Cover Image

The Effect of Drying and Storage on the Quality of Shallot (Allium cepa L. Aggregatum group) Bulbs

https://doi.org/10.22146/ipas.34203

Rohimah Handayani Sri Lestari(1*), Endang Sulistyaningsih(2), Aziz Purwantoro(3)

(1) Institute for Agricultural Technology of Papua
(2) Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(3) Faculty of Agriculture Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
(*) Corresponding Author

Abstract


Post-harvest handling in shallot such as drying of bulbs can influence its quality during and after storage. The objective of this study was to determine the impact of drying and storage treatment on the quality of shallot bulbs during 12 weeks of storage . The study was carried out in Samiran hamlet, Parangtritis village, Bantul district, Special Region of Yogyakarta and Crop Science Laboratory of the Faculty of Agriculture, Universitas Gadjah Mada, from June until November 2016. It was arranged in factorial randomized complete block design (RCBD) and consisted of two factors. The first was the drying treatments: drying the bulbs on the field and on woven bamboo nets both plastic covered and uncovered. The second was the storage treatments: storing the bulbs in the farmer’s warehouse (31,030C±0,04 and RH of 60,50%±0,28), in air-conditioned room (22,40oC± 0,02 and RH of 61,60%±0,09), and at room temperature (30,47oC±0,03 and RH of 60,50%±0,12). Each treatment combination was replicated three times as blocks. The results showed that water content of all treatments were changing followed by fluctuating of the total soluble solid throughout the storage period while bulb firmness tended to decrease. Bulbs which were stored in air-conditioned rooms showed the highest percentage of sprouted bulbs, vigor index and germination rate than other treatments. Meanwhile, drying treatment did not give significant influence.

          


Keywords


seed; shallot; bulb; drying; storage; quality

Full Text:

PDF


References

AOAC. Association of official analysis chemists. 1995. Official Methods of 16th ed., 45:5-6.

Asgar, A dan L. Marpaung. 1998. Pengaruh umur panen dan lama penyimpanan terhadap kualitas umur kentang goreng. J. Hortikultura., 8:1208-1216.

Asgar, A. dan R.M Sinaga. 1992. Pengeringan bawang merah (Allium ascalonicumL.) dengan menggunakan ruangan berpembangkit vorteks. J. Hort., 12:48-55.

Astuti, S. M. 2008. Teknik pengeringan bawang merah dengan cara perlakuan suhu dan tekanan vakum. Buletin Teknik Pertanian., 13:79-82.

Djali, M. dan R. Rachnat. 2013. Perubahan karakteristik umbi bawang merah (Allium Ascalonicum L) akibat proses curing selama penyimpanan. J. Pascapanen., 10: 48-57.

Heatherbell, D.A., M.S. Reid and R.E. Wrolstad. 1982. The tamarillo: Chemical composition during growth and maturation. New Zealand J.Sci., 25:239-243.

Hall, C.W. 1980. Drying and storage of agricultural crops. The AVI Publishing Inc, Westport, Connecticut, U.S.A., 291-308.

Hervelly. 2005. Pengaruh cara curing konvensional yang dimodifikasi dengan pemberian kecepatan aliran udara yang berbeda terhadap karakteristik umbi bawang merah (Allium ascalonicum L. cv. Bima). Jurnal Infomatek., 7:233-254.

Komar, N., S. Rakhmadiono dan L. Kurnia. 2001. Teknik penyimpanan bawang merah pasca panen di JawaTimur. Jurnal Teknologi Pertanian., 2:79-95.

Maemunah. 2010. Viabilitas dan vigor benih bawang merah pada beberapa varietas setelah penyimpanan. J. Agroland., 17:18-22.

Mardiana, Purwanto, Y.A. dan L. Pujantoro. 2016. Pengaruh penyimpanan suhu rendah benih bawang merah (Allium ascalonicum L.) terhadap pertumbuhan benih. Jurnal Keteknikan Pertanian., 4:67-74.

