Pertumbuhan Tanaman Semusim dan Manglid (Magnolia champaca) pada Pola Agroforestry
Aditya Hani(1*), Levina Pieter Geraldine(2)
(1) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestri, Jl. Ciamis-Banjar Km 4 PO Box 5 Ciamis Jawa Barat
(2) Balai Penelitian dan Pengembangan Teknologi Agroforestri, Jl. Ciamis-Banjar Km 4 PO Box 5 Ciamis Jawa Barat
(*) Corresponding Author
Abstract
Lahan kering yang kritis dapat direhabilitasi dengan menerapkan pola agroforestri. Lahan kering mempunyai masalah dengan kesuburan yang rendah serta rentan erosi. Agroforestri dapat meningkatkan keberhasilan penanaman sekaligus mendukung upaya swasembada pangan. Pemilihan jenis tanaman akan meningkatkan keberhasilan penanaman sekaligus memperoleh hasil antara bagi petani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui produktivitas masing-masing jenis tanaman penyusun pada sistem agroforestri manglid. Pengamatan menggunakan eksperimental design dengan membuat plot percobaan penanaman manglid dan tanaman semusim jenis kedelai dan jagung. Penelitian menggunakan rancangan percobaan acak lengkap kelompok (RCBD) yang terdiri dari perlakuan jarak tanam manglid yaitu: 3 mx3 m (J1), 3 mx 4 m (J2), 3 mx 5 m (13), 3 mx 6 m (J4). Setiap perlakuan, terdiri dari 42 tanaman (7x6) serta 3 ulangan, sehingga total tanaman manglid sebanyak 504 tanaman. Tanaman kedelai ditanam selang-seling dengan jagung. Kedelai ditanam dilarikan manglid sedangkan jagung ditanam di antara tanaman manglid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan jarak tanam manglid belum memberikan perbedaan pertumbuhan sampai umur 9 bulan. Tanaman kedelai yang ditanam dalam larikan tanaman pokok masih mampu memberikan produktivitas 0,190-0,529 ton/ha, jagung yang ditanam di antara tanaman manglid mampu memberikan produktivitas tertinggi sebesar 1,224 ton/ha. Pola agroforestri yang memberikan pendapatan tertinggi bagi petani diperoleh pada pola tanam manglid+jagung manis+kedelai dengan jarak tanam 3m x 6m.
Plant Growth of Crop and Manglid Species (Magnolia champaca) on the Agroforestry Pattern
AbstractCritical dry land can be rehabilitated by applying agroforestry patterns. Dry land has problems with low fertility and susceptible to erosion. Agroforestry can increase the success of planting as well as support food self-sufficiency efforts. Selection of crops will increase the success of planting as well as to obtain intermediate results for farmers. This study aimed to determine the productivity of each plant species on the manglid agroforestry system. The observations used experimental design by making experimental plots of manglid planting and crops of soybean and maize species. The study used a complete Randomized Block Design (RCBD) consisting of treatment of manglid spacing:3 mx3 m (J1), 3 mx 4 m (J2), 3 mx 5 m (53), 3 mx 6 m (14). Each treatment consisted of 42 plants (7x6) and 3 replications, yielding a total of 504 manglid plants. Soybean crops was planted alternately with corn. Soybeans were grown in manglid while corn was planted among manglid plants. The results showed that treatment of manglid plant spacing did not show a difference growth until the age of 9 months. Soybean crops grown in the staple of staple crops were still able to provide productivity of 0.190-0.529 ton/ha, maize grown among manglid crops was able to provide the highest productivity of 1,224 ton/ha. Agroforestry pattern that gives the highest income for farmers was obtained on the pattern of planting manglid + sweet corn+soybean with plant spacing of 3m x 6m.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Abdurachman A, Dariah A, Mulyani A. 2008. Strategi dan teknologi pengelolaan lahan kering mendukung pengadaan pangan nasional. Jurnal Litbang Pertanian 27(2):43-49.
Achmad B, Purwanto RH. 2014. Peluang adopsi sistem agroforestry dan kontribusi ekonomi pada berbagai pola tanam hutan rakyat di Kabupaten Ciamis. Bumi Lestari 14(1):15-26.
