakan kejadian berhentinya PUS menjadi akseptor KB. Angka kejadian drop out KB di Indonesia mengalami peningkatan, dari 11,46% pada tahun 2008 menjadi 15,09% pada tahun 2012. Hasil SDKI 2017 di Kalimantan Barat menunjukkan 34% wanita usia 15-49 tahun yang sudah menikah dan mulai memakai alat/cara KB dalam 5 tahun sebelum survey, berhenti memakai alat/cara KB dalam waktu 12 bulan setelah mulai memakai. Peningkatan angka drop out KB akan sejalan dengan angka peningkatan jumlah penduduk. Hal ini akan berdampak pada tingkat kesejahteraan, kualitas pendidikan, pembangunan, dan kesehatan sehingga akan menurunkan kualitas penduduk setempat.
Tujuan: Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian berhenti pakai (drop out) kontrasepsi di Kalimantan Barat berdasarkan hasil analisis data SDKI 2017.
Metode: Penelitian ini dirancang menggunakan desain kuantitatif. Responden adalah wanita usia subur dengan status kawin berusia 15-49 tahun yang pernah menggunakan kontrasepsi atau masih menggunakan kontrasepsi saat pengambilan data SDKI tahun 2017 di provinsi Kalimantan Barat. Besar sampel yaitu 490 orang berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis secara univariat, bivariat (chi square), dan multivariat (regresi logistik).
Hasil dan Pembahasan: Terdapat hubungan yang signifikan antara jenis metode kontrasepsi (OR=2.2|CI95%;1,412-3,565), usia (OR=1.7|CI95%;1,180-2,562), status pekerjaan (OR = 1.5|CI95%;1,024-2,218), paritas (OR = 1.6|CI95%; 1,124-2,427), tempat tinggal (OR = 1.7|CI95%; 1,153-2,623), dukungan pasangan (OR = 14|CI95%; 5,708-34,42), efek samping (OR = 2.3|CI95%; 1,354-3,990), masalah kesehatan (OR = 3.2|CI95%;1,640-6,255), kebersamaan dengan suami (OR = 3.2|CI95%; 1,449-7,223), frekuensi melakukan hubungan seksual (OR = 3.5| CI95%; 2,179-5,618), serta penkes KB dari petugas kesehatan (OR = 2.4|CI95%; 1,448-4,083) terhadap perilaku drop out kontrasepsi. Hasil analisis multivariat menunjukkan bahwa apabila variabel secara bersama-sama dalam kategori baik, maka probabilitas untuk tidak melakukan drop out KB adalah sebesar 94%, sedangkan 6% dipengaruhi oleh variabel lain. Sedangkan tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan (OR=0.8|CI95%;0,354-1,708), keterjangkauan jarak pelayanan kesehatan (OR=1.5|CI95%;0,889-2,364), pengetahuan metode KB (OR = 0.9|CI95%;0,519-1,414) dan kunjungan petugas KB ke rumah (OR = 2|CI95%; 0,728-5,319).
Kata kunci : Berhenti Pakai; Drop out; Kontrasepsi; SDKI 2017; Kalimantan Barat
Keywords
Full Text:
PDFReferences
- BKKBN. BKKBN 2017 Report. Jakarta ; 2017
- National Population and Family Planning Agency, National Statistics Agency and National Health Ministry. (2017). Indonesian Demographic and Health Survey 2017: (Online) (http: // dhsprogram. Com / pubs / pdf / PR112. I. pdf).
- West Borneo Population and Family Planning Agency, West Borneo Central Bureau of Statistics and West Borneo Health Office. (2017). West Borneo Provincial Demographic and Health Survey 2017. Pontianak: 2017.
- Oktavia, S., & Mardiani Zain, I. (2020). Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Drop Out Akseptor Kb Di Puskesmas Dukun, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik. Swara Bhumi, 1(1), 1-9.
- Widyawati, SA, Siswanto, Y. and Najib, N. (2020). Determinants of Disuse (Drop Out) Contraceptives. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 4(1), pp. 122-132.
- Nurjannah, SN and Susanti, E. (2017). Determinants of Drop Out Incidence of Contraceptive Use in Fertile Age Couples (PUS) in Kuningan Regency. Bhakti Husada Journal of Health Sciences: Health Sciences Journal, 6 (2), pp. 1-9.
- Amru, D. E. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Keterjangkauan Jarak Pelayanan Kesehatan terhadap Kejadian Drop Out Alat Kontrasepsi Suntik pada Pasangan Usia Subur (PUS) di Wilayah Kerja Puskesmas Sekupang Kota Batam. Jurnal Bidan Komunitas, 2(2): 107-116.
- Kurniwati, R., & Rokayah, Y. (2016). Analysis of the factors that influence family planning drop out behavior in Caringin Village, Pandeglang Regency, Banten. Journal of Health, 6(1).
- Prasetyo, S. E. (2015). Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Drop out Akseptor KB Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Semarang: Universitas Negeri Semarang, 40-42.
10. Setiadi, S., & Iswanto, L. (2015). Pengambilan keputusan penggunaan alat kontrasepsi istri dalam keluarga. Populasi, 23(1), 20-35.
11. Netti Handayani, P. (2019). Pengaruh Konseling Terhadap Drop Out Penggunaan Alat Kontrasepsi Di Desa Sambandete Kecamatan Oheo Kabupaten Konawe Utara Tahun 2019 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Kendari).
12. Ariska P. (2016). Factors Causing Drop Out of Family Planning Participants in Sidokaton Village, Kudu District, Jombang Regency. Journal of Midwifery Science 2 (2). 9. Kuntalawati, TC, Purnami, CT, Nugroho, RD, & Agushybana, F. (2020). Drop Out Incidence of Hormonal Contraceptives in Women of Fertile Age Couples in East Semarang District, Semarang City in 2018. Journal of Public Health (e-Journal), 8 (2), 67-73.
13. Amartani, R., & Kurniati, PT (2020). Determinants of Drop Out in Fertile Age Couples (Pus) Contraception Users in Sintang District. Journal of Midwifery, 10(2).
14. Alfiah, I. D. (2015). Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2015 (Bachelor's thesis, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, 2015).
15. Aryekti, K. (2018). Factors causing contraceptive acceptors drop out. Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal), 12(4), 202-206.
16. Kuntalawati, T. C., Purnami, C. T., Nugroho, R. D., & Agushybana, F. (2020). Kejadian Drop Out Alat Kontrasepsi Hormonal Pada Wanita Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kecamatan Semarang Timur Kota Semarang Tahun 2018. Jurnal Kesehatan Masyarakat (Undip), 8(2), 196-200.
17. Bilqis, F., Nugroho, RD, Dharmawan, Y., & Winarni, S. (2020). Correlation of Risk Factors with IUD Drop Out in Kademangaran Village, Dukuhturi District, Tegal Regency in 2019. Journal of Public Health (e-Journal), 8(2), 118-126.
18. Widayanti, P. I., Tyastuti, S., & Hernayanti, M. R. (2018). Hubungan Dukungan Suami, Motivasi, Dan Sikap Dengan Perilaku Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) Pada Pasangan Usia Subur Di Wilayah Kerja Puskesmas Wirobrajan Kota Yogyakarta Tahun 2017 (Doctoral dissertation, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta).
DOI: https://doi.org/10.22146/jkr.68540
Article Metrics
Abstract views : 2731 | views : 1957Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2023 The Author(s)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043