Marthen, E., Kaya dan H. Rehatta. 2013. Pengaruh perlakuan pencelupan dan perendaman terhadap perkecambahan benih sengon (Paraserianthes falcataria L.). Jurnal Ilmu Budidaya Tanaman., 2:10-16.

Maya, S.P. 2012. Pematahan dormansi umbi tiga varietas bawang merah (Allium cepaL. Kelompok Agregatum) dengan perlakuan suhu. Skripsi. Universitas Gadjah Mada.

Mitra, J., S.L. Shrivastava and P.S. Rao. Onion dehydration: A review. J Food Sci Technol., 49:267-277.

Musaddad, D. dan R.M. Sinaga. 1995. Pengaruh suhu penyimpanan terhadap mutu bawang merah (Allium ascalonicum L). Bul. Penel. Hort., 26:134-141.

Mutia, A.K. 2014. Penyimpanan bawang merah (Allium ascalonicum L.) pada suhu rendah dan tingkat kadar air awal yang berbeda. J. Pascapanen., 1:6-13.

Nega, G., A. Mohammed and T. Menamo. 2015. Effect of curing and top removal time on quality and shelf life of onions (Allium Cepa L.). Global Journal of Science Frontier Research: D Agriculture and Veterinary., 15:1-11

Nugraha, S., R.S Adrian dan Yulianingsih. 2009. Inovasi teknologi instore drying untuk mempertahankan mutu dan nilai tambah bawang merah. Prosiding Seminar Nasional Mekanisasi Pertanian, Balai Besar Mekanisasi Pertanian, Bogor., 195-206.

Pangidoan, S., Sutrisno dan Y.A. Purwanto. 2014. Transportasi dan simulasinya dengan pengemasan curah untuk cabai keriting segar. Jurnal Keteknikan Pertanian., 28:23-30.

Pantastico, ERB. 1993. Fisiologi pasca panen, penanganandan pemanfaatan buah-buahan dan sayuran tropika dan subtropika. Terjemahan Kamariyani. Yogyakarta: UGM Press.

Priyantono, E., A. Ete dan Adrianton. 2013. Vigor umbi bawang merah (Allium Ascallonicum L.) Varietas Palasa dan lembah palu pada berbagai kondisi simpan. E-J. Agrotekbis., 1:8-16.

Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai hitam dan kedelai kuning. Ilmu Pertanian., 11:22-31.

Purwanto, Y.A., S. Oshita., Y. Makino dan Y. Kawagoe. 2012. Indikasi kerusakan dingin pada mentimun jepang (Cucumis Sativus L.) Berdasarkan Perubahan Ion Leakage dan pH. Jurnal Keteknikan Pertanian., 26:33-37.

Wills, R.H., T.H. Lee., D. Graham., Mc. Gkasson and W.B. Hall. 1981. Postharvest, an introduction to the physiology and handling of fruits and vegetables. Australia: New South Wales University Press, Kensington.

Raka, I. G. N., A.A.M. Astiningsih., I. D. N. Nyana dan I.K. Siadi. 2012. Pengaruh dry heat treatment terhadap daya simpan benih cabai rawit (Capsicum frutescens L.). J. AgricSci and Biotechnol., 1:01-11.

Sinaga, R.M dan Nurhartuti. 1992. Pengaruh cara penyimpanan terhadap mutu bawang merah (Allium ascalonicum L.). Bul. Penel. Hort., 20:143-150.

Sutopo, L. 2004. Teknologi benih. Jakarta: Penerbit Rajawali.

Tucker, G.A. 1993. Biochemistry of fruit ripening. London: Chapman and Hall.

Yudono, P. 2012. Perbenihan tanaman, dasar ilmu teknologi dan pengelolaan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.



DOI: https://doi.org/10.22146/ipas.34203

Article Metrics

Abstract views : 2410 | views : 2338

Refbacks

  • There are currently no refbacks.