Atman, 2007. Tanaman sela jagung dengan kelapa. Jurnal Ilmiah Tambua 6(2):187-193.
Atmojo SW. 2008. Peran agroforestri dalam menanggulangi banjir dan longsor DAS. Seminar Nasional Pendidikan Agroforestry Sebagai Strategi Menghadapi Pemanasan Global. Fakultas Pertanian, UNS, Solo.
Bertomeu M. 2012. Growth and yield of maize and timber trees in smallholder agroforestry systems in Claveria, Northern Mindanao, Philippines. Agroforestry Systems 84(1):73-87.
Bravo K, Toslli M, Baldi E, Marcolini G, Sorenti G, Quartieri M, Marangoni B. 2012. Effect of organic fertilization on carbon assimilation and partitioning in bearing nectarine trees. Scientia Horticulturae 137:100-106.
Chatarina TS. 2009. Respon tanaman jagung pada sistem monokultur dengan tumpangsari kacangkacangan terhadap ketersediaan unsur hara dan nilai kesetaraaan lahan di lahan kering. Ganec Swara (Edisi Khusus)3(3):17-21.
Cubbage F, Glenn V, Mueller JP, Robison D, Myers R, Luginbuhl J, Myers M. 2012. Early tree growth, crop yields and estimated returns for an agroforestry trial in Goldsboro, North Carolina. Agroforest Systems 86:323–334.
Dawson I,et al. 2013. What is the relevance of smallholders' agroforestry systems for conserving tropical tree species and genetic diversity in circa situm, in situ and ex situ settings? A review. Biodiversity and Conservation 22(2):301-324.
Dewanto FG, LondokJJMR, Tuturoong RAV, Kaunang WB. 2013. Pengaruh pemupukan anorganik dan organik terhadap produksi tanaman jagung sebagai sumber pakan. Jurnal Zootek 32(5):1-8.
Dosskey MG, Bentrup G, Schoeneberger M. 2012. A role for agroforestry in forest restoration in the lower Mississippi alluvial valley. Journal of Forestry 110(1):48-55.
Favreto R, Mello RS, P. Baptista LR. 2010. Growth of Euterpe edulis Mart. (Arecaceae) under forest and agroforestry in southern Brazil. Agroforestry Systems 80(2):303-313.
Fernando MTR, Jayasuriya KG, Walck JL, Wijetunga ASTB. 2013. Identifying dormancy class and storage behaviour of champak (Magnolia champaca) seeds, an important tropical timber tree. Journal of the National Science Foundation of Sri Lanka 41(2):141-146.
Hani A, Indrajaya Y, Suryanto P, Budiadi B. 2016. Dry land agroforestry practices in Menoreh Hills, Kulon Progo. Agrivita 38(2):193-203.
Hardjowigeno S. 2003. Ilmu tanah. Akademika Presindo.Jakarta.
Herman M, Pranowo D. 2011. Produktivitas jagung sebagai tanaman sela pada peremajaan sawit rakyat di Bagan Sapta Permai Riau. Prosiding Seminar Nasional Sereal 2011. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aneka Tanaman Industri
Idjudin AA. 2011. Peranan konservasi lahan dalam pengelolaan perkebunan. Jurnal Sumberdaya Lahan 5(2):103-116.
Inayati A. 2015. Kultur teknis sebagai dasar pengendalian hama kutu kebul Bemisia tabaci Genn. pada tanaman kedelai. Buletin Palawija 29:14-25.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2016. Statistik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 2015. Jakarta.
Kementerian Pertanian. 2017. http://aplikasi.pertanian.go.id/eksim2012/hasilimporNegara.asp. (diakses Juli 2017).
Kementerian Pertanian. 2016. Basis Data Pertanian. http://aplikasi.pertanian.go.id/bdsp/index.asp.
Made U. 2012. Respons berbagai populasi tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt.) terhadap pemberian pupuk urea. Agroland 17(2):138-143.
Mehmood MA, Ibrahim M, Rashid U, Nawaz M, Ali S, Hussain A, Gull M. 2016. Biomass production for bioenergy using marginal lands. Sustainable Production and Consumption 9:3-21.
Mulyani A, Ritung S, Las I. 2011. Potensi dan ketersediaan sumberdaya lahan untuk mendukung ketahanan pangan. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian 30(2):73-80.
Nainggolan K, Rachmat M. 2014. Prospek swasembada kedelai Indonesia. Jurnal Pangan 23(1):83-92.
Patriyawaty NR, Kuswantoro H, Indriani FC, Supeno A. 2012. Daya hasil galur-galur kedelai toleran lahan kering masam di Lampung Selatan. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka kacang dan Umbi 2012. Balai Penelitian Kacang dan Umbi, Malang
Paul C, Weber M. 2016. Effects of planting food crops on survival and early growth of timber trees in eastern Panama. New Forests 47(1):53-72.
Paula R, et al. 2013. Eucalypt growth in monoculture and silvopastoral systems with varied tree initial densities and spatial arrangements. Agroforestry Systems 87(6):1295-1307.
Perdana A, Rahmanullah A, Manurung G, Roshetko JM, van Noordwijk M. 2015. Intercropping teak (Tectona grandis) and maize (Zea mays): Bioeconomic trade-off analysis of agroforestry management practices in Gunungkidul, West Java. Agroforestry Systems 89(6):1019-1033.
Permanasari 1, Kastono D. 2012. Pertumbuhan tumpangsari jagung dan kedelai pada perbedaan waktu tanam dan pemangkasan jagung. Jurnal Agroteknologi 3(1):13-21.
Prasad JVNS, et al. 201). Tree row spacing affected agronomic and economic performance of Eucalyptus-based agroforestry in Andhra Pradesh, Southern India. Agroforestry Systems 78(3):253-267.
Saliem HP, Nuryanti S. 2011. Perspektif ekonomi global kedelai dan ubikayu mendukung swasembada. Hlm. 1-14. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi 2011. Malang.
Saraswati, Sumarno. 200). Pemanfaatan mikroba penyubur tanah sebagai komponen teknologi pertanian. Iptek Tanaman Pangan 3(1):41-58.
Singh M, Maharjan KL, MaskeyB. 2015. Factors impacting adoption of organic farming in Chitwan district of Nepal. Asian Journal of Agriculture and Rural Development 5(1):1-12.
Sudomo A, Rohandi A, Mindawati N. 2013. Penggunaanzat pengatur tumbuh Rootone-f pada stek pucuk manglid (Manglietia Glauca. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman 10(2):57-63.
Susila TGO, Wijana IW. 201. Pengaruh jenis dan dosis pupuk kandang terhadap pertumbuhan dan produksi jagung manis (Zea mays Saccharata Sturt). Pastura Journal of Tropical Forage Science 1(2):52-55.
Triwanto J, Syarifudin A, Mutaqin T. Aplikasi agroforestry di Desa Mentaraman Kecamatan Donomulyo Kabupaten Malang. Dedikasi 9:13-21.
Wijanarko A. 2015. Peranan biomassa tanaman kacang-kacangan sebagai bioremediasi untuk meningkatkan kesuburan kimiawi ultisol. Buletin Palawija 29:26-32.
Zakaria AK, Sejati WK, Kustiari R. 2010. Analisis daya saing komoditas kedelai menurut agro ekosistem: kasus di tiga provinsi di Indonesia. Jurnal Agro Ekonomi 28(1):21-37.
Zheng Z, He X, Li T. 2012. Status and evaluation of the soil nutrients in tea plantation. Procedia Environmental Sciences 12:45-51.
DOI: https://doi.org/10.22146/jik.40146
Article Metrics
Abstract views : 13230 | views : 18349Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 Jurnal Ilmu Kehutanan
License URL: https://creativecommons.org/licenses/by-nc-sa/4.0/
© Editorial Board Jurnal Ilmu Kehutanan
Faculty of Forestry, Universitas Gadjah Mada
Building D 2nd floor
Jl. Agro No 1, Bulaksumur, Sleman 55281
Phone. +62-274-512102, +62-274-550541, +62-274-6491420
Fax. +62-274-550541 E-mail : jik@ugm.ac.id
former website : jurnal.ugm.ac.id/jikfkt/
new website : jurnal.ugm.ac.id/v3/jik/
Indexed by:
Jurnal Ilmu Kehutanan is under the license of Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International