Induksi Partenokarpi Pada Tiga Genotipe Tomat Dengan GA3
Anak Agung Adnyesuari, Rudi Hari Murti, dan Suyadi Mitrowihardjo(1*)
(1) Faperta UGM
(*) Corresponding Author
Abstract
Buah tomat pertenokarpi (tanpa biji) sangat sesuai sebagai bahan utama dalam industri pengolahan tomat agar efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efek penyemprotan (konsentrasi-frekuensi) GA3 terhadap partenokarpi dan karakteristik buah tomat. Penelitian dilaksanakan dengan perlakuan penyemprotan GA3 yaitu ppm (K0), 20 ppm sekali semprot (K1), 30 ppm sekali semprot (K2), 20 ppm tiga kali semprot (K3) dan 30 ppm tiga kali semprot (K4), pada Gamato 3 (V1), ‘Kaliurang 206’ (V2) dan ‘Intan’ (V3). Larutan GA3 disemprotkan pada tandan bunga satu hari sebelum bunga pertama mekar pada setiap tandan. GA3 disemprotkan selang tiga hari sekali untuk tiga kali penyemprotan. Perlakuan diatur dalam Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL) dengan tiga blok. Data dianalisis dengan analisis varian model kontras orthogonal dengan tingkat kepercayaan 95% menggunakan perangkat lunak SAS 9.1. Hasil penelitian menunjukkan penurunan jumlah biji per buah dipengaruhi oleh genotipe. Gamato 3 merupakan genotipe yang paling responsif dengan menghasilkan biji/buah mendekati nol. Penyemprotan GA3 20 ppm tiga kali telah mencukupi untuk menghasilkan buah tanpa biji pada Gamato 3. Penyemprotan GA330 ppm tiga kali meningkatan kadar PTT namun cenderung menurunan ukuran dan kekerasan buah.
Kata kunci : GA3, jumlah biji, padatan terlarut total, partenokarpi, tomatFull Text:
PDFReferences
Barahima. 1998. Induksi pembentukan buah tomat tanpa biji dengan menggunakan giberelin. Irian Jaya Agro. IV (1).
Bu¨nger-Kibler S, Bangerth F. 1983. Relationship between cellnumber, cell size and fruit size of seeded fruits of tomato (Lycopersicon esculentum Mill.), and those induced parthenocarpically by theapplication of plant growth regulators. Plant Growth Regulator. 1:143–154.
Devlin, R. M. dan F. H. Witham. 1983. Plant Physiology 4th Ed. PWS Pub. USA. 577p.
Fellman C., E. Hoover, P.D. Ascher., and J. Luby. 1991. Gibberellic Acid-induced Seedlessness in Field-grown Vines of ‘Swenson Red’ Grape. Hortscience 26(7):873-875.
Fellman, C., E. Hoover, Peter D. Ascher, dan James Luby. 1991. Gibberellic acid-induced seedlessness in field-grown vines of ‘Swenson Red’ grape. HortScience 26 (7):873-875.
Gelmesa, D., B. Abebie, L. Desalegn. 2013. Effects of gibberellic acid and 2,4-dichlorophenoxy acetic acid sprayon vegetative growth, fruit anatomy and seed setting of tomato (Lycopersicon esculentum Mill.). Science, Technology and Arts Research Journal 2(3):25-34.
Ho, L.L. and Hewitt J.D. 1986. Fruit Development. In: Atherton J.G. and Rudich J. (eds). The Tomato Crop. A Scientific Basis for Improvement. Chapman and Hall.pp 201-233.
Jong, M., Celestina M. And Wim H. V. 2009. The role of auxin and gibberellin in tomato fruit set. Journal of Experimental Botany 60(5): 1523–1532.
Lu, J. O. Lamikanra and S. Leong. 1997. Induction of seedlessness in ‘Triumph’ musacadine grape (Vitis rotundifolia Michx.) by applying Gibbereliic Acid. Hortscience32(1):89-90
Murti, R.H, A. Wibowo, E. Ambarwati dan S. Indarti. 2014. Daya Hasil dan Kualitas Buah Galur-Galur Harapan Tanaman Tomat. Jurnal Hortikultura. Inprint
Pantastico,Er. B. 1989. Fisiologi Pasca Panen, Penanganan dan Pemanfaatan Buah-Buahan dan Sayur-Sayuran Tropika dan Subtropika (terjemahan Kamariyani). Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Porrini, M., Patrizia Riso and Giulio Testolin. 1998. Absorption of lycopene from single or daily portions of raw and processed tomato. British Journal of Nutrition 80: 353–361
Prihastuti, Y. 2008. Kajian Pembentukan Buah Partenokarpi Anggur Varietas Red Prince (BS 89) Dengan Berbagai Konsentrasi GA3. Universitas Muhammadiah Malang.
Purwati, E. 2009. Daya hasil tomat hibrida (F1) di dataran medium. Jurnal Hortikultura 19: 125-130.
Ryall M. and Lipton. 1972. Tomatoes Commodity Requirements of Ryie Fruits Handling. Transportation and Storage of Fruit and Vegetables. West point Connecticut. The AVI Publ. Con. Inc.
Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1995. Plant Physiology. 4th. Ed. Wadsworth Pub. Comb. Bicmont, California. 406p.
Sari, Y. 2010. Pengaruh konsentrasi GA3 dan pemupukan npk terhadap keragaan tanaman cabai sebagai tanaman hias pot. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Sastry, K. K. S. and Muir R. M. 1963. Gibberellin: effect on diffusible auxin in fruit development. Science 140: 494–495.
Schawabe, W. W. and J. J. Mills. 1981. Hormones and parthenocarpic fruitset: A literature survey. Hort. Abstracts 51:661-698.
Serrani J.C., M. Fos, A. Atare´s, J.L. Garcı´a-martı´nez. 2007. Effect ofgibberellin and auxin on parthenocarpic fruit growth induction in the cv. Microtom of tomato. Journal of Plant Growth Regulation 26:211–221.
Widodo, W. D. 2002. Aktivitas hormon endogen dalam buah anggur Muscat of Alexandria muda tanpa biji hasil induksi antibiotika. Bul. Agron. 30 (3): 92-99.
DOI: https://doi.org/10.22146/ipas.6504
Article Metrics
Abstract views : 4292 | views : 7284Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ilmu Pertanian (Agricultural Science) ISSN 0126-4214 (print), ISSN 2527-7162 (online) is published by Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada collaboration with Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) and licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.