PRESERVASI FERTILITAS PADA PENDERITA KANKER

https://doi.org/10.22146/jkr.12656

Heru Pradjatmo(1*)

(1) Gadjah Mada University
(*) Corresponding Author

Abstract


PRESERVASI FERTILITAS PADA PENDERITA KANKER*

Heru Pradjatmo1

ABSTRACT

Background: Young women who survive from cancer as candidates to face reproductive problems
associated with cytotoxic cancer therapy. Side effects that alter the quality of life becomes unacceptable.
Advances in reproductive medicine enables previously infertile women can obtain offspring.
Objective: To recognize the effort that can be done to prevent adverse effects on fertility patients due to
cancer therapy
Method: Literature study
Result and Discussion: In general, women age 40 years or less with cancer who received chemotherapy to
be likely ovarian function will cease. Studies show that many technique performed before chemotherapy
allows women to have babies would be greater. Women prior to treat chemotherapy should be consulted
to physicians in the field of reproductive and endocrinology for fertility preservation methods to deal with
oncologist who take care the patient. All methods that can be performed should be included in counseling
and all counseling and treatment including possible complications should be documented and recorded.

Keywords : infertility, chemotherapy, adverse effect, preservation

ABSTRAK

Latar Belakang: Perempuan muda yang survive dari penyakit kanker menjadi kandidat menghadapi
masalah reproduksi berkaitan dengan terapi kanker yang bersifat sitotoksik. Sehingga efek samping yang
merubah kualitas kehidupan menjadi tidak dapat diterima. Kemajuan dalam kedokteran reproduksi
memungkinkan wanita yang sebelumnya infertil akibat prngobatan penyakit kanker sekarang dapat
memperoleh keturunan.
Tujuan: Untuk memahami upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya efek samping terhadap
fertilitas penderita akibat terapi kanker.
Metode: Studi literatur
Hasil dan Pembahasan: Secara umum perempuan penderita kanker sampai umur 40 tahun yang
mendapat kemoterapi kemungkinan dapat berhenti fungsi ovariumnya. Studi menunjukkan bahwa
beberapa teknik yang dilakukan sebelum kemoterapi memungkinkan wanita memperoleh keturunan lebih
besar. Seharusnya sebelum terapi dikonsulkan ke dokter dibidang reproduksi untuk metode preservasi
fertilitas dengan kesepakatan ahli onkologi yang menangani. Semua metode yang dapat dilakukan harus
dimasukkan dalam konseling. Semua konseling dan pengobatan termasuk komplikasi yang mungkin terjadi
seharusnya di dokumentasikan dan dicatat.

Kata Kunci: infertilitas, khemoterapi, efek samping, preservasi

1 Bagian Obstretika & Ginekologi Fakultas Kedokteran UGM/RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta
* Dipresentasikan pada seminar in vitro maturation (IVM) in vitro fertilization and
laparoskopic surgery, Yogyakarta, 8-9 November 2013





DOI: https://doi.org/10.22146/jkr.12656

Article Metrics

Abstract views : 1822 | views : 3874

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 Jurnal Kesehatan Reproduksi



Jurnal Kesehatan Reproduksi Indexed by:

 

 



SEKRETARIAT JURNAL KESEHATAN REPRODUKSI
Departemen Obstetri dan Ginekologi, FK-KMK, UGM/RS Dr. Sardjito
Jl. Kesehatan No. 1, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
Tlp: (0274) 511329 / Faks: (0274) 544003
Email: jurnal.kesehatanreproduksi@ugm.ac.id
Cp: Dwi Astuti +6281802698043