Perbedaan Kebocoran Mikro Semen Ionomer Modifikasi Resin dan Kompomer Sebagai Cervical Barrier pada Teknik Walking Bleach dengan Hidrogen Peroksida 35%



Anna Julianti(1*), Yulita Kristanti(2), Dayinah Dayinah(3)

(1) Program Studi Konservasi Gigi Program Pendidikan Dokter Gigi Spesialis Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
(2) Bagian Konservasi Gigi,Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Bagian Konservasi Gigi,Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


      Teknik walking bleach merupakan salah satu teknik dalam pemutihan gigi intra koronal, dilakukan dengan mengaplikasikan pasta yang berisi bahan pemutih gigi, pada penelitian ini menggunakan hidrogen peroksida 35% (Opalesence endo, Ultradent). Aplikasi bahan cervical barrier diperlukan untuk mengurangi resiko resorbsi eksternal.  IKMR dan kompomer sudah umum digunakan sebagaicervical barrier. Bahan cervical barrier yang baik dapat dinilai dari rendahnya kebocoran mikro bahan tersebut setelah dilakukan tindakan pemutihan gigi. Tujuan dari penelitian iniadalah membandingkan kebocoran mikro pada IKMR (Fuji II, LC) dan kompomer (Dyract, Dentsply).  

     Pada penelitian ini obyek 30 gigi premolar mandibula pada mahkota dipotong 4 mm dari CEJ danpada akar  4 mm dari CEJ. Kavitas dipreparasi sepanjang saluran akar dengan bentuk pada bagian koronal oval dengan ukuran panjang 4 mm dan lebar 3 mm, pada bagian apikal oval dengan ukuran panjang 3 mm dan lebar 2 mm. Pelindung servikal diletakkan di kavitas dengan ketebalan 4 mm sampai batas CEJ, 15 gigi menggunakan IKMR dan 15gigi menggunakan kompomer. Gigi dibagi menjadi 6 grup secara random masing-masing 5 premolar : grup A1 IKMR tanpa perlakuan pemutihan gigi, grup A2 IKMR dengan 1 kali pemutihan gigi, grup A3 IKMR dengan 3 kali pemutihan gigi. Grup B1 kompomer tanpa pemutihan gigi, B2 kompomer dengan 1 kali pemutihan gigi, dan B3 kompomer dengan 3 kali pemutihan gigi. Hidrogen peroksida diletakkan pada kavitas akses dan gigi ditutup menggunakan Cavit (ESPE Dental, Sefeld, Germany), diinkubasi pada suhu 37o pada kelembaban 100%. Bahan pemutih gigi diganti setiap 3 hari.Semua permukaan gigi ditutup dengan dua lapis cat kuku, direndam dalam metilen biru 2% selama 24 jam. Dilakukan uji statistic menggunakan Anava dan tes LSD. 

     Pada kelompok penelitian tanpa pemutihan (A1 dan B1) dan satu kali pemutihan (A2 dan B2) didapat perbedaan kebocoran mikro yang signifikan antara IKMR dan kompomer. Kebocoran mikro pada kelompok yang mendapatkan perlakuan pemutihan gigi tiga kali(A3 dan B3) tidak signifikan.

ABSTRACT
       The walking bleach is an  intra coronal  bleaching technique which is performed by application of a paste containing 35% hydrogen peroxide (Opalesence endo, Ultradent). Application of cervical barrier was required to reduce  the risk of external resorption. Microleakage is a dynamic factor occurring at tooth-restoration interface. RMGIC and compomer  are commonly used as cervical barriers. The aim of this study was to compare the microleakage of RMGIC (Fuji II, LC) and compomer (Dyract flow,Dentsply) as a cervical barrier. 

      A total of 30 human mandibular premolars were used in this study. The crown were sectioned horizontally at 4 mm from CEJ and the roots 4 mm from CEJ. The pulp chamberwas preparedconically where the cross cut was oval shape with 4 cm length and 3 cm width coronally and 3 cm length and 2 cm width apically. Fifteen teeth were treated with RMGIC and 15 teeth  with compomer. The teeth were ramdomly divided into 6 groups of 5 premolars. Group A1 RMGIC without bleaching procedure, Group A2 RMGIC with 1 times bleaching procedure, A3 RMGIC with 3 times bleaching procedure, group B1 compomer without bleaching procedure, B2 compomer with 1 times bleaching procedure, and B3 with 3 times bleaching procedure. Hydrogen peroxide was placed in access cavity and teeth were restored with Cavit (ESPE Dental, Seefeld, Germany), incubated at 37oC at a relative humidity with 100%. . The bleaching agent were replaced every 3 days. All the tooth surface were covered by two layer of nail varnish, immersed in 2% metylen blue for 24 hours. Microleakage was evaluated using electron microscope. Statistical analysis were performed using  2 way Anova followed by LSD test. 

       The result showed that there were significant different on the microleakage between RMGIC compare to compomer of control group and one time bleaching (A1 and B1) and there were no significant different on group with three times bleaching.


Keywords


Kebocoran mikro, IKMR, kompomer, perlindung servikal, walking bleach, hidrogen peroksida 35% , Microleakage, RMGIC, compomer, cervical barrier, walking bleach, hydrogen peroxide 35%

Full Text:

PDF




Article Metrics

Abstract views : 860 | views : 1215

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 Jurnal Kedokteran Gigi



Currently, Jurnal Kedokteran Gigi dexed